Yan Ziye melihat wajah Yin Wushuang yang penuh dengan amarah itu terlihat sangat seram. Yin Wushuang pun tidak ingin berkata apa-apa lagi padanya.
Begitu juga sebaliknya, Yin Wushuang juga tidak ingin dari mendengar kata-kata apa-apa lagi dari mulut Yan Ziye.
Kalau saja Yan Ziye bukan anak dari seorang walikota, dan kalau saja ia tinggal di Daratan Qiankun kemungkinan besar ia sudah diusir oleh warga.
Yan Ziye menoleh ke belakang, tatapan matanya tamak sangat terkejut ketika melihat serpihan gelas kaca itu tertancap di tembok.
Yin Wushuang yang melakukan ini semua? Apa ini benar-benar ia yang melakukannya?
Bagaimana ia bisa melakukan ini!
Apakah ini sedang terjadi dalam film? Atraksi Yin Wushuang ini benar-benar seperti atraksi yang biasa dilakukan dalam film!
Begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam benak Yan Ziye, jantungnya berdebar sangat kencang, bahkan rasanya seolah akan melompat ke luar.
Menakutkan!
Yin Wushuang berbisik padanya, dan angin pun berhembus kencang…
Teguran Yin Wushuang ini membuat Yan Ziye gemetar, kemudian ia pun mundur beberapa langkah, ekspresi wajahnya tampak sangat ketakutan.
Kemudian Yan Ziye pun menelan air ludahnya dan berkata, "Yin…"
Saat Yan Ziye belum sempat melanjutkan perkataannya, Yin Wushuang pun langsung berteriak mengusirnya, "Pergi!"
Teriakan Yin Wushuang ini membuat Yan Ziye semakin gemetar, kemudian ia pun melangkah mundur lalu pergi.
"Baiklah, aku akan pergi, kamu di sini istirahat baik-baik ya!"
Tanpa berpikir panjang Yan Ziye pun pergi meninggalkan Yin Wushuang.
Saat Yan Ziye berjalan pergi, ia pun masih terus memikirkan kejadian tadi.
Ia kembali menoleh ke belakang melihat tempat kejadian yang barusan ia alami, seketika punggungnya pun berkeringat dingin.
"Kejadian barusan itu mungkin hanya halusinasi, bagaimana mungkin pecahan kaca itu… hahaha!!"
Yan Ziye masih saja tidak bisa menerima kenyataan bahwa yang dilihatnya tadi adalah benar-benar nyata.
-
Yin Wushuang hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja di rumah sakit, mungkin karena ia seorang kultivator sehingga luka-luka yang ada di tubuhnya bisa sembuh lebih cepat daripada orang-orang pada umumnya.
Selama di rumah sakit, Wushuang tidak mau menyia-nyiakan waktunya, ia tetap berlatih di dalam cincin phoenix.
Sebelumnya Yin Wushuang sudah mencapai level 9, namun karena ia terus berlatih tidak lama lagi ia akan segera naik level lagi.
Setelah kejadian Yin Xue'er yang membawa kabur adiknya, Yin Wushuang kini setiap hari selalu menelpon pihak rumah sakit Sanjia untuk menanyakan perkembangan kondisi adiknya.
Pada saat ini, semua orang yang ada di kota ini mengetahui kabar kematian istri Yin Sen dan juga putrinya.
Namun karena Yin Sen saat ini sangat sibuk, bahkan ia pun sudah tidak mengurusi masalah istri dan anaknya lagi.
Disisi lain, Yin Sen harus bertemu dengan atasannya untuk mengurus permasalahan Zhang Meili.
Banyak orang yang bersimpati kepada Yin Sen, namun mereka semua tertawa saat di belakang Yin Sen.
Hari ini, Yin Sen mengurus pemakaman istri dan anaknya, tamu yang hadir di sana pun hanya sedikit.
Setelah pemakaman selesai, ketika pulang ke rumah, ia menatap bangunan yang bergaya kebarat-baratan itu dengan tatapan yang dingin, ia pun merasa sangat sedih.
Rumahnya kini telah diambil alih.
Pada dinding-dinding di rumahnya, digantungkan banyak kata-kata negatif yang tidak menyenangkan hati.
Zhang Meili telah membawanya dalam keterpurukan yang sangat menyedihkan, ia telah melakukan korupsi sebesar 1 juta Yuan, sehingga Yin sen lah yang harus bertanggung jawab atas ini semua.
1 juta Yuan adalah jumlah yang cukup besar, ia harus mengeluarkan uang sebanyak itu karena kasus korupsi yang telah dilakukan Zhang Meili!
Selama ini Yin Sen belum pernah melihat uang sebanyak itu, tapi Zhang Meili menggunakan semua uang itu hanya untuk menutupi kejelekannya di balik wajahnya yang polos!
Memikirkan hal ini, ini Yin Sen sangat merasa lemas.
Kerja keras yang sudah ia lakukan selama ini, semuanya ini telah sia-sia kini badannya terasa lemas dan lesu. Bahkan berat badannya kini turun 10 kg, saat ini ia pun menjadi sangat kurus. Rambut uban pun mulai terlihat di kepalanya.
"Uhuk... huk... huk…" Yin Sen batuk-batuk di depan pintu pagarnya, ia pun menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.
Tiba-tiba, ada sesuatu yang keluar dan tangannya terasa sangat panas.
Kemudian ia pun melihat tanganya, dan ternyata di tangannya terdapat banyak banyak darah. Karena melihat darah yang ada di tangannya itu membuatnya hampir pingsan!