Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 131 - 2 Lawan 1

Chapter 131 - 2 Lawan 1

Mereka mengeluarkan uang 100 kuai dan menaruhnya diatas meja.

Mata Yin Wushuang menatap dingin, iblis ini ternyata memiliki keberanian untuk memegang tangannya!

Yin Wushuang sudah mengerti bahwa 2 iblis ini pasti ingin menipu kemudian menjebaknya dirinya.

Ingin memakanku?

Jangan harap!

Tiba-tiba Yin Wushuang menarik perhatian penumpang lain di dalam kereta.

"Hei, apa yang terjadi?"

"Sepertinya dua lelaki itu telah menyakiti gadis itu sehingga mereka dipukuli …"

"Kedua laki-laki itu bajunya jadul banget ya? Seperti baju-baju yang biasa dipakai dalam film-film jaman dulu."

"Mungkin karena mereka miskin!"

Mendengar ejekan kerumunan orang-orang yang ada di dalam kereta, seketika wajah Mo Si penuh amarah, dan tangannya dikepal, sehingga dari tatapan matanya ia menunjukkan wujud aslinya.

Mo Er pun segera menenangkannya, "Tenang, tenang, jangan lupa tujuan kedatangan kita ke sini!"

Mo Si mendengus, lalu melepaskan pegangan tangannya dengan Mo Er, dan duduk kembali.

Setelah bergegas ke Gang Cheng semalam, mereka tidak menemukan jejak di Gunung Lishan, sehingga mereka berencana pergi ke kota untuk mencarinya.

"Saudara kedua! perempuan berambut kuning ini telah meremehkanku, akan aku beri pelajaran untuknya!"

"Kekuatan spiritual yang ada di dalam tubuhnya terlihat murni, sepertinya tidak mudah ditaklukkan."

"Mungkin karena badannya bagus saja, kau lihat saja di sekitar badannya tidak menunjukkan kekuatannya berarti dia hanya manusia biasa!"

"Kamu ... yasudah kalau begitu aku berharap kamu tidak akan berbuat apa yang merugikan kita."

Mo Er memandang Yin Wushuang, mereka berkomunikasi dengan saudaranya di dalam hatinya.

Mereka tidak tahu bahwa cincin phoenix dapat menutupi kultivasi yang dilakukan Yin Wushuang, kecuali Yin Wushuang secara terbuka memperlihatkan kekuatannya, jika tidak maka kekuatan spiritualnya itu tidak akan kelihatan, bahkan ketika kaisar langit datang juga tidak dapat melihat bahwa dia adalah orang yang sedang berlatih menjadi seorang manusia!

 -

Setengah jam kemudian, kereta akhirnya tiba di Kota A, para penumpang pun turun, Yin Wushuang berjalan keluar kereta, Mo Er dan Mo Si pun mengikuti Yin Wushuang.

Setelah Yin Wushuang keluar dari kereta, ke mana pun ia pergi, kedua pria iblis itu terus mengikutinya.

Yin Wushuang berpikir dalam benaknya, "Sepertinya aku tidak boleh langsung menjenguk Yin Wuchen."

Ia berjalan tanpa tujuan, ia hanya mengikuti kakinya melangkah, kemudian ia pun memasuki jalan sempit yang panjang dan ternyata itu adalah jalan buntu.

Ini adalah gang kecil yang berada diantara gedung-gedung tinggi, dengan tumpukan sampah di sudut-sudutnya.

Mo Er dan Mo Si saling memandang dan masih terus melangkahkan kakinya mengikuti Yin Wushuang, dan mereka seperti tampak senang.

Tikkk…. Tikk…. Tikk….(bunyi tetesan air) 

Tetesan air yang dihasilkan dari AC di lantai atas menetes dari langit dan terciprat ke tanah, dan suara tetesan air itu terdengar sangat jelas di tengah suasana sunyi di gang buntu.

Sambil melihat dinding yang terhalang di depannya, Yin Wushuang menyentuh dagunya dan berkata, "Ehmm… Jalan buntu?."

Mereka tertawa di belakang Yin Wushuang. Pakaian Mo Si berterbangan sendiri padahal tidak ada angin, dan matanya hitam, "Ya, jalan buntu! Hidupmu juga akan berakhir disini!"

Mata Mo Er juga menjadi hitam.

Mereka masing-masing berdiri di kiri dan kanan Yin Wushuang, mereka pun menutup alan buntu yang sempit itu.

Mo Si memegang pisau dan di dalam pisau itu sudah ada ilmu sihirnya, Yin Wushuang tahu bahwa jika pisau itu menusuknya, pasti akan sangat sakit dan mungkin ia akan meninggal seketika.

Mo Er juga memegang pisau yang panjang, dan pisau itu juga memiliki ilmu sihir didalamnya.

Yin Wushuang berbalik badan dan menghadapi kedua pria iblis itu, saat itu cincin phoenixnya mengeluarkan cahaya.

"Loh, kenapa? Bukannya kamu tadi sombong sekali ketika di kereta tadi? Kamu takut ya?" Mo Si lalu mengambil kedua pisau itu dan memainkannya.

"Atau begini saja, karena menurutku kamu adalah barang yang bagus, bagaimana kalau kamu ikut kami saja menjadi iblis?"

Mo Er menjilat-jilat pisaunya, dan matanya penuh dengan energi hitam.

Di dalam cincin kuno phoenix ungu, Mo Baobao bicara dengan nada yang sepertinya sangat khawatir.

[Tuan, apakah Anda benar-benar ingin melawan mereka … dua lawan satu? ]