Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 80 - Pedang Pembunuh Monster

Chapter 80 - Pedang Pembunuh Monster

Pada jaman modern ini perkembangan teknologi sudah sangat maju, namun sebaliknya bisnis pembuatan pedang yang dulu sangat ramai kini sudah mulai menurun.

Di tempat pembuatan pedang ada seorang laki-laki paruh baya yang bekerja di sana.

Yin Wushuang datang ke tempat itu kemudian ia meletakkan beberapa lembar uang diatas meja lalu berkata pada pengrajin pedang itu, "Saya ingin membuat pedang, panjangnya sekitar 19 cm dan lebarnya sekitar 6 cm, tetapi pedangnya tidak usah terlalu tajam."

"Tidak usah terlalu tajam?" Nona, untuk apa kau membuat pedang ini?"

"Mengusir iblis."

"HAHAHAH…kalian orang kota aneh-aneh saja."

Setelah pedang itu selesai dikerjakan, Yin Wushuang pun langsung pergi.

Saat ini jam masih menunjukkan pukul 10 malam, dan satu jam lagi pukul 11 malam.

Malam ini, iblis keluar dari kaki Gunung Lishan.

Cahaya bulan bersinar terang, bayang-bayang yang tersinari cahaya bulan dari atas itu terlihat di tanah. Angin malam berhembus, bayang-bayang pohon yang bergoyang itu tampak seperti iblis yang hendak mencakar.

Sangat mengerikan!

  -

Jam menunjukkan pukul 10.30 malam.

Di sebuah hutan yang tersembunyi dekat gunung Lishan.

Ada beberapa tenda-tenda yang berbaris di sana, di sekat tenda itu ada seorang pria tampan yang mengenakan seragam militer lengkap dengan pistol yang tersimpan di kantong celananya.

Saat itu ia tampak sedang mencermati peta yang ada di depannya, alisnya menegang, dengan suaranya yang penuh kewaspadaan para pasukan itu lapor padanya:

"Lapor ketua! Jalanan telah diawasi!"

"Lapor ketua! Semua prajurit telah siap!"

"Lapor ketua! Siap menyerang kapan saja!"

  -

Pukul 10.40 malam.

Di puncak Gunung Lishan, Han Li tersenyum dan melipatkan tangan di dadanya lalu memandangi rumah Chu Xiong.

"Chu Xiong, kamu benar-benar hebat menyembunyikan ini semua. 5 tahun lalu saya membiarkanmu lolos. Tapi hari ini saya akan membuatmu menyesal atas perbuatanmu!"

Ia berkata sambil menunjuk huruf-huruf yang ditulis pada jimat yang telah ia buat itu.

Tiba-tiba terdengar suara mobil di atas pegunungan.

"Disini kenapa bisa ada mobil yang lewat?"

  -

Pukul 10.45 malam.

Di dalam hutan dekat gunung Lishan.

Jun Can dengan cepat membuka tirai kemudian segera memasuki ke dalam tenda, "Jun Shao, saya baru saja mendapatkan kabar. Tadi sebelum jam 10, ada bus wisata memasuki Lishan dari Jalur Houshan! Pemandu wisata mengatakan bahwa para anggota ingin melihat matahari terbit dari sini! Total pesertanya berjumlah 38 orang."

Pria itu berdiri dengan canggung, "Cepat cegat mereka!"

Gong Yu berkata "Pemandu wisata bodoh ini mau-mau nya melakukan apa saja demi uang!"

  -

Pukul 10.50 malam.

Di jalan gunung yang bergelombang, sebuah bus berjalan perlahan.

Turis A, "Hey pemandu, kamu tidak berbohong kan kepada kami? Gunung ini bahkan tidak memiliki lampu jalan, bagaimana bisa kau mengatakan bahwa disini melihat kami bisa melihat matahari terbit yang sangat indah!"

Turis B, "Kenapa perasaan saya sedikit aneh?"

Pemandu itu kemudian mengambil speaker dan di pergelangan tangannya ternyata juga terdapat garis hitam dan merah di dalam nadinya.

"Semua orang harap tenang, saya adalah penduduk asli sini, saya tahu jelas tentang keindahan gunung ini! Memang di tempat ini masih belum ada penerangan jalan, ini adalah bukti bahwa gunung ini masih belum terjamah banyak wisatawan!"

Turis C, "Benarkah? Kalau begitu saya harus mengambil foto yang bagus dan mengunggahnya di media sosial."

Turis itu mengatakan bahwa saat ia mengambil gambar di luar jendela dan kemudian ia memperbesar gambar yang dia ambil dan berseru, "Wahhh! Ini benar-benar gunung asli. Lihatlah pohon tengman ini! Pohon ini berbeda dari yang biasa tumbuh di tempat lain, warnanya masih merah, dan ada banyak duri."

"Sungguh!"

"Saya juga ingin foto! Wah pohonnya bisa bergerak?"

Tiba-tiba, supir bis memberhentikan mobilnya dan pemandu berkata, "Ada apa ini? Kenapa berhenti?"

"Pe..pemandu, di depan ada seorang anak gadis!"

Gadis itu pun menatap supir yang ada di dalam bus itu. Seorang anak perempuan berusia 15 tahun dengan memegang pedang panjang dan tatapan matanya dingin ia berkata, "Jika kalian masih ingin hidup maka lebih baik kalian kembali saja!"

Pemandu yang sedang duduk di dalam bus itu pun tampak sangat marah, ia membuka jendela kemudian berkata "Hey, gadis kecil pergilah! Jangan menghalangi jalan kami!"

Tatapan mata para penumpang yang ada di dalam bus itu hanya tertuju pada gadis yang menghalangi perjalanan mereka. Gadis berusia 15 tahun itu adalah Yin Wushuang. Supir, pemandu dan para penumpang yang ada di dalam bus itu, mereka semua tidak bisa melihat bahwa saat itu monster tanaman anggur merah yang merambat itu kini telah menjalar ke atas bus yang mereka tumpangi itu, dan tidak lama kemudian ...

Sheett sheet..... (suara pedang)

Pedang milik Yin Wushuang itu melayang di udara, pedang itu bersinar cahayanya seolah-olah menembus cahaya bulan.

Monster tanaman yang menjalar itu akhirnya dapat terputus dan membuat bus yang ditumpangi pada turis itu bergerak dengan keras, beberapa saat kemudian bus itu pun kembali tenang tidak bergerak lagi.

Setelah itu pedangnya milik Yin Wushuang itu kembali tangannya.

Yin Wushuang memegang pedang itu dengan erat kemudian ia mengarahkan pedang pada pengemudi bus.

"Saya katakan sekali lagi, jika ingin selamat, silakan pergi dari sini!"