Chereads / Terjebak Asmara Wali Kelasku / Chapter 28 - Berada di Dalam Kamar yang Sama

Chapter 28 - Berada di Dalam Kamar yang Sama

Jian Xiaoqiao dirawat di ruang rawat inap VIP, jadi hanya ada satu tempat tidur di dalamnya. Hal ini yang membuatnya sedikit takut karena Dia berada sendirian di kamar itu.

Dia beberapa kali menekan remot televisi yang ada di tangannya, tapi tetap saja tidak menemukan sesuatu yang bagus untuk ditonton.

Setelah mandi, dia mengganti bajunya dengan baju pasien. Dia lalu bersandar di ranjang rumah sakit itu. Dia tidak tahu kapan Kak Fan akan memberinya makan malam.

Dia memegang perutnya dan merasa sangat lapar.

Tok..tok...tok.. Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Dia mengira itu adalah Lin Fan.

"Pintunya tidak dikunci. Masuklah, Kak Fan!" Teriak Jian Xiaoqiao.

"Apa sudah baikan?" Dari luar terdengar suara Gu Yishen.

"Pak Guru?" Tanya Jian Xiaoqiao.

Bukankah dia sudah pulang?

"Aku membelikanmu bubur dan makanan lainnya. Aku tidak tahu makanan apa yang kamu sukai, jadi aku membeli agak banyak." Gu Yishen membawa beberapa makanan ke tempat tidur Jian Xiaoqiao.

Jian Xiaoqiao menarik selimutnya dan membenamkan tubuhnya di dalamnya, "Aku tidak mau makan makanan yang kamu beli."

"Xiaoqiao, pentingkan tubuhmu. Jangan marah seperti anak kecil!" Kata Gu Yishen yang berjalan ke samping Jian Xiaoqiao.

Jian Xiaoqiao membuka selimutnya lalu menatap Gu Yishen dan berkata, "Keluar kamu! Aku tidak ingin melihatmu!"

"Jian Xiaoqiao..."

Raut wajah Gu Yishen berubah dan kata-katanya menjadi semakin keras.

Mendengar Gu Yishen berkata seperti itu, Jian Xiaoqiao tiba-tiba menangis.

Melihat Jian Xiaoqiao yang tiba-tiba menangis, Gu Yishen bingung dan kembali menatapnya, "Xiaoqiao, jangan menangis. Aku tidak bermaksud membentakmu. Aku hanya khawatir kamu lapar. Karena dari tadi kamu belum makan apapun."

"Huu… Jelas-jelas tadi kamu membentakku!" Xiaoqiao masih saja menangis. Dia melihat ekspresi Gu Yishen yang begitu cemas dan panik.

Tidak disangka, Gu Yishen takut melihat Jian Xiaoqiao menangis!

Setelahnya akan lebih mudah. 

Jian Xiaoqiao akan dengan mudah menangis hanya dengan menggertaknya sedikit saja.

"Sudahlah, jangan menangis. Kalau kamu menangis, semua perawat akan datang karena mendengar tangisanmu." Ucap Gu Yishen sembari menyeka air mata Jian Xiaoqiao menggunakan tisu.

Walaupun tahu Gu Yishen tidak melakukannya dengan sengaja, Jian Xiaoqiao masih tidak bisa menahan tangisannya.

"Salah sendiri, siapa yang menyuruhmu membentakku!" Kata Jian Xiaoqiao dengan nada suara yang masih terisak.

"Sekarang fisikmu sedang lemah. Aku sudah membelikan banyak makanan untukmu. Lihatlah! Kamu mau makan yang mana?" Gu Yishen mencoba untuk menenangkannya.

Gu Yishen merasa telah memberikan seluruh kesabaran yang dia miliki untuk Jian Xiaoqiao.

Mau bagaimana lagi, dia sendiri yang memutuskan memilih Jian Xiaoqiao sebagai tunangannya.

Di keluarganya, Gu Yishen adalah anak tunggal. Orang tuanya sangat menginginkan anak perempuan, tetapi mereka tidak berhasil memilikinya. Akhirnya mereka menyerah. Sekarang, mereka memiliki menantu perempuan yang bisa disayangi.

Sebelum mereka bepergian, Gu Yishen diberikan amanah untuk memperhatikan dan mengurus Jian Xiaoqiao dengan baik. Jian Xiaoqiao tidak boleh mendapatkan kesulitan apapun, atau Gu Yishen yang akan menanggung semuanya saat mereka kembali.

Sebenarnya Gu Yishen tidak takut dengan orang tuanya, tetapi…

Dia takut gosip buruk akan menyebar.

"Kalau begitu, perlihatkan padaku semua makanan yang sudah kamu beli. Aku akan pilih makanan apa yang akan aku makan." Ucap Jian Xiaoqiao.

"Baiklah"

Gu Yishen mengangkat meja untuk makan dan meletakkan makanannya di hadapan Jian Xiaoqiao.

"Pilihlah. Apa yang ingin kamu makan? Aku juga membeli buah untukmu. Kamu bisa memakannya nanti."

Jian Xiaoqiao yang sudah kelaparan tidak berpikir lebih jauh lagi. Dia langsung mengambil sumpit dan makan.

Gu Yishen akhirnya bisa bernafas lega setelah melihat Jian Xiaoqiao yang makan dengan lahap. Dia duduk di sofa yang terletak di sebelah kasur lalu mengeluarkan laptop. Setelah itu, Gu Yishen mulai terlihat sibuk dengan laptopnya.

Jian Xiaoqiao melirik Gu Yishen lalu bertanya, "Pak, apakah malam ini kamu ingin berada dalam satu kamar denganku?"