"Ehm…" Gu Yishen berdehem pelan, dia lalu melihat Jian Xiaoqiao dan berkata, "Malam ini aku akan menemanimu di sini. Jangan khawatir, aku tidak akan mengganggumu. Karena aku akan bekerja semalaman."
"Terserah. Tapi nanti akan banyak orang yang tahu bahwa kamu adalah tunanganku. Kamu tidak khawatir?" Ujar Jian Xiaoqiao sambil menaikkan alisnya.
Gu Yishen mengangkat bahunya seolah menganggap itu bukan masalah yang besar.
"Kurasa lebih baik begitu. Karena aku akan kelelahan jika menjelaskannya satu persatu." Gu Yishen mengatakannya dengan masih tetap fokus pada laptopnya.
"Pak Guru, jika semua orang tahu kalau aku adalah muridmu, apa yang akan kamu katakan? Bukankah kamu akan terlihat seperti seorang yang menggoda muridmu?" Kata Jian Xiaoqiao kepada Gu Yishen.
Gu Yishen terlihat tidak terpengaruh dengan kata-kata Jian Xiaoqiao. Dia tetap fokus pada laptop dan terlihat mengetik dengan sepuluh jarinya.
"Aku tidak berpikir kalau orang-orang akan menganggapku sebagai seorang penggoda, yang aku pikirkan malah nanti orang-orang akan menganggapmu murahan."
Jian Xiaoqiao mengambil nafas yang panjang, "Kenapa aku yang terlihat murahan? Jelas-jelas kamu yang memanfaatkanku!"
Jian Xiaoqiao masih berumur 17 tahun. Bukankah 17 tahun adalah masa terbaik dari seorang remaja?
Sedangkan Gu Yishen, dia sebentar lagi akan berumur 30 tahun. Hanya seekor sapi yang mau memakan rumput muda!
"Apakah kamu pernah mendengar istilah pemuda impian?" Ucap Gu Yishen sambil melipat tangannya.
"Aku adalah pewaris tunggal di keluargaku, status sosialku tinggi, banyak sekali wanita yang ingin menikah denganku. Bukankah kamu akan terlihat seperti seseorang yang memanfaatkanku?" Lanjut Gu Yishen.
"He...he… Punya banyak uang memang bagus, tapi aku juga seorang gadis yang selalu hidup berkecukupan!" Jawab Jian Xiaoqiao sambil tertawa sinis.
"Berkecukupan dan punya banyak uang adalah dua hal yang berbeda. Misalnya, Aku bisa memasuki tempat apapun, kartu kreditku unlimited dan bisa membeli apapun tanpa memikirkan harganya dan lain-lain."
"Lalu kenapa? Lihat saja saat dewasa nanti, aku akan memiliki uang lebih banyak darimu!" Kata Jian Xiaoqiao sambil menatap Gu Yishen.
"Kau memiliki ambisi!" Ujar Gu Yishen sambil mengacungkan jempol tangannya.
"Maka dari itu!" Kata Jian Xiaoqiao yang menikmati pujian itu.
Gu Yishen menggelengkan kepalanya. Dia tidak berharap banyak dengan IQ Jian Xiaoqiao. Tampaknya gadis ini benar-benar bodoh.
Melihat Gu Yishen yang tetap tenang, Jian Xiaoqiao tetap mengajaknya mengobrol sambil makan. Jian Xiaoqiao merasa sangat nyaman.
Setelah selesai makan malam, Jian Xiaoqiao merebahkan badannya di tempat tidur.
Saat itu, perawat datang dan memberinya obat. Setelah meminum obatnya Jian Xiaoqiao mengambil telepon selulernya lalu berbicara dengan seseorang.
Gu Yishen tampaknya tidak merasa terganggu dengan aktivitas yang dilakukan Jian Xiaoqiao.
Sekitar pukul 10 malam, Gu Yishen berdiri lalu berkata pada Jian Xiaoqiao, "Apa kamu lapar? Kalau lapar aku akan membelikan makanan untukmu."
"Sekarang aku tidak lapar. Pak Guru pulang saja beristirahat!"
"Malam ini aku tidak akan pulang. Aku akan tidur di sofa dan menjagamu. Besok aku akan pergi ke sekolah. Kamu beristirahatlah dengan baik, minumlah obat dengan teratur."
"Jadi, besok kau tidak bisa menemaniku seharian?"
Sebenarnya Jian Xiaoqiao sedikit merasa kecewa.
Orang tuanya tidak berada di sisinya. Jian Xiaoqiao juga harus diperiksa sendirian. Benar-benar menakutkan!
Memikirkan hal itu, tubuh Jian Xiaoqiao gemetar!
Gu Yishen menutup laptopnya lalu berjalan ke arah tempat tidur Jian Xiaoqiao, dia kemudian duduk di sampingnya.
"Jangan khawatir, besok kakakmu akan menemanimu untuk diperiksa." Ujar Gu Yishen yang mencoba untuk menenangkan Jian Xiaoqiao.
"Tapi…"
Kalau kakaknya yang menemaninya, kakaknya akan tahu kalau selama ini badannya tidak dalam kondisi yang sehat. Dia pasti tidak diizinkan untuk melakukan hal ini dan itu!
Menyedihkan!