Chereads / Aku Akan Selalu Menyukaimu / Chapter 9 - Aku Ingin Menikah Denganmu (9)

Chapter 9 - Aku Ingin Menikah Denganmu (9)

"Oke" Xiaotu menjawab dengan bersemangat. Lalu dengan cepat dia meraih tangan Cheng Zhiyan dengan tangannya yang lembut.

"Bu…" Cheng Zhiyan tidak bisa berkata-kata, lalu menengadahkan kepalanya dan menatap ibunya. Dia berbisik "Apakah ibu ingin aku menemani Xiaotu bermain? Tapi PR libur musim panasku belum selesai bu." 

"Ha? PR musim panas apa? Dikerjakan besok juga bisa. Libur musim panasmu baru saja dimulai, bukan? Dulu, ibumu ini baru mengerjakan PR itu di hari-hari terakhir libur musim panas." Zhou Wei melambaikan tangan kepada Cheng Zhiyan dan berkata: "Pergilah bermain, pergi sana, anak-anak lain sangat ingin pergi bermain, bagaimana bisa di keluarga ini anak laki-laki sepertimu malah harus disuruh untuk pergi bermain?"

"..."

Cheng Zhiyan dengan pasrah melihat ibunya pergi menaiki tangga. Lalu memalingkan wajahnya melihat Xiaotu yang berada disamping dan mengikuti dirinya. Cheng Zhiyan menganggap ibunya adalah ibu yang baik. 

Sesampainya di kamar Cheng Zhiyan, Xiaotu dengan baju tidur merah muda dan menggendong boneka beruangnya langsung bergegas naik ke atas kasur besar milik Cheng Zhiyan. Sambil menepuk-nepuk kasurnya, dia berkata: "Kakak Jus Jeruk, kasurmu empuk sekali, tidak seperti kasurku yang sangat keras."

Cheng Zhiyan berdiri di samping kasur sambil melihat Xiaotu sebentar, lalu dia memberi Xiaotu Puzzle besarnya dan berkata: "Kamu main puzzle sendiri dulu ya, aku mau mengerjakan PRku, aku akan menemanimu bermain setelah PRku selesai."

"PR itu apa?" Xiaotu bangun dan menatap Cheng Zhiyan dengan serius.

"Itu adalah...Tugas setelah pulang sekolah yang diberikan oleh guru." Cheng Zhiyan berpikir bahwa terlalu sulit menjelaskan apa itu PR kepada seorang anak yang masih TK.

"Tugas setelah pulang sekolah itu apa?"

"Itu adalah…...soal…"

"Soal itu apa?"

"Latihan menulis, huruf-huruf, matematika dan sebagainya."

"Latihan menulis, huruf-huruf dan matematika itu apa?" Xiaotu memang anak yang suka bertanya, tapi dia sendiri tidak paham, dan hanya suka bertanya kepada orang lain.

Cheng Zhiyan mengangkat tangannya dan menyeka keringat di kepalanya, dia tampak kewalahan dan sudah tidak tahan lagi.

"Aku harus menulis sekarang." Karena kebingungan menjelaskan, Cheng Zhiyan akhirnya memutuskan untuk mengungakapkan apa yang ingin dia lakukan dengan kata-kata yang sederhana "Tunggu aku selesai menulis. Kalau aku sudah selesai, aku akan kembali menemanimu bermain."

"Oh," Xiaotu menganggukkan kepalanya. Kalau menulis dia paham, hanya saja dia masih kecil, bahkan satu huruf pun dia tidak tahu, apalagi menulis. 

Cheng Zhiyan dengan tenang duduk di kursi depan meja belajarnya dan mulai melanjutkan mengerjakan PR musim panasnya. 

Xiaotu duduk di kasur besar dan empuk milik Cheng Zhiyan, mengambil satu demi satu potongan puzzle lalu meletakkannya, mengambil potongan puzzle lagi lalu memasangnya.

Tiga menit kemudian.

Xiaotu mulai mengusap matanya dan sambil menguap ia berkata: "Kakak Jus Jeruk... Aku mau tidur..."

Cheng Zhiyan menengadahkan kepala, melihat lampu belajarnya, lalu melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah sembilan. Sudah waktunya untuk tidur. 

"Ingin tidur? Mau aku antar pulang?" Dia berdiri dan berjalan ke kasur, melihat Xiaotu yang mengenakan baju tidur merah muda duduk di kasurnya. Mata Xiaotu yang bulat dan hitam sudah terlihat mengantuk, dan mulai berair. Kepalanya yang bulat dan kecil perlahan-lahan mulai menunduk. 

"Tidak mau… Aku mau tidur disini..."