Kalimat terakhir yang diucapkan Xiaotu membuat Zhou Ling terkejut dan tak kuasa menahan tawanya. "Jadi, inti suratmu itu ada di kalimat terakhir ya?"
Setelah membacakan isi surat cintanya, Xiaotu mendekat ke meja di sebelah Zhou Ling dan bertanya. "Iya, betul. Apakah ibu sudah menulis semuanya?" Tanya Xiaotu sambil melihat surat yang baru saja ditulis Ibunya.
"Iya, sudah Ibu tuliskan semuanya."Ucap Zhou Ling sambil memeriksa lagi isi surat yang baru saja dia tulis. "Apakah Ibu juga perlu menyiapkan amplop?" Tanya Zhou Ling.
"Tidak usah, Bu. Habis ini mau aku antar ke Kakak Jus Jeruk dan akan aku suruh dia membacanya langsung." Ucap Xiaotu sambil membawa surat itu berjalan keluar ruangan.
"Apakah kamu yakin….."
Zhou Ling belum selesai bicara, Xiaotu sudah pergi begitu saja.
Apakah kamu yakin? Dia pasti akan mengira itu hanya catatan belanja jika kamu memberikannya begitu saja.
————
Dengan membawa surat cinta yang baru saja dituliskan Ibunya, Xiaotu berjalan ke kamar Cheng Zhiyan dan membuka pintu kamarnya dengan penuh semangat.
Cheng Zhiyan yang sedang mengerjakan PR di meja belajar pun seketika kaget mendengar pintu yang tiba-tiba terbuka.
Cheng Zhiyan terkejut ketika tahu bahwa itu adalah Xiaotu yang membuka pintunya. "Xiaotu? Bukankah kamu tadi mencari Ibumu?" Tanya Cheng Zhiyan penasaran.
"Iya, tapi aku kembali lagi." Xiaotu menganggukkan kepalanya dan segera lari ke depan Cheng Zhiyan. "Ini untuk Kakak Jus Jeruk." Ucap Xiaotu sambil menyerahkan surat cintanya kepada Cheng Zhiyan layaknya menyerahkan benda yang sangat berharga.
"Apa ini?" Cheng Zhiyan menundukkan kepala nya, dan mengambil kertas dari genggaman Xiaotu.
"Hehe,bacalah, nanti Kakak juga akan tahu..." Ucap Xiaotu sambil tersenyum malu.
Cheng Zhiyan kembali menundukkan kepalanya dan melihat isi kertas itu.
" Coklat Dove.... Es krim Baxi rasa vanila.... Kue Coklat....."
Setelah membaca beberapa kata itu, Cheng Zhiyan jadi bingung dan bertanya kepada Xiaotu. "Jadi kamu ingin memberitahu ku semua makanan yang ingin kamu makan?"
"Bukan." Jawab Xiaotu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan mendekati Cheng Zhiyan. Xiaotu pun memiringkan kepalanya dan melihat ke arah surat cinta yang baru saja dia berikan. "Kakak lanjutkan saja dulu bacanya." Ucap Xiaotu.
Cheng Zhiyan terdiam sejenak dan menatap mata Xiaotu, kemudian kembali melanjutkan membacanya.
"Jagung keju, ayam saus kentang, semua…..tidak sebaik dirimu….?"
Xiaotu dengan semangat mengangguk-anggukkan kepalanya ketika mendengar Cheng Zhiyan membacakan kalimat terakhir di suratnya. "Betul! Semua makanan enak ini selalu ada di dalam hatiku, tapi itu semua tidak ada yang sebaik Kakak Jus Jeruk!"
Cheng Zhiyan seketika terdiam.
Jari-jarinya yang putih bagaikan batu giok memegang surat itu dan bibirnya yang merah muda tidak bisa menahan tawanya.
"Jadi, maksudmu ini adalah surat cinta?"
Xiaotu menengadahkan kepalanya dan menatap wajah Cheng Zhiyan yang tampan. "Betul, ini adalah surat cinta yang aku tulis untuk Kakak Jus Jeruk. Bagaimana, bagus, kan?" Ucap Xiaotu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya dengan penuh semangat.
Cheng Zhiyan tidak bisa menahan tawa ketika membaca kertas yang ada di depan matanya.
Cheng Zhiyan mengelus-elus kepala Xiaotu, "Hei, anak kecil. Bukankah kamu ini menulis semua daftar makanan yang ingin kamu makan?"
"Kata siapa? Daftar makanan yang ingin aku makan sangatlah banyak, tapi surat cinta ini kan pendek…."
Sepasang mata jernih Cheng Zhiyan menatap Xiaotu, "Kalau begitu,apa saja yang sebenarnya ingin kamu makan?" Tanya Cheng Zhiyan dengan lembut.