"Iya Xiaotu, kamu sudah besar. Kamu juga lebih tinggi daripada sebelumnya." Ucap ibu Xiaotu sambil tersenyum dan mengelus-elus kepala Xiaotu.
"Tapi kenapa aku jauh lebih pendek dari Kakak Jus Jeruk?"
"Karena memang Kakak Jus Jerukmu itu tinggi." Kata ibu Xiaotu sambil tersenyum.
"Oh, jadi begitu." Xiaotu terpaksa menganggukkan kepalanya lalu kembali bertanya, "Kalau begitu sekarang aku sudah boleh menikah dengan Kakak Jus Jeruk?"
"Ha?"
Ibu Xiaotu dibuat terkejut oleh pertanyaan putrinya. Seketika dia langsung melemparkan pandangannya ke arah ibu Cheng Zhiyan lalu kembali menoleh ke arah Xiaotu sambil bertanya, "Kenapa kamu begitu terburu-buru untuk jadi besar dan ingin menikah dengan Kakak Jus Jeruk?"
Xiaotu berkedip dan menatap ibunya dengan serius, "Karena katanya Kakak Jus Jeruk, aku baru boleh menikah dengannya dan melahirkan anak kalau aku sudah besar!"
"Fyuh…" Ibu Xiaotu tak bisa menahan tawanya, "Kamu ini masih umur berapa? Bisa-bisanya ingin melahirkan anak, memangnya kamu mau apa kalau sudah melahirkan anak?"
"Tunggu kalau aku sudah besar nanti, aku pasti akan melahirkan anak. Nanti anakku akan menemaniku bermain, dan nanti kita juga bisa berangkat sekolah bersama."
"Dasar anak kecil, masih belum tahu apa-apa." Ucap Ibu Xiaotu sembari menggelengkan dan menggaruk-garuk kepalanya sendiri.
Saat ini, Xiaotu sudah berusia lima tahun dan memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Namun, tidak ada yang bisa memberinya jawaban ketika Xiaotu bertanya mengenai struktur tubuh laki-laki dan perempuan, serta bagaimana perempuan bisa melahirkan anak.
Ibu Xiaotu menundukkan kepalanya dan menatap putrinya yang berusia lima tahun. Mau dibilang besar, Xiaotu juga belum besar. Mau dibilang kecil, juga sudah tidak terlalu kecil. Mau dibilang cerdas juga tidak terlalu cerdas, terkadang cerdas, terkadang juga kurang cerdas. Apakah harus saat ini juga aku memberi dia pengetahuan tentang fisiologi?
Bukankah saat ini masih terlalu dini?
"Ibu...ibu…" Suara Xiaotu memecah lamunan ibunya.
"Hmm, apa?"
"Kapan aku bisa melahirkan anak?" Xiaotu masih terus menanyakan hal itu.
"Uhuk… Kalau soal itu…."
Sebagai dokter, menurut ibu Xiaotu, penjelasan mengenai perbedaan antara tubuh laki-laki dan perempuan, dan bagaimana perempuan bisa melahirkan anak itu juga sangat penting untuk putrinya.
Tapi, hal ini masih harus dipersiapkan matang-matang.
Setelah berpikir lama, akhirnya ibu Xiaotu menjawab pertanyaan putrinya dengan suara yang lembut, "Xiaotu, dua hari lagi ibu akan memberitahumu, karena ada yang perlu ibu siapkan terlebih dulu."
"Baiklah..." Xiaotu kembali mengangguk dengan terpaksa, namun dia kembali bahagia ketika ingat bahwa jawabannya akan datang dua hari lagi.
"Zhou Yue, kemarilah!" Ibu Xiaotu melepaskan rangkulannya dari pundak Xiaotu dan memanggil ibu Cheng Zhiyan.
"Ada apa?" Ibu Cheng Zhiyan meletakkan hadiah dari Xiaotu dan berjalan ke arah ibu Xiaotu.
Ibu Xiaotu langsung mengajak Zhou Yue berjalan ke pojok ruangan lalu berbisik, "Dulu waktu Cheng Zhiyan masih kecil bagaimana caramu mengajari dia tentang perbedaan antara tubuh laki-laki dan perempuan?"
"Ha?" Zhou Yue sedikit bingung.
"Maksudku, bagaimana caramu menjelaskan kepadanya tentang perbedaan tubuh laki-laki dan perempuan? Juga bagaimana kamu menjelaskan cara melahirkan anak?" Tanya Ibu Xiaotu, dia berusaha mencari informasi dari orang yang lebih berpengalaman.
"Hmm itu.." Muka Zhou Yue sedikit memerah dan merasa sungkan bicara dengan Zhou Ling, "Aku belum menjelaskan hal itu ke Cheng Zhiyan. Sebagai orang tua rasanya kurang tepat bagiku untuk menjelaskan hal itu ke anakku. Lagipula, bukankah itu sudah menjadi tugas guru IPA mereka?"