Malam itu, Cheng Zhiyan sudah berganti pakaian yang lebih bagus dan pergi ke rumah Xiaotu bersama ayah dan ibunya. Lalu, yang membukakan pintu adalah Ibu Xiaotu--Zhou Ling.
"Loh, Xiaotu mana??" Kalimat pertama yang terucap dari bibir Zhou Wei, lalu melanjutkan kalimatnya: "Beberapa hari ini aku tidak melihat Xiaotu datang kerumahku, Yanyan sudah merindukannya."
"Bu, ibu bicara apa, sih!?" Ketika Cheng Zhiyan mendengar itu, wajahnya menjadi merah padam, dia menengadahkan kepalanya, menatap sang Ibu dan menyangkal perkataan ibunya.
"He he, dia malu-malu, dia tidak jujur, anak ini dalam hatinya berkata iya, namun di bibirnya berkata tidak." Zhou Wei meninggalkan Cheng Zhiyan dan tidak berpesan apapun kepada Cheng Zhiyan.
Ibu Xiaotu tersenyum melihat mereka berdua, sambil mengajak mereka masuk, ibu Xiaotu berkata: "Xiaotu bermain di lantai atas bersama ayahnya, aku panggil dia sebentar. Yanyan, maukah kamu pergi bersamaku??"
"Tidak mau." Cheng Zhiyan menjawab pertanyaannya dengan nada yang penuh keyakinan.
"Hm..baiklah, kalau begitu kamu duduk saja dulu di ruang tamu, aku akan memanggil Xiaotu." Ibu Xiaotu sedikit terkejut mendengar jawaban Cheng Zhiyan. Setelah dipersilahkan duduk di ruang tamu, Ibu Xiaotu menuangkan air untuk Cheng Zhiyan, lalu naik ke lantai atas memanggil seseorang.
Tak lama kemudian, terdengar suara "tik tok tik tok" langkah kaki dari atas tangga.
Bersamaan dengan itu, anak berkepala bulat pun muncul.
Xiaotu menjulurkan lehernya melihat ke arah ruang tamu di lantai bawah dan dengan cepat lari ke arah Cheng Zhiyan.
"Kakak Jus Jeruk!! Kakak Jus Jeruk!!"
Dia memanggil Cheng Zhiyan sambil merangkul lengan Cheng Zhiyan.
Cheng Zhiyan tanpa sadar membuka kedua tangannya, dan memeluk Xiaotu.
Tubuhnya harum semanis permen, tubuh kecilnya memakai baju katun yang kebesaran, membuat Xiaotu terlihat hampir tenggelam, benar-benar seperti permen kapas yang besar.
Rambut Xiaotu jatuh di pundak Cheng Zhiyan: "Kakak Jus Jeruk, sudah sangat lama tidak melihatmu, aku sangat merindukanmu!!"
"....."
Seketika wajah Cheng Zhiyan memerah.
Setelah Xiaotu merasa puas memeluk Cheng Zhiyan, wajah bulat dan tembemnya menatap Cheng Zhiyan dan bertanya: "Kakak Jus Jeruk, mengapa kamu tidak main ke rumahku??"
"Aku mengerjakan PR-ku dirumah." Cheng Zhiyan bingung, dan menjawab seadanya saja.
"Oh.." Xiaotu mengangguk menunjukkan bahwa dia paham: "Kakak Jus Jeruk, pasti PR mu sangat banyak, dari pagi sampai malam PR mu masih belum selesai??"
"..."
Cheng Zhiyan...sudah tidak tahu lagi harus berkata apa.
"Xiaotu." Ayah Xiaotu dari lantai atas perlahan turun, tersenyum melihat Xiaotu seperti koala yang menggantung di badan Xiaotu dan berkata: "Oh ini Kakak Jus Jeruk yang sering kamu sebut-sebut dari pagi hingga malam?"
"Ayah!" Xiaotu memalingkan wajahnya, menatap ayahnya yang berdiri tepat di belakangnya, Xiaotu melepaskan rangkulan Cheng Zhiyan dan berlari ke pelukan ayahnya: "Dia adalah Kakak Jus Jeruk yang paling aku sukai."
Cheng Zhiyan menengadahkan kepalanya, menatap lelaki tinggi dan gagah yang ada di depannya. Cheng Zhiyan langsung berdiri dari sofa dan tersenyum menyapanya: "Paman."
"Halo." Ayah Xiaotu menganggukkan kepalanya, memperhatikan Cheng Zhiyan dari atas sampai bawah dengan tatapan yang tajam.
Laki-laki muda yang berdiri di hadapannya sangat tampan dan memiliki mata yang jernih dan berbinar. Meskipun masih anak-anak, tapi tubuhnya tinggi, dengan pembawaan yang sangat kalem, seperti tidak ada rasa takut sama sekali.
Hm.. sepertinya Cheng Zhiyan cocok untuk putri mereka, Xiaotu. Hanya perlu sedikit rayuan.
Ayah Xiaotu tersenyum dan menepuk punggung Cheng Zhiyan dengan lembut.