MC yang berdiri di sebelah panggung bingung melihat kejadian itu, ingin membantu tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Ini.... Sepertinya berbeda dengan apa yang sudah direncanakan..
Rencana sebelumnya adalah, wali kelas memberikan bunga kepada penari, kemudian MC naik ke atas panggung dan menanyakan perasaan Wali Kelas yang memberi bunga, barulah siswa yang menerima bunga itu menyampaikan beberapa patah ucapan tahun baru, namun situasi yang sekarang ini ....
Kedua MC saling bertatap mata dan memutuskan untuk naik keatas panggung dengan tersenyum sambil memegang mic.
"Hei teman kecil yang sudah mengirimkan bunga, tunggu sebentar, tunggu sebentar!!" MC pria tersenyum kepada Xiaotu dan bertanya: "Teman kecil, siapa namamu?"
"Namaku Bai Xiaotu!! Bai berarti warna putih, Xiao berarti kecil, sedangkan Tu adalah kelinci, jika digabungkan menjadi kata kelinci putih kecil!"
"Baiklah, teman kecilku Xiao Baitu.."
"Bai Xiaotu!!!"
"Hm...baiklah, temanku Bai Xiaotu." MC mengulurkan tangannya dan mengelap keringat di kepalanya lalu menatap Xiaotu dan bertanya: "Kalau boleh tahu, mengapa kamu memberikan bunga kepada anak itu?? Lihatlah, para kakak-kakak penari yang ada di depan itu, bukankah mereka juga menari dengan sangat bagus??"
"Karena dia paling tampan!!" Bibir merah Xiaotu semakin dekat dengan Mic, Xiaotu menjawab dengan suara kerasnya: "Aku paling suka dengan dia!!"
"Waa...Hahahaha.."
Seketika tawa pun pecah diatas panggung.
Tak bisa dipungkiri, pipi Cheng Zhiyan yang putih bagaikan giok pun mulai memerah.
"Owh..., karena kamu merasa kakak ini paling tampan, jadi kamu memberikan bunga untuknya? Kalau begitu siapa yang lebih tampan? Aku atau dia?" MC sengaja menanyakan hal itu kepada Xiaotu.
"Kakak Jus Jerukku yang paling tampan!!" Xiaotu menjawab pertanyaan MC dengan keras.
"Wah...itu benar-benar...
Seluruh penonton pun tertawa.
"Dan kamu, kakak tampan yang menerima bunga, bukankah kamu Cheng Zhiyan dari kelas 4??" MC mengarahkan mic kedepan Cheng Zhiyan dan bertanya sambil tersenyum.
"Iya." Cheng Zhiyan menjawab dengan suara lembutnya.
"Kalau boleh tahu, apakah kamu punya ucapan tahun baru untuk para penonton??
"Selamat Tahun Baru."
"Apakah ada lagi??"
"Belajarlah dengan rajin."
"Hm.. apakah ada lagi??"
"....." Cheng Zhiyan menggelengkan kepala dan menatap MC dengan aneh, Cheng Zhiyan menundukkan kepala ke arah mic dan berkata dengan lirih: "Semoga hari-harimu semakin baik."
"Hahaha ...hahaha…..benar-benar ucapan yang singkat!!" MC kembali tertawa dan berusaha mengembalikan suasana: "Seperti kata pepatah, singkat namun berarti. Meskipun Cheng Zhiyan hanya menyampaikan ucapan yang sangat sederhana, namun ucapannya sangatlah bermakna. Murid-murid sekalian, yang terpenting adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Maka dari itu, ingatlah, harus belajar dengan rajin agar hari-hari kita semakin baik."
"Baiklah....!!" Siswa yang di depan panggung berteriak dengan kompak.
"Baiklah, terimakasih atas penampilan yang luar biasa, para siswa kelas empat. Selanjutnya, silahkan..." Setelah MC tersenyum mempersilahkan siswa-siswa untuk menuruni panggung, mereka mulai mengumumkan kembali peserta selanjutnya.
Satu tangan Cheng Zhiyan membawa bunga dan satunya menggandeng Xiaotu, berjalan perlahan ke belakang panggung.