"....." Cheng Zhiyan masih terdiam.
"Itu…" Zhai Shiyu memakai rok berwarna biru langit dan membawa tas Princess Disney. Dia berjalan dihadapan Xiafeng dan Cheng Zhiyan dengan malu-malu. Sepasang matanya yang jernih dan berkaca-kaca menatap Cheng Zhiyan dengan ragu dan dia pun berkata "Bisakah… bisakah aku bicara denganmu sebentar?"
Cheng Zhiyan mengabaikan Xiafeng yang sedang menyipitkan mata kearahnya dan lanjut melihat ke arah Zhai Shiyu dengan suara yang lembut. "Bisa, bicaralah."
"Itu.." Zhai Shiyu menengadahkan kepalanya dan menatap Xiafeng. Raut wajahnya menunjukkan bahwa gadis muda itu ingin mengatakan sesuatu. Ujung-ujung kakinya menyentuh lantai, dan pipinya memerah tersipu sembari berkata "Bisakah kita berbicara berdua saja?"
"....." Cheng Zhiyan terdiam sebentar, lalu memalingkan wajahnya ke arah Xiafeng; temannya itu sedang memandangnya dengan ekspresi yang seakan-akan berkata: "Pergilah, pergilah." Setelah memikirkan hal itu, Cheng Zhiyan berjalan beberapa langkah dan berkata: "Kemarilah."
Wajah Zhai Shiyu mulai memerah tersipu malu, dan dia pun berjalan selangkah demi selangkah di belakang Cheng Zhiyan.
Di ujung sebuah koridor, di sudut tembok, Cheng Zhiyan menghentikan langkahnya. Dia berbalik badan dan berbicara kepada Zhai Shiyu yang masih ada di belakangnya "Ada apa?"
"Em...aku...aku ingin bertanya mengenai surat yang beberapa hari yang lalu aku berikan kepadamu..." Mata Zhai Shiyu tidak berani menatap Cheng Zhiyan langsung, dia menundukkan kepala, dan memainkan jemari di kedua tangannya. Dengan sedikit gagap, Zhai Shiyu bertanya kepada Cheng Zhiyan "A..a..apakah sudah kamu menerima surat itu?"
"Sudah aku terima."
"Apa...apakah kamu sudah membacanya?"
"Tidak aku baca."
"Mengapa?" Tanya Zhai Shiyu dengan sedikit terkejut, lalu menengadahkan kepalanya dan menatap Cheng Zhiyan.
"Maaf, aku tidak tertarik." Terlukis sebuah senyum yang indah pada bibir Cheg Zhiyan, dan suaranya pun juga terdengar sangat lembut. Seperti itulah gambaran Cheng Zhiyan yang sedang berdiri saat itu, benar-benar seperti memancarkan cahaya pada orang-orang yang berada di depannya. Namun, mendengar apa yang barusan dikatakan Cheng Zhiyan justru membuat hati Zhai Shiyu sangat kecewa.
"Mengapa?" Zhai Shiyu sedikit enggan bertanya kepada Cheng Zhiyan: "Apakah kamu sudah menyukai orang lain?"
"Tidak." Cheng Zhiyan hanya menjawab dengan satu kata. Tidak tahu mengapa, tiba-tiba Cheng Zhiyan terbayang-bayang Xiaotu yang sedang duduk sendirian di bangku kelas dengan menggendong tasnya yang besar. Xiaotu dengan sedih menanti datangnya Cheng Zhiyan untuk menjemputnya.
"Apakah masih ada urusan lain?? Jika tidak, aku akan melanjutkan bersih-bersih kelas." Cheng Zhiyan tiba-tiba merasa hatinya sedikit gelisah. Dia menengadahkan kepalanya dan menatap Zhai Shiyu yang sedang menggigit bibir, lalu melambaikan tangannya seperti mengucapkan selamat tinggal. Cheng Zhiyan pun langsung berbalik badan dan kembali ke pintu kelasnya.
"Aku…" Zhai Shiyu memandangi Cheng Zhiyan yang berjalan tanpa memalingkan wajah kebelakang lagi, dan merasa begitu sedih.
Cheng Zhiyan kembali ke tempat awalnya dia membersihkan jendela, menundukkan kepalanya dan melihat lap yang ada di tangannya.
Xiafeng yang sedang mengelap jendela lain menghampiri Cheng Zhiyan dan berbisik kepada Cheng Zhiyan. "Bagaimana? Apa yang dikatakan Zhai Shiyu kepadamu?"
"Tidak bicara apa-apa." Cheng Zhiyan menjawab begitu saja tanpa pikir panjang.
"Bagaimana mungkin? Pasti setidaknya Zhai Shiyu seharusnya bertanya apakah kamu tertarik kepadanya atau tidak." Ucap Xiafeng sambil menatap Cheng Zhiyan dengan raut wajah tidak percaya. Xiafeng menyenggol pundak Cheng Zhiyan dengan pundaknya dan bertanya dengan penuh rasa penasaran :"Bagaimana kamu menjawabnya??"
"....." Tangan Cheng Zhiyan berhenti mengelap jendela. Dia terdiam sebentar, lalu menoleh ke arah Xiafeng dan memberinya jawaban yang singkat "Maaf, aku tidak tertarik."
"Ha??" Xiafeng sedikit terkejut.