Chereads / Aku Akan Selalu Menyukaimu / Chapter 30 - Aku ingin Menulis Surat Cinta (5)

Chapter 30 - Aku ingin Menulis Surat Cinta (5)

Dua hari kemudian, Cheng Zhiyan menemukan surat dengan namanya di bawah bantal.

Diatas amplop warna kertas coklat tertulis dengan rapi dan indah nama Cheng Zhiyan.

Cheng Zhiyan mengambil surat itu, melihat surat itu dengan sangat penasaran, lalu membukanya dan mengambil kertas yang ada di dalamnya.

Selembar kertas A4 yang sangat biasa, kertas putih biasa yang dilukis seperti cakar ayam dengan coretan garis dan kurva yang sangat berantakan, semuanya dicampur jadi satu, benar-benar tidak bisa terbaca, tidak tahu apa isi dari surat itu.

Cheng Zhiyan bingung melihat kertas itu. Cheng Zhiyan keluar dan menghampiri ibunya yang sedang memasak di lantai bawah, lalu bertanya: "Bu, darimana datangnya amplop yang berada di bawah bantalku?"

"Oh itu…" Ibu Cheng Zhiyan mematikan kompor, lalu mendongak kan kepalanya melihat putranya yang berada di lantai atas: "Oh itu surat dari Xiaotu, Xiaotu memohon kepadaku untuk meletakkan surat itu di kasurmu."

 Cheng Zhiyan menggerak-gerakkan kertas yang ditangannya, jarinya menunjuk ke garis dan kurva yang sangat berantakan itu. Cheng Zhiyan menatap ibunya sambil mengernyitkan dahinya dan bertanya: "Jadi ini surat cinta?"

"Hei hei, Xiaotu baru berusia tiga tahun, masih belum bisa menulis, hanya bisa menggambar." Ibu Xiaotu tertawa dengan saat menjelaskan kepada putranya.

"...." Cheng Zhiyan memutar bola matanya, "Ini gambar apa? Apakah dia memberitahu ibu?"

"Iya, dia Memberitahuku." Zhou Wei mengusapkan tangannya di celemek yang dia pakai, lalu mengambil kertas putih yang dibawa Cheng Zhiyan sambil menunjuk gambar lingkaran dan menjelaskan: "Xiaotu bilang, lingkaran ini adalah kamu, dan lingkaran kecil di sebelahnya adalah Xiaotu, dan ada lingkaran paling kecil itu adalah anak kalian berdua."

"..." Cheng Zhiyan bingung, tidak tau harus berkata apa.

"Ada lagi yang lain… em.. tapi aku tidak paham apa yang dia katakan…." Zhou Wei tertawa dengan aneh, lalu mengembalikan kertas putih itu ke tangan putranya, dan memalingkan wajahnya: "Ibu harus lanjut memasak, kalau kamu masih belum paham, tanyakan langsung kepada Xiaotu."

"....." Cheng Zhiyan hanya diam membawa memegang kertas itu, melihatnya cukup lama, lalu kembali ke kamar.

Malam hari, Xiaotu datang dan bermain dengan Cheng Zhiyan seperti biasanya.

"Kakak jus jeruk, kakak jus jeruk, apakah kamu sudah menerima surat cinta dariku?" Seketika setelah Xiaotu masuk ke ruangan, dia langsung berlari menghampiri Cheng Zhiyan dan memeluk lengannya, lalu bertanya dengan dengan penuh harapan.

"....Sudah ku terima." Cheng Zhiyan sedikit ragu, lalu menanggukkan kepalanya.

"Apakah sudah kamu baca?"

"Sudah aku baca"

"Apakah tulisanku bagus?"

"....bagus." Cheng Zhiyan menjawab dengan sangat terpaksa.

"Hehe.. kalau begitu besok-besok aku akan memberimu surat cinta setiap hari." Xiaotu semakin kuat memeluk lengan Xiaotu, lalu menggsokkan kepala kecilnya ke tubuh Cheng Zhiyan. Xiaotu berpikir, tiba-tiba menatap Cheng Zhiyan dan bertanya: "Kakak Jus Jeruk."

"Apa??"

"Hubungan seksual itu hubungan apa?"

"Ha?" Cheng Zhiyan sedikit bingung, menundukkan kepalanya melihat ke arah wajah polos Xiaotu.

"Ketika ada dua orang yang sedang berciuman, kenapa salah satu dari mereka harus memakan bibir orang yang satunya??"

  "..."

"Dan juga, bagaimana seorang anak kecil bisa lahir??"

  "..."

"Kakak Jus Jeruk, kenapa kamu diam saja??"

  "..."

"Kakak Jus Jeruk, apakah kamu merasa kepanasan? Kenapa kamu berkeringat?"

"....." Cheng Zhiyan menyeka keringatnya dengan tangan, dia sedikit tersenyum canggung kepada Xiaotu, lalu secara tiba-tiba melarikan diri tanpa mengucap sepatah kata pun.