Suara Ayah Cheng Zhiyan terdengar sangat keras. Bahkan Xiaotu yang berdiri sekitar satu meter dari Cheng Zhiyan pun bisa mendengarnya.
"Tapi…" Baru saja Cheng Zhiyan ingin bilang jika dirinya demam tapi teleponnya sudah mati.
Cheng Zhiyan melihat tulisan "Panggilan telah berakhir." di layar HPnya.
Xiaotu mengedip-kedipkan matanya lalu mengambil permen dari sakunya. "Ayah Cheng meminta kita untuk makan malam sendiri?" Tanya Xiaotu sambil mengulum permennya.
"Hm..." Cheng Zhiyan tidak menjawab apa-apa, dia hanya menarik-narik rambutnya sendiri.
"Tapi Kakak kan masih demam, kita tidak usah keluar." Xiaotu berbicara sedikit tidak jelas karena sedang mengulum permen. "Mau aku masakkan??"
"..."
Cheng Zhiyan langsung mengangkat kepalanya dan sepasang mata jernihnya menatap Xiaotu dengan tajam.