Cheng Zhiyan mengerutkan alisnya, dia terlihat sangat khawatir dengan Xiaotu. "Kenapa jalanmu tertatih-tatih?"
"Ah… diamlah…" Jawab Xiaotu sambil berbaring di kasur Cheng Zhiyan dengan ekspresi menahan sakit. "Akhir-akhir ini aku belajar sepeda. Setiap hari selalu jatuh berkali-kali. Sore tadi sangat sial, entah siapa yang menggali lubang di lapangan, aku sama sekali tidak memperhatikan lubang itu sehingga aku terjatuh."
"Ups..." Cheng Zhiyan tidak bisa menahan tawanya.
Xiaotu mengangkat kepalanya, lalu menatapnya dengan kesal.
Kemudian Cheng Zhiyan beranjak dari meja belajarnya dan berjalan menuju kasurnya, lalu duduk. "Mana yang sakit?" Tanya Cheng Zhiyan sambil tersenyum dan mengelus-elus rambut Xiaotu.
Xiaotu berbalik badan, lalu berbaring di atas kasur dan meraih kaki kirinya lalu mengangkat celananya. Kemudian menunjuk bagian yang membiru sambil menangis. "Di sini…" Rengek Xiaotu.