"Uhuk Uhuk, Xiaotu itu …" Ibu Xiaotu batuk dua kali dan memaksa wajahnya untuk tersenyum. Dia mencoba untuk memasang ekspresi serius dan berbisik kepadanya: "Kamu harus tahu, Cheng Zhiyan adalah laki-laki, kamu adalah perempuan, bagaimana bisa laki-laki dan perempuan mandi bersama??"
...
"Apakah tidak boleh?" Mata Xiaotu berkedip-kedip dan bertanya dengan curiga: "Ayah juga laki-laki, bukankah aku boleh mandi bersama dengan Ayah??"
"Itu berbeda Nak." Ucap Ibu Xiaotu sambil berpikir caranya menjelaskan kepada anaknya: "Ibu jelaskan sekali lagi, kamu mandi bersama ayah saat kamu masih kecil saja. Sekarang Xiaotu sudah besar, bukankah ayah sudah lama tidak mandi denganmu??"
"...." Xiaotu berpikir dan menganggukkan kepala, lalu menggelengkan kepala lagi. Sambil menggenggam erat lengan Cheng Zhiyan, dia berteriak: "Aku tidak peduli, aku tetap ingin mandi bersama dengan Kakak Jus Jerukku."
"Kalau begitu kamu tinggal saja di rumah kakak Cheng, ibu akan pulang!" Ibu Xiaotu berdiri dan pura-pura pergi. "Nanti malam kamu tidak tidur dengan ibumu??"
"Tidak, aku ingin tidur dengan Kakak Jus Jerukku!" Xiaotu begitu senang saat mendengar bahwa ibunya akan pergi, dia mengira bahwa dia bisa tinggal di rumah Cheng Zhiyan dan bermain bersama Cheng Zhiyan.
Ini….
Ekspresi di wajah ibu Xiaotu tiba-tiba menjadi canggung. Orang-orang mengatakan tidak baik kalau perempuan dewasa menginap di rumah seorang pria sendirian. Namun bagaimana bisa anaknya sendiri yang masih kecil justru ingin menginap? Dia tidak tahan lagi, lalu menengadahkan kepalanya dan memandang ibu Chen Zhi Yan untuk meminta bantuan.
Ibu Cheng Zhiyan langsung paham.
"Xiaotu, kamu tidak bisa tinggal di rumah kami, kecuali ..." Ibu Cheng Zhiyan berjongkok dan tersenyum pada Xiaotu, dengan sengaja membiarkan omongannya menggantung dan tidak melanjutkan apa yang ingin dia katakan.
"Kecuali apa??" Xiaotu dengan matanya yang hitam dan besar memelototi Bibi Zhou, dan mendesaknya untuk melanjutkan kalimatnya: "Cepat katakan."
"Hmm, kecuali….. Xiaotu menjadi istri dari Yanyan, baru bisa mandi dan tidur bersama Yanyan." Ibu Cheng Zhiyan mengelus kepalanya dan berkata dengan lembut.
"Istri itu apa?" Xiaotu bertanya dengan penuh rasa penasaran.
Oh …. Istri adalah orang yang menikah dengan Yanyan," ibu Cheng Zhiyan berpikir dan menjelaskan pada Xiaotu.
"Ha??" Xiaotu masih belum paham.
"Misalnya, Istri dari Ayah adalah Ibu, istri dari kakek adalah nenek." Ibu Xiaotu menjelaskan dengan sabar: "Jadi, coba kamu lihat, kakek dan nenek, ayah dan ibu, mereka hidup bersama, mereka setiap hari berada di rumah, tidur dan makan bersama, benar kan??"
"Iya, itu benar!" Xiaotu mengangguk paham, namun kedua tangannya masih menggenggam erat tangan Cheng Zhiyan.
"Jadi, lihat, sekarang kamu bukanlah istri Yanyan, jadi kamu tidak bisa mandi dan tidur bersama. Paham?" Ibu Xiaotu melanjutkan penjelasannya.
"Paham!!" Xiaotu dengan semangat menganggukkan kepala, lalu dengan suara imutnya berteriak kepada semua orang seperti sedang bersumpah: "Kalau begitu aku ingin menjadi istri Kakak Jus Jeruk!!"
"Emm...ini…"
Semua orang di ruang tamu tiba-tiba terdiam.
Ibu Cheng Zhiyan mengalihkan pandangannya ke ibu Xiaotu. Tatapan matanya seperti mengatakan: Mengapa anakmu tidak mengikuti naskah??
Ibu Xiaotu dengan malu-malu mengulurkan tangan dan mengangkat dahinya ...
Saat ini dia benar benar tidak ingin mengakui bahwa Xiaotu adalah putrinya.