Chapter 6: Aku Ingin Menikah Denganmu
Ibu Xiaotu terkejut dan mengira Xiaotu hendak jatuh dari tempat tidur. Dia dengan cepat meraih kerahnya dan berkata, "Hati-hati!!"
"Ibu!" Xiaotu berdiri di samping tempat tidur dengan sepasang kaki putihnya, mengenakan baju tidur dan menggendong bayi beruangnya. Dengan tatapan mata yang cerah dan suara penuh semangat Xiaotu berkata: "Aku akan pergi tidur bersama dengan Kakak Jus Jeruk!!"
Ibu Xiaotu itu tiba-tiba menatap putrinya sambil tersenyum.
Bagaimana bisa dia masih mengingat hal ini??
"Xiaotu sayang ...bukankah kamu harus minum susu dulu sebelum tidur? Jika kamu pergi ke rumah Kakak Jus Jeruk, maka kamu tidak bisa minum susu sebelum tidur ..." Ibu Xiaotu memutar-mutarnya matanya sambil mencari cara untuk mencegahnya pergi.
"Oh ..." Xiaotu mendapatkan sebuah ide. Dia berjalan ke meja di samping tempat tidur dan memegangi kotak susu bubuk dengan botol di tangannya. Dia berkata dengan penuh semangat: "Aku akan membawa susu bubuk itu ke rumah Kakak Jus Jerukku dan minum bersama!!"
"..."
Ibu Xiaotu terdiam beberapa saat, dengan suara pelan ia berkata: "Kakak Jus Jerukmu sudah berumur sepuluh tahun, dia tidak perlu minum susu bubuk ..."
"Oh ... kalau begitu aku akan meminumnya sendiri!" ucap Xiaotu sambil melangkahkan kakinya berencana untuk lari keluar.
"Berhenti!!" Ibu Xiaotu bergegas bangkit dari tempat tidur dan menarik kerah baju anaknya, lalu menariknya kembali ke tempat tidur: "Sudah larut malam, Kakak Jus Jerukmu sudah tidur. Sebaiknya kamu ajak dia bermain setelah kamu bangun tidur besok, bagaimana??"
"Tidak mau.."
"Sayang, kamu tidak boleh membangunkan Kakak Jus Jeruk mu, mengerti??"
"Hm hm.." Xiaotu tidak berkata-kata hanya menggigit bibirnya dan menganggukan kepala.
Akhirnya ibu Xiaotu lega, dia mengambil buku latihan untuk ujian kualifikasi dokter di meja samping tempat tidur dan membacanya lagi.
Namun, baru sebentar dia membacanya, Xiaotu turun lagi dari kasur.
"Kamu hendak pergi kemana??"
"Aku… aku ingin pergi ke balkon untuk melihat bulan" Xiaotu menggendong boneka bayi beruang di tangan dan dengan wajah polosnya memandang Ibunya.
"Oh ..." Ibu Xiaotu akhirnya menghela nafas lega dan melambaikan tangannya: "Baiklah."
Xiaotu telah mendapat izin dari ibunya, dia langsung berlari menuju balkon.
Ada sebuah kursi kecil di balkon yang digunakan untuk berdiri dan melihat keluar jendela. Jendela itu dilengkapi dengan jeruji, sehingga ibu Xiaotu tidak khawatir putrinya akan jatuh dari balkon.
Xiaotu naik ke kursi kecilnya, lalu dengan sekuat tenaga dia membuka jendela, melirik ke langit yang gelap di luar, kemudian segera menolehkan kepalanya dan berteriak keras ke arah jendela di sebelah rumahnya: "Kakak Jus Jeruk - Kakak Jus Jeruk - Apakah kamu sudah tidur!??"
Mendengar suara putrinya yang cempreng, ibu Xiaotu kaget dan buku yang ia baca hampir terjatuh.
Saat ini, Cheng Zhiyan sedang duduk di depan meja di kamarnya untuk mengerjakan PR musim panas. Mendengar suara cempreng Xiaotu, pena yang ia pegang tidak sengaja mencoret PR nya..
"..."
Cheng Zhiyan memandangi PR nya dengan pasrah, dan segera merobek kertas yang tercoret itu. Saat dia hendak berdiri dan pergi ke balkon, tiba-tiba terdengar suara "Aduh" dari pintu kamarnya yang terbuka.
Zhou Wei berdiri di pintu kamar dan menatap Anaknya sambil tersenyum, "Pacarmu memanggilmu."