Mendengar penjelasan Zuo Weiyi membuat Yu Sao tidak jadi marah, "Terserah Anda, jangan lupa membersihkannya setelah memasak."
"Baiklah." Zuo Weiyi mengangguk.
Yu Sao kemudian berbalik dan kembali ke kamarnya.
Setelah Yu Sao pergi, Zuo Weiyi segera menuju dapur dan membuka lemari es, di sana tersedia berbagai bahan makanan yang berkualitas tinggi seperti steak, makanan laut dan lain sebagainya, tetapi tidak ada…
Dia dilahirkan dari keluarga yang sederhana dan hanya terbiasa masak makanan yang sederhana pula seperti telur orak-arik tomat, telur lada hitam, nasi goreng telur…
Oh iya, lebih baik masak nasi goreng telur saja!
Tiba-tiba dia teringat nasi goreng telur, Zuo Weiyi bergegas mencari telur di dalam lemari es.
Kemudian dia melihat penanak nasi. Dia merasa kecewa setelah membuka penanak nasi itu karena tidak ada nasi di dalamnya.
Namun di samping meja ada beras.
Dia harus menanak nasi terlebih dahulu sebelum membuat nasi goreng.
Ngomong-ngomong, dia sudah lama tidak makan nasi goreng.
Dulu saat sarapan kadang-kadang ibunya memasakkan nasi gorengnya untuknya.
Dia mengambil panci penanak nasi kemudian mencucinya, lalu diisi dengan beras dan mencuci berasnya.
Tentu saja, penanak nasi keluarga kaya sangat canggih, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk menanak nasi, nasi yang dihasilkan pun sangat enak.
Selama empat puluh menit dimasak, sepiring nasi goreng telur siap disajikan.
Zuo Weiyi duduk di kursi dan bersiap untuk menyantap nasi gorengnya.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki berjalan mendekatinya.
Dia mendongakkan kepalanya, ternyata yang datang adalah Shi Nuan Nuan, dia penasaran apa yang dilakukan Zuo Weiyi di dapur.
"Sedap sekali baunya, kau makan apa?"
Shi Nuan Nuan tadi tertidur sebentar, lalu dia terbangun karena mencium aroma makanan yang lezat.
Shi Nuan Nuan mencari asal aroma lezat itu, kemudian dia melihat Zuo Weiyi sedang duduk di meja makan, sepertinya sedang memakan sesuatu yang lezat.
Dia duduk di hadapan Zuo Weiyi dan melihat nasi goreng telur itu dengan rasa penasaran.
Dia pernah melihat makanan semacam ini, namun belum pernah memakannya.
"Nasi goreng telur?"
Zuo Weiyi mengangguk, "Iya." Kemudian dengan sopan dia menawarkannya kepada Shi Nuan Nuan, "Apakah kau mau mencoba?"
Meski sangat lapar, Zuo Weiyi bisa memperkirakan bahwa nasi goreng telurnya cukup untuk dimakan dua orang.
Lagi pula 3 jam lagi waktunya makan malam.
Shi Nuan Nuan mengangguk bersemangat ketika Zuo Weiyi menawarinya.
"Oke!"
Dia selalu ingin makan makanan seperti ini, namun koki di rumahnya tidak pernah memasak makanan seperti ini.
Ketika dia makan di luar, dia selalu lupa untuk membeli makanan seperti ini.
Restoran besar dan restoran kelas atas yang biasa mereka kunjungi tidak pernah menyajikan masakan seperti ini.
Zuo Weiyi tersenyum, dia kemudian pergi ke dapur mengambil peralatan makan dan membagi nasi gorengnya menjadi dua, satu untuk dirinya dan satunya lagi untuk Shi Nuan Nuan.
Kedua gadis itu pun mulai makan.
Shi Nuan Nuan mulai makan, dia merasa nasi goreng buatan Zuo Weiyi ini sangat enak, dia menatap Zuo Weiyi dan bertanya, "Apakah kau memasaknya sendiri?"
"Iya."
Shi Nuan Nuan tersenyum dan mengacungkan jempolnya, "Hebat!"
Ketika sudah kenyang, Shi Nuan Nuan meninggalkan meja makan dengan perasaan senang.
Kemudian Zuo Weiyi membersihkan piring bekas makan mereka.
Dia mengalami kesulitan ketika mencuci piring, karena tangannya terluka dan dokter menyarankan agar lukanya tidak tersentuh air, saat mencuci panci penanak nasi tadi dia masih bisa menggunakan satu tangan, namun di agak kerepotan jika mencuci mangkok menggunakan satu tangan.
Zuo Weiyi menatap tangannya yang terluka, dia mengatupkan mulutnya dan tampak sedang berpikir.
Bukankah tidak apa-apa jika terkena air sedikit saja?
Dia ingat Yu Sao tadi memperingatkan dia agar membersihkan peralatan setelah memasak.