Tetapi walaupun Yu Sao tidak menyuruhnya, Zuo Weiyi juga akan tetap membersihkannya, karena dia adalah orang yang mencintai kebersihan.
Meskipun dia menghindari agar lukanya tidak terkena air, namun tetap saja pada akhirnya lukanya terkena air.
Air dingin menyentuh lukanya, dia mengerutkan keningnya karena rasanya benar-benar menyakitkan.
Untungnya, dia hanya mencuci dua mangkok, jadi bisa cepat selesai.
Zuo Weiyi meninggalkan dapur dan kemudian menuju ruang tamu, di ruang tamu dia tidak melihat Shi Nuan Nuan.
Mungkin karena cuacanya terlalu panas membuat Zuo Weiyi merasa mulai mengantuk, dia berencana untuk tidur sebentar di kamarnya yang berada di lantai 2.
Hari berangsur-angsur gelap, ketika Zuo Weiyi terbangun dia melihat langit sudah merah.
Kamar Zuo Weiyi berada di lantai 2, ditambah jendela kamarnya yang dibangun dari lantai hingga atap dan juga tempat tidurnya menghadap langsung ke jendela, sehingga Zuo Weiyi dapat dengan mudah melihat pemandangan matahari terbenam.
Menjelang senja, langit menampilkan sinar matahari terbenam yang begitu indah.
Melihat matahari terbenam di cakrawala, membuat Zuo Weiyi termenung, sudah lama dia tidak merasakan kedamaian seperti ini.
Tiba-tiba terdengar suara deru mesin kendaraan, Zuo Weiyi pun melihat ke bawah, di sana terlihat mobil sport Spyker berhenti di halaman.
Zuo Weiyi dapat dengan jelas melihat ke bawah meskipun dia sedang berada di lantai 2, dia mengamati wajah tampan yang tanpa cacat sedang berdiri di halaman itu.
Seperti perkiraannya, dalam 2 menit pintu kamar pun terbuka, sosok pria tampan dan tinggi pun muncul.
"Apa yang kamu lakukan di sana?" Begitu pria itu membuka pintu, dia melihat Zuo Weiyi sedang berdiri menghadap jendela, kemudian pria itu melangkah mendatanginya.
Zuo Weiyi menjawabnya, "Aku tidak melakukan apa-apa, aku baru saja bangun tidur, dan aku merasa pemandangan matahari terbenam itu sangat indah, jadi aku berdiri di sini untuk menikmati pemandangan itu."
Tanpa disengaja, Zuo Weiyi mengucapkan sepatah kata yang membuat Shi Yuting terkejut.
Di sudut mata Zuo Weiyi ada kilatan rasa sakit yang tampak.
Zuo Weiyi mengira Shi Yuting sudah pergi, dan dia tetap melanjutkan melihat matahari yang perlahan tenggelam itu.
"Melihat matahari terbenam seharusnya berdua agar lebih romantis."
Tiba-tiba sepasang lengan melingkari pinggangnya dari belakang, Zuo Weiyi terkejut dan berbalik menatap pria itu.
Tepat saat dirinya memiringkan wajahnya, bibirnya dicium.
Ciuman itu datang terlalu mendadak, ujung lidah Shi Yuting menjelajah di setiap gigi Zuo Weiyi dan memainkan lidah Zuo Weiyi.
Ciuman itu awalnya dilakukan dengan lambat, lama kelamaan menjadi cepat dan semakin menggila, membuat Zuo Weiyi terengah-engah karena kehabisan nafas.
Tepat saat itu.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Shi Nuan Nuan masuk.
"Kakak, sudah waktunya makan malam!"
Suara pintu yang tiba-tiba terbuka itu mengagetkan Zuo Weiyi, dia spontan mendorong Shi Yuting menjauh, namun Shi Nuan Nuan terlanjur sudah melihatnya.
Melihat kedatangan Shi Nuan Nuan yang tiba-tiba membuat Shi Yuting marah, "Keluar!"
Shi Nuan Nuan tertegun, dia menyadari jika dia datang di waktu yang tidak tepat.
Kemudian dia menelan ludahnya, "Oh, baiklah, lanjutkan apa yang sedang kalian lakukan…"
Dia pergi dari kamar itu dengan santai.
Shi Yuting memalingkan pandangannya dan menatap wanita yang ada di hadapannya.
Zuo Weiyi melihat mata gelap Shi Yuting, kemudian dia berjalan menuju pintu.
Saat membuka pintu, Zuo Weiyi tidak sengaja menyentuh lukanya, dia kemudian melihat ada darah di kasa yang membalut lukanya.
Setelah makan malam, Zuo Weiyi pergi meninggalkan meja makan terlebih dahulu.
Shi Yuting menuju ruang kerja untuk mengecek beberapa dokumen.
Ketika sedang berada di kamar, Zuo Weiyi memeriksa lukanya, ternyata jahitan lukanya terbuka.
Dia mengambil obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengobati lukanya, namun dia kesulitan mengobati lukanya dengan hanya menggunakan satu tangan.