Billy Li meraih tangan yang siap memukul Shia Tang dengan satu tangannya. Matanya menatap dingin lawannya itu, tangan Billy Li meremas jari-jari lawannya sampai sepertinya sedikit lagi akan mematahkan tulang jari-jari pria itu.
"Argh!! Sakit sakit sakit... Lepaskan, lepaskan... " Pria itu menjerit kesakitan.
"Apa ibumu mengajarimu melukai istri orang? Pergilah!" Billy Li membuang tangan pria itu lalu memandangi wanita yang berada di dekapannya. Wanita itu membuka matanya lebar-lebar.
"Kamu siapa?" Shia Tang berkedip-kedip melihat Billy Li.
Billy Li memutar tubuh istrinya itu lalu melihat mobil yang diparkir di luar rumah sakit. "Lihatlah yang mana yang ingin kamu hancurkan. Jika kamu ingin bermain, aku akan menemanimu."
Suara Billy Li mengalun rendah dan terdengar ambigu di telinga Shia Tang. Orang-orang yang berada di sekitar mereka berdua begitu terkejut. Semua pemilik mobil-mobil itu ada di sini dan Billy Li malah berani berkata dengan sombong.
Selain Billy Li mungkin tidak ada orang yang begitu memanjakan istrinya seperti ini, selain itu menuruti kemauan istrinya yang melempari berbagai mobil mewah seharga ratusan juta dengan pot bunga, hanya untuk bersenang-senang.
Pria yang baru saja Billy Li beri pelajaran itu hanya terdiam berdiri dan memandangi Billy Li. Akhirnya pria itu bisa memastikan jika wanita gila yang sangat cantik ini bukanlah orang biasa dan pria yang berada di sebelahnya adalah pria normal seperti orang pada umumnya. Seorang pahlawan sedang menyelamatkan wanita yang disukainya ya? Pikir pria itu.
Selanjutnya ada orang yang maju untuk memprotes, "Kenapa tidak diteruskan saja? Apalagi jika benar wanita cantik ini adalah pasien gangguan jiwa, maka uang kompensasi tidak akan tersedia."
Salah satu pemilik mobil yang dirusak Shia Tang diam-diam bertukar pandang dengan yang lainnya lalu maju bersama ingin memprotes. "Ternyata kamu adalah suaminya, kalau begitu, bagaimana kamu akan mengatasi masalah ini!"
"Bagaimana aku mengatasinya? Istriku baru saja didiagnosis menderita penyakit mental. Pasal 18 Hukum Pidana Negara China menetapkan: Bahwa orang yang menderita gangguan jiwa tidak dapat mengidentifikasi atau mengendalikan perilakunya sehingga tidak akan ditindak pidana. Jika istriku diidentifikasi dengan prosedur hukum, sekalipun istriku ini membunuh, dia tidak akan ditindak pidana, bagaimana menurutmu?" Sambil berbicara Billy Li menatap wajah istrinya yang terlihat tanpa ekspresi.
"Kamu berusaha menghindari ganti rugi!" Sekelompok orang mulai bersuara. Kepala rumah sakit bergegas datang. Melihat Billy Li, kepala rumah sakit ketakutan dan menjadi berkeringat. Kepala rumah sakit segera maju dan bertanya, "Tuan Li, bantuan apa yang anda inginkan?"
Ketika sekumpulan orang yang protes ini melihat kepala rumah sakit membungkuk pada suami wanita gila itu, mereka akhirnya tahu bahwa pria ini bukanlah orang sembarangan. Sehingga, mereka merasa tidak ada harapan untuk memaksa meminta ganti rugi.
Seorang pria yang dilukai Shia Tang itu sekali lagi melihat kondisi mobilnya sendiri. Pria itu berusaha melupakan goresan dan penyok di mobilnya. Pria itu berpikir akan sangat merepotkan jika mengajukan gugatan pada orang seperti Billy Li.
Billy Li memandangi orang-orang ini dengan tatapan dingin. Setelah melihat Steve datang mendekat, ia melepaskan rengkuhan Shia Tang di tangannya,
"Aku akan berbicara dengan asistenku tentang ganti rugi!" Sebenarnya semua yang dilakukan Billy Li hanya untuk mengetahui seberapa besar reaksi wanita dalam rengkuhannya itu.
Steve datang dengan cepat, ia langsung mengerti hanya dengan satu pandangan, kemudian bergegas memahami situasi ini. Sambil mendengarkan para pemilik mobil mengoceh, Steve menoleh untuk melihat apakah Bosnya telah pergi. Steve melihat bosnya telah menempatkan istrinya di kursi sebelah kemudi, kemudian Bosnya sendiri naik ke sisi lain.
Dalam hati Steve, Ternyata Shia Tang datang untuk melatih kesabaran Bos. Kapan lagi melihat Bos begitu perhatian kepada seorang wanita seperti sekarang. Jangan bilang, Bos sendiri yang akan mengemudi mengantarkan istrinya. Bahkan, orang yang ingin menyentuh baju bos saja tidak mungkin. Tentu saja, kecuali asisten rumah dan para pelayannya. Dunia ini benar-benar sudah gila. Mungkin, Shia Tang satu-satunya wanita yang bisa menyentuh hati bos yang tidak bisa dijangkau oleh orang lain.
Melihat mobil Bosnya yang sudah pergi, Steve kembali melihat ke arah para pemilik mobil. Melihat tagihan ganti rugi itu lalu ia menaikkan alisnya. "Meskipun bos tidak kekurangan uang, tetapi menurutku uangnya lebih baik dibakar untuk bersenang-senang, daripada melayani manusia-manusia rendahan yang suka… memeras seperti kalian!"
Steve menyerahkan kwitansi ganti rugi kepada orang-orang itu, lalu dengan tidak berbasa basi membalikkan badan dan berkata, "Tunggu surat dari pengacara 'Bayangan' saja."
'Bayangan'? Orang-orang itu mendadak ketakutan dan kaki mereka terasa lemas.
Mereka, para pemilik mobil ini termasuk kalangan atas, lalu jaringan mafia 'Bayangan' juga telah banyak berpengaruh bagi mereka. Bagi mereka, mendengar nama organisasi 'Bayangan', sama halnya seperti mendengar suara guntur yang masuk dan menusuk ke telinga...