"Ethan Gu! Jangan keterlaluan!" Sekali lagi, Karin Lu ditolak oleh Ethan Gu.
Wajah Ethan Gu yang terlihat tidak bersahabat, membuat Karin Lu meluapkan amarahnya. "Apa kamu tertarik dengan wanita gila yang bermarga Tang itu? Aku beritahu kamu, dia itu sudah menikah !!!"
Sejak tiga tahun yang lalu, Karin Lu selalu memperhatikan Ethan Gu ketika menatap Shia Tang dengan pandangan yang berbeda. Meskipun Ethan Gu baik dan ramah kepada gadis-gadis lain, namun ketika Ethan Gu melihat Shia Tang, matanya menjadi lebih lembut dan manja.
"Aku punya mata, punya telinga. Aku sudah tahu Shia Tang menikah dengan presiden Li, benar kan?" Ethan Gu berkata dengan ringan, seolah dia benar-benar tidak peduli.
"Kamu tidak peduli?" Karin Lu tidak bisa percaya, bahwa reaksi Ethan Gu hanya seperti itu.
"Peduli apa? Apa hubungannya denganku? Kenapa aku harus peduli? " Sebenarnya Ethan Gu sangat peduli. Ketika, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke negaranya dan ingin menjaga Shia Tang. Ethan Gu harus menerima kenyataan pahit bahwa Shia Tang sudah menikah terlebih dahulu.
"Sepertinya aku salah paham." Karin Lu tersenyum lega dan bergerak menggandeng lengan pria itu kembali, lalu berkata, "Ethan, aku salah. Aku akan menunggumu sampai selesai bekerja. Ayo kita makan malam bersama?"
"Kau pulanglah dulu, nanti aku akan menelponmu setelah aku selesai bekerja." Ethan Gu ingin menolak, tetapi dia hanya mencoba untuk melepaskan tangan Karin Lu yang mengganggu.
"Kau janji, kan? Kalau begitu aku tidak akan mengganggumu, aku ingat kamu suka makanan Prancis. Jadi, aku akan segera membuat reservasi di restoran itu terlebih dulu. Aku akan menelponmu setelah aku sudah memesan tempat." Karin Lu melanjutkan perkataannya, "Aku akan menunggumu." Selesai bicara dengan genit, ia lalu berjinjit dan mencium pipi Ethan Gu tanpa izin.
Karin Lu pergi dengan perasaan gembira.
Garis kerutan antara alis Ethan Gu belum meregang, sebelum jejak sepatu hak tinggi itu terdengar menjauh. Hari mulai gelap, lampu-lampu malam mulai menyala dan kota semakin terdengar bising.
※
Di tempat lain, terlihat Billy Li malam ini tidak sedang bekerja lembur di perusahaan. Begitu Billy Li pulang, ia langsung pergi ke ruang kerjanya, bahkan tidak turun untuk makan malam.
Shia Tang duduk sendirian di meja makan membuat semua yang ia makan terasa hambar. Melihat saudari Liu yang sedang membawa nampan, berisi makanan ke lantai atas, dengan cepat Shia Tang meletakkan peralatan makannya, lalu berdiri menghampiri saudari Liu, "Saudari Liu, apakah ini makan malam untuk Tuan? Biar aku saja yang mengantarkannya."
"Nona Tang, ini pekerjaan saya. Tolong jangan ikut campur." Saudari Liu dengan dingin menolak permintaan Shia Tang.
Padahal Shia Tang ingin menyajikan makan malam untuk suaminya. Ia mengerti, semenjak berada disini tidak ada seorangpun yang menghormatinya. Setiap hari tidak ada yang dilakukan Shia Tang selain makan, minum, dan tidur seperti boneka. Hidupnya sungguh terasa sangat membosankan.
"Saudari Liu, aku bukannya ikut campur dalam pekerjaanmu. Tidak masalah jika kamu tidak mengakui identitasku di rumah ini. Tetapi dalam hukum, aku adalah istri sah dari tuan mu. Sebagai seorang istri, apa tidak boleh kalau aku mengantarkan makanan untuk suaminya? Jika tidak boleh, anggap saja yang kulakukan ini sebagai tugas seorang istri."
Shia Tang benar-benar mengagumi dirinya sendiri saat dirinya begitu fasih mengatakan hal yang seperti ini. Shia Tang mengerti, jika ia memiliki kemampuan untuk melawan seseorang dengan ucapannya. Hanya saja Shia Tang tidak pernah melakukannya.
Saudari Liu memandangnya dengan sengit dalam waktu yang lama, seolah-olah ia ingin menguliti Shia Tang. Kemudian, dengan perlahan Saudari Liu memberikan nampan itu dan berbalik untuk melakukan sesuatu yang lain. Shia Tang menarik nafas lega karena, Saudari Liu akhirnya menyerah dan akhirnya ia berhasil pergi dengan membawa nampan makanan itu ke lantai atas.
"Bos, perjanjian transfer yang relevan dari tanah Dongyang telah selesai, hanya perlu stempel, lalu anda menandatanganinya." Ketika Shia Tang hendak mengetuk pintu. Tiba-tiba terdengar suara Steve dari dalam. Ia baru sadar bahwa pintu itu tidak terkunci, sehingga dirinya bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas.
Bukankah tentang tanah di Dongyang itu sama dengan yang dikatakan kakak kedua? Untuk mengalahkan keluarga Tang, Billy Li benar-benar tidak ragu mengeluarkan banyak uang. Ia juga rela memberikan tanah, supaya bisa bekerja sama dengan Grup KY Eropa? Kata Shia dalam hati. Mengingat apa yang dikatakan Kakak kedua siang itu, membuat hati Shia Tang menjadi bingung lagi.
Masalah seperti ini, Haruskah aku membantu kakak? Lagi pula Billy Li membenci kakakku, jika aku membantunya, itu akan membuat Billy Li tambah membenciku. Tapi sepertinya, kalau aku membantu Kakak kedua juga tidak masalah. Jika harga seperti itu bisa ditukar dengan kebahagiaan Kakak kedua mungkin itu lebih sepadan. Dalam hati Shia Tang berkata.
"Oh, nyonya, kenapa anda disini?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara dan mengagetkan Shia Tang...