Wajah Steve terlihat cemas ketika membuka pintu dan bertanya pada Shia Tang. Shia Tang yang tiba-tiba saja ada di depan pintu, dengan mata yang berbinar kemudian berkata, "Aku membawakan makan malam untuk suamiku."
"Baik." Steve mengangguk dan pergi tanpa ragu.
Shia Tang membuka pintu ruang kerja Billy Li dengan pelan, lalu juga menutup dengan perlahan. Kemudian, melangkah masuk dengan langkah ringan. Suasana ruang kerja ini, penuh pesona klasik dan pada saat bersamaan memiliki suasana modern. Benar-benar kombinasi yang sangat pas.
Di depan mejanya, Billy Li terlihat sungguh-sungguh dalam bekerja sambil menundukkan kepala penuh perhatian. Bibirnya yang tipis, sangat terlihat memiliki kepribadian yang dingin. Membuat orang segan untuk mengganggunya.
Untuk sesaat Shia Tang bertanya-tanya dalam hati, Apakah aku harus membawa makanan ini ke hadapan Billy Li atau hanya meletakkannya di meja teh terlebih dulu?
"Taruh di atas meja teh!" Pria yang sedang bekerja keras itu, tiba-tiba mengeluarkan suara walaupun tanpa mengangkat kepala.
Shia Tang yang kaget, kemudian bergegas menaruh makanan yang dibawanya di atas meja teh. Setelah meletakkan makanan, Shia Tang masih berdiri dengan ragu di tempat.
"Ada yang lain?" Setelah menandatangani kontrak transfer dengan segel, Billy Li menutup dokumen itu, mengangkat kepala dan menatap langsung pada Shia Tang. Tiba-tiba Billy Li menatapnya dengan tajam, membuat Shia Tang menjadi lebih gugup.
"Apa kamu besok akan pulang cepat seperti hari ini?" Shia Tang ingat saat berbicara harus menatap mata pria itu, meskipun mata Billy Li begitu tajam dan menakutkan ia harus melakukannya.
Wajah Billy Li bertambah seram. "Ada masalah?" Besok adalah hari yang sangat penting bagi Billy Li. Jadi, mengapa Shia Tang harus bertanya tentang keberadaannya besok?
"Tidak, tidak apa-apa... cepat lah makan, nanti makananmu jadi dingin. Aku pergi dulu." Shia Tang hampir kehabisan nafas, karena berbicara dengan satu tarikan nafas. Ia memperhatikan mata Billy Li yang sedari awal menatap dingin menjadi lebih dingin setelah dirinya bertanya.
Setelah Shia Tang meninggalkan ruang kerja dan menutup pintu, Shia Tang merasa bisa bernapas lega. Lalu, ia melihat Steve berdiri di luar pintu, seperti sedang menunggunya keluar.
"Untuk besok seharusnya anda tidak boleh membuat janji secara mendadak dengan Bos." Steve dengan ramah memperingatkan. Setelah Steve tidak sengaja mendengarkan pertanyaan konyol Shia Tang, lalu Steve menghentikan langkahnya.
"Aku hanya sekedar bertanya saja pada suamiku dan benar-benar tidak berani memintanya. Kok." Kata Shia Tang berusaha menjelaskan pada Steve.
Besok, Shia Tang hanya tidak ingin sendirian. Ini adalah pertama kali dalam hidup, ia ingin memiliki seseorang untuk menemani dirinya. Meskipun, orang yang dipilih adalah orang yang menjengkelkan dan sangat membenci dirinya.
"Ingat besok tanggal 28 Mei. Jangan pernah mencoba mengganggu waktu Bos sedetik pun. Jika tidak, cari mati itu namanya, Nyonya." Steve dengan sungguh-sungguh memperingatkan.
Mendengar itu, Shia Tang gemetar, "Ada apa dengan hari itu?" Firasat buruk menghantam hati Shia Tang. Kenapa harus hari itu? Katanya dalam hati.
"Jika seseorang memiliki hari yang kelam. Maka besok adalah satu-satunya hari yang kelam dalam setahun untuk Bos! Saya sudah memperingatkan anda Nyonya, ini untuk kebaikan anda." Setelah itu, Steve sedikit mengangguk lalu membalikkan badan. Steve tidak bisa berbicara terlalu banyak, jika ia melanjutkan ucapannya, ia khawatir akan kehilangan nyawa terlebih dahulu.
Setiap tahun pada tanggal 28 Mei? Ah... aku tidak perlu mengingatnya, karena aku telah dilahirkan dengan ingatan yang kuat... Masih di tempat itu Shia Tang berdiri dan tersenyum pahit untuk waktu yang lama.
Malam itu, Billy Li tidak kembali ke kamar mereka. Shia Tang masih tidak bisa tidur meskipun sudah mengenakan penutup mata. Ternyata, secara tidak sadar Shia Tang sudah terbiasa dengan hembusan nafas Billy Li di setiap malam-malamnya.
※
Sekitar pukul enam, Shia Tang mendengar suara Billy Li kembali ke kamar untuk mencuci wajah, lalu berganti pakaian dan kembali ke lantai bawah. Langkah stabil dan berat Billy Li, seperti tidak pernah beristirahat sampai semua pekerjaannya selesai.
Shia Tang melepas penutup mata, bangkit dari tempat tidur tanpa alas kaki dan berlari keluar kamar menuju ke jendela lantai yang menghadap ke depan gerbang pintu. Di luar terlihat langit mendung dan gerimis.
Shia Tang melihat Billy Li dengan setelan hitam, lalu mengambil sebuah buket bunga baby breath dari tangan saudari Liu. Kemudian, menuju payung hitam yang dibawa oleh Steve, lalu membungkuk masuk kedalam mobil....