Chereads / Suami Sementara / Chapter 47 - Siapa yang Mengizinkanmu Masuk Kesini

Chapter 47 - Siapa yang Mengizinkanmu Masuk Kesini

Di dalam ruang kaca itu, Shia Tang masih melihat layar ponsel dengan cemas. Shia Tang sama sekali tidak tahu jika pintu ruang kaca ini telah terbuka, ia bahkan tidak sadar akan kedatangan seseorang di ruangan ini. 

Di dalam telepon, suara pria tadi sama sekali tidak terdengar seperti sedang marah. Apa yang dikatakan pria tersebut lebih terdengar seperti rasa khawatir. Sheryl seharusnya baik-baik saja kan? Shia Tang berbicara dalam hati.

Setelah tenang, Shia Tang meletakkan ponselnya, lalu mengeluarkan klip dasi yang belum pernah ia berikan kepada Billy Li. Semenjak dirinya membeli klip dasi ini, benda itu selalu bersamanya. Shia Tang berencana untuk memberikan klip dasi itu hari ini. Aku belum tahu, apakah masih ada kesempatan untuk aku memberikannya? Shia bertanya kepada dirinya sendiri.

Jika aku melakukan dengan cara yang diajarkan Sheryl, apa Billy Li tidak akan marah lagi? Namun, Sheryl Xia berkata seperti itu karena tidak mengerti bagaimana hubungan yang sebenarnya terjadi antara Shia Tang dan Billy Li. 

Kami bukanlah seperti pasangan suami istri biasa. Kami tidak memiliki ikatan emosional sedikitpun, jika aku mencoba bersikap manja atau apapun, mungkin hal itu hanya cocok untuk pria dan wanita yang saling mencintai. Shia Tang berbicara dengan dirinya sendiri.

Brak!!!

Tiba-tiba, terdengar suara yang sangat keras dari belakang memecahkan lamunan Shia Tang. Ia kaget dan melihat ke belakang sambil menggenggam erat klip dasi itu. Kemudian, ia melihat Billy Li muncul dari depan dengan wajah dingin yang tertutup kabut. Billy Li menatap Shia Tang dengan dingin dan menusuk.

Dia sudah pulang! dalam hati Shia Tang berdecak kaget. Ekspresi Billy Li kali ini nampak seperti seorang Pria yang ingin balas dendam. Shia Tang sadar jika saat ini seluruh tubuhnya gemetar. Kini, Pria itu berada di depannya, rasa dingin yang mengerikan kembali datang. 

"Aku hanya ingin membantu kakak kedua." Dirinya harus membela diri sebelum Billy Li marah.

"Siapa yang mengizinkanmu masuk ke sini?" Billy Li menggerakkan tangan, menjatuhkan pot bunga.

Pot bunga itu sangat terkenal karena termasuk pot di era Dinasti Qing. Tembikar antik berlapis warna biru, pot pasir ungu dan sebagainya. Harganya pun saat ini di pasaran sangat mahal.

"Maaf, aku tidak tahu... Karena aku melihat ruang kaca ini penuh dengan rumput liar. Jadi, aku membersihkannya karena aku tak melakukan apa-apa. Lalu, aku membeli beberapa bibit dan menanamnya." Suara Shia Tang terdengar gemetar.

Ternyata kalimat pertama Billy Li adalah mempertanyakan mengapa dirinya berada di sini, bukan tentang dokumen yang telah ia ubah isinya.

Pada saat ini, sepertinya Shia Tang akhirnya mengerti mengapa mata saudari Liu begitu aneh ketika, saudari Liu melihat dirinya membenahi ruang kaca yang terbengkalai ini. Ternyata ruang kaca ini juga merupakan tempat terlarang untuk disentuh! Batin Shia Tang menyimpulkan perkataan suaminya.

"Siapa yang mengizinkan kamu membuat keputusan sendiri? Hancurkan semuanya! Segera! cepat!" Billy Li menunjuk ke semua jenis bunga dan tanaman yang tumbuh dengan semangat di rak bunga, terutama ketika dia melihat deretan bunga baby breath, kemarahan di matanya semakin membara.

"Tidak! Tidak boleh! Mereka sudah tumbuh, jangan..." Shia Tang menggelengkan kepala dan memohon, "Bagaimana jika aku memindahkan semua bunga ini ke luar?"

Shia Tang terus berusaha bernegosiasi dengan suaminya, lalu Billy Li berkata, "Kamu ingin aku yang menghancurkan tanaman ini dengan tanganku sendiri?" Tidak ada kata-kata untuk bernegosiasi dengan baik kepada Billy Li. 

Melihat Billy Li yang akan memecahkan pot lagi, Shia Tang langsung ingat dua pot mawar yang telah dihancurkan oleh pria itu. Lalu, ia menggigit bibir dan menerkam bunga-bunga itu, dengan cepat Shia Tang mengulurkan tangan dan menarik mawar yang telah tumbuh subur itu.

Beberapa mawar akan menguncup, namun Shia juga harus mencabut semuanya, tidak peduli jika telapak tangannya yang lembut tertusuk oleh duri bunga. Shia Tang merasa tangan kanannya sangat sakit tertusuk duri karena mencabut tanaman dan tangan kiri menggenggam erat klip dasi itu.

Satu per satu tanaman itu jatuh ke tanah. Ruang kaca itu menjadi kosong, yang tersisa hanyalah tumpukan tanaman yang telah dicabuti. Ketika tanaman terakhir dicabut, sudut mata Shia Tang mengeluarkan air mata, meratapi bunga-bunga yang telah Shia Tang cabut sendiri dengan kejam.

"Sudah." Shia Tang berbalik, wajahhya memucat dan tidak ada tenaga.

Wajah Billy Li bukannya membaik, malah sebaliknya. Billy Li maju dan menyeret Shia Tang dengan keras. Pakaian Shia Tang jadi ikut basah karena tetesan air dari pria yang menyeretnya.

Pria itu berkata, "Selesai mencabuti bunga, saatnya aku membuat perhitungan denganmu...!"