Setelah Kris Tang menyajikan hidangan pada Shia Tang, tanpa sungkan ia langsung membicarakan niat sesungguhnya mengundang Shia Tang, "Kamu seharusnya sudah bisa menebak, ini tentang pernikahan." Kris Tang berkata sambil tersenyum pahit lalu melanjutkan perkataannya.
"Kadang-kadang aku berpikir, apa bagusnya dilahirkan di keluarga Tang? Bahkan pasangan hidup pun, tidak bisa memilih!" lanjut Kris Tang.
Shia Tang menjawab, "Kakak kedua, kamu harus lebih siap menerima konsekuensi itu dibandingkan saudara-saudari Tang yang lain. Mengapa baru sekarang kamu ingin menolak posisi presdir itu?"
Kakak kedua Shia Tang bisa terpilih menjadi presdir Tang karena segala sesuatu tentangnya sudah di atur oleh pamannya atau ayah Kris Tang itu sendiri. Kris Tang kembali menuangkan segelas alkohol, tidak tahu bagaimana harus membalas perkataan adiknya.
Shia Tang ragu-ragu dan bertanya, "Gadis pilihan kakak, kenapa paman tidak mau menerimanya?"
Mata Kris Tang sekilas tampak terkejut. "Shia, aku selalu berpikir kalau kamu adalah orang yang pintar. Tak kusangka pembicaraanku yang tersirat ini, kamu bisa langsung menangkap maksudku."
Shia Tang tersenyum malu. Kemudian, Kris Tang menghela nafas dan menjelaskan, "Dia gadis yang sangat baik. Satu-satunya hal yang buruk adalah dia pernah bekerja sebagai resepsionis hotel."
"Kakak kedua benar-benar menyukainya ya? Kalau tidak, bagaimana mungkin kakak berani mengecewakan paman hanya untuk seorang gadis?" Shia Tang seolah menegaskan perasaan kakaknya itu.
Kris Tang mengangguk dengan gerakan alis yang menunjukkan kebahagiaan, "Dia hamil, jadi itu sebabnya aku merasa cemas. Aku tidak ingin anakku dilahirkan secara tidak sah. Aku tidak ingin dia dicap sebagai anak haram, Shia."
Shia Tang terbelalak kaget "Apakah Paman sudah mengetahui hal itu?"
Dalam hati Shia Tang berkata, Kakak kedua pasti benar-benar mencintai gadis itu. Jadi, dia membiarkan gadis itu memiliki keturunan darinya! Gadis itu pasti juga sangat mencintainya, kalau tidak mana mungkin dia mau punya anak dengan kakak kedua.
Kris Tang mengangguk lagi, "Ayah tahu. Jadi, ayah berkata, selama aku bisa mengambil KY grup sebagai partner, dia akan membiarkanku menikahi gadis pilihanku itu, sayangnya ..."
Sambil berpikir, tiba-tiba Shia Tang bertanya, "Sudah berapa bulan?"
"Hmm?" Kris Tang tidak langsung menanggapi.
"Aku bertanya, sudah berapa bulan umur keponakanku?" Shia Tang bertanya sambil tersenyum, tetapi dalam hati Shia Tang sedang memperhitungkan sesuatu.
"Oh, tiga bulan. Karena dia kurus, jadi perutnya masih tidak begitu terlihat. Dia ingin mengadakan pernikahan sebelum perutnya membesar. Gaun pengantin dipakai seorang wanita sekali seumur hidup. Aku tidak ingin dia memiliki perut besar ketika dia mengenakan gaun pengantin, hal itu bisa membuatnya menyesal." Kris Tang berkata dengan semua ekspresi yang seolah sedang larut dalam kebahagiaan.
Shia Tang tersenyum tipis sambil berpikir, Ada pria yang seperti ini menjaganya, gadis itu pasti benar-benar bahagia!
Shia Tang tidak sabar untuk melihat calon kakak iparnya itu, lalu ia berkata, "Kakak kedua jangan khawatir, mimpimu dan kakak ipar akan menjadi kenyataan. Kamu dapat hidup bahagia bersamanya." Secara tulus Shia Tang menjawab, karena hal itu termasuk bagian dari kebahagiaannya juga.
Saling mencintai satu sama lain, saling memegang tangan, memiliki anak, dan tua bersama. Bagi Shia Tang gambaran ini hanya bisa berada dalam angan-angannya saja.
"Shia, lihatlah kakak, sebagai balasan karena sudah membicarakan masalah yang menjengkelkan ini makanya kakak mentraktirmu, ayo cepat dimakan." Kris Tang memancarkan cahaya kebahagiaan yang terlihat di matanya dan terus menyumpit kan makanan untuk Adiknya sambil tersenyum.
Shia Tang tanpa sungkan berkata, "Aku menyukai momen ini, jadi momen ini terasa seperti aku memiliki keluarga." Kegembiraan, kemarahan, dan kesedihan bisa dibagi. Ini adalah keluarga, gambaran yang Shia Tang impikan selama ini.
"Kakak dulu adalah si brengsek!" Kris Tang mengutuk dirinya sendiri.
Di mata Shia Tang terlihat ekspresi tersirat yang menunjukkan perhatian dan rasa puas. "Kakak kedua jangan menyalahkan diri sendiri, diantara kedekatan kakak-beradik pasti memiliki keberuntungan jika disatukan. Mungkin nasib baik kita dimulai tahun ini." Shia Tang tersenyum optimis.
Setelah Kris Tang menatap wajah cantik yang sedang tersenyum di depannya, maka sosok gadis kecil yang selalu terngiang di kepala Kris Tang, yang sudah lama pergi kini muncul kembali. Kemudian, ia membatin, Ini Shia Tang yang asli, Shia Tang yang bisa bicara dan tertawa.
Setelah selesai melahap beberapa suap sushi, Shia Tang bertanya dengan hati-hati, "Kakak kedua, apakah kakak tahu alasan mengapa presdir Li begitu terobsesi ingin menjatuhkanmu sebagai presdir Tang...?"