"Tidak boleh." Han Jingnian tanpa ragu menolak usulan asisten Zhang.
Tidak boleh? Kenapa tidak boleh?
Asisten Zhang terus mendesak usulannya, "Direktur Han, memanggil seorang dokter perempuan lebih baik daripada meminta Dokter Xie menebak-nebak di sini. Dengan memanggil dokter perempuan Anda tidak perlu melarang melakukan apapun seperti yang dilakukan Dokter Xie. Betul, tidak, Dokter Xie?"
Xie Lin melihat asisten Zhang dengan tatapan putus asa dan hanya bisa mengangguk setuju, karena daripada dirinya dipaksa memeriksa nyonya muda dengan cara di luar kemampuan yang dimilikinya, lebih baik mereka memanggil dokter perempuan kemari.
Asisten Zhang kembali berkata, "Anda lihat, Direktur Han, Dokter Xie juga menyetujui usulan saya. Apa yang Anda khawatirkan? Jadi, Direktur Han bolehkah Dokter Xie memanggil dokter perempuan?"
"Tidak boleh. Terlalu lama."
Tidak boleh. Terlalu lama? Apa maksud dari kalimat itu adalah terlalu lama jika harus memanggil dokter lagi? Sekarang ada seorang dokter di sini tapi direktur tidak memperbolehkannya memeriksa Xia Wanan. Asisten Zhang sudah memberikan usulannya tapi direktur menolak dan berkata kalau terlalu lama jika memanggil dokter lagi kemari. Lalu kalau begini bagaimana bisa dilakukan tindakan medis? Merasakan penderitaan seperti ini membuat asisten Zhang tidak ingin makan biji labu lagi.
Xia Wanan yang melihat kejadian itu merasa bersalah telah merepotkan asisten Zhang dan Dokter Xie. Dia pun tidak tahan lagi untuk mengatakan pendapatnya, "Cedera di punggungku sudah tidak terlalu parah. Sebenarnya sungguh tidak perlu repot-repot memanggil dokter. Selain itu, dokter departemen kebidanan dan ginekologi kebanyakan adalah laki-laki. Tugas dokter adalah menyelamatkan orang yang terluka dan sekarat. Di mata seorang dokter, mereka tidak akan melihat jenis kelamin pasiennya. Jadi kupikir akan lebih baik jika menyuruh Dokter Xie untuk memeriksa keadaanku. Kalau tidak begitu aku tidak mau diperiksa. Lagipula aku merasa kalau pemikiranmu tadi benar-benar tidak menghormati dok—"
Semakin Xia Wanan berbicara, semakin membuat suasana di dalam ruangan memburuk. Khususnya asisten Zhang yang hanya bisa menekan bibirnya sampai Xia Wanan menyelesaikan pendapatnya. Xia Wanan bereaksi setelah melihat tatapan asisten Zhang yang seperti menyuruhnya untuk berhenti bicara.
Apa Xia Wanan mengatakan sesuatu yang salah?
Xia Wanan tidak melanjutkan kalimatnya yang tersisa dan menatap Han Jingnian.
Xia Wanan masih tidak bisa melihat dengan jelas perbedaan ekspresi Han Jingnian. Lalu tiba-tiba dia mendengar suara Han Jingnian, "Xie Lin, maaf."
Ma—maaf?
Xie Lin dan asisten Zhang memandang Han Jingnian dengan tatapan tidak percaya. Mereka melihat Han Jingnian seolah pria itu adalah orang asing, bukan Han Jingnian yang biasanya.
Apa dunia ini telah berubah menjadi dunia khayalan? Apa matahari terbit dari barat? Apa yang terjadi hingga Direktur Han dengan tiba-tiba bisa meminta maaf?
Xia Wanan juga merasa itu sangat tidak terduga. Dia hanya melihat kejadian yang tidak terkendali karena dirinya, dan hanya ingin meluruskan masalah melalui pendapatnya sendiri. Hingga akhirnya Han Jingnian secara mengejutkan meminta maaf pada Dokter Xie.
Karena Han Jingnian meminta maaf, apakah itu berarti dia sudah menemukan jalan keluar?
Setelah memikirkannya, Xia Wanan mencoba berkata lagi, "Kalau begitu boleh aku pergi ganti baju lalu membiarkan Dokter Xie memeriksaku?"
Han Jingnian tidak mengatakan apapun. Setelah menampakkan ekspresi ragu-ragu selama beberapa detik, dia menganggukkan kepalanya.
Asisten Zhang setelah menyadari mereka sudah menemukan solusi, akhirnya dapat bernapas lega. Kemudian, setelah mengesampingkan masalah tentang bekas luka di punggung, asisten Zhang menatap nona Xiao yang dari tadi berada di sampingnya. Gadis itu hanya menonton kejadian ini sambil terus makan biji labu.
Xia Wanan mengganti bajunya dengan sangat cepat. Dokter Xie memeriksa punggung Xia Wanan dengan kecepatan tercepat dalam sejarahnya memeriksa seorang pasien, kemudian memandang Han Jingnian. "Punggung Nyonya muda sepertinya pernah terluka parah sebelumnya, dan sekarang terluka lagi. Saat melihatnya secara langsung, saya tidak bisa memastikan apakah lukanya sampai ke tulang belakang. Jadi nyonya muda harus ikut saya untuk diperiksa lebih lanjut di rumah sakit. "
Jamuan makan malam di lantai bawah masih belum selesai. Han Jingnian sebagai tuan rumah yang mengadakan acara tentu saja harus kembali ke sana. Asisten Zhang yang memahami situasi itu dengan segera mengajukan diri. "Direktur Han, saya akan menemani nyonya muda ke rumah sakit, jadi Anda bisa kembali ke acara jamuan."
Han Jingnian hanya mengatakan, "Ya," tanpa membantah lagi seperti sebelumnya. Kemudian Han Jingnian hanya melirik ke arah Xia Wanan yang sedang menunduk untuk merapikan pakaiannya kembali. Tanpa mengatakan apapun setelahnya, dia segera pergi.
·