Ketika asisten Zhang kembali ke hotel Four Seasons, pesta jamuan makan malamnya sudah selesai.
Asisten Zhang mengambil kartu kamar hotel dan membuka kunci pintu suite Han Jingnian. Ketika dia masuk, ruangan itu terlihat sunyi senyap dan sangat gelap, sehingga asisten Zhang menyalakan tombol lampu yang berada di dekat pintu, namun dia tidak melihat siapapun di depan meja baca. Asisten Zhang berpikir mungkin Han Jingnian sudah pergi tidur sehingga merasa kalau lebih baik besok saja jika ingin menemui Han Jingnian lagi. Namun tiba-tiba dia melihat Han Jingnian di depan jendela besar dalam kegelapan. Dia berdiri di sana tanpa bergerak sama sekali dan tampak seperti patung.
"Direktur Han." Asisten Zhang tidak jadi pergi keluar dan menghampiri Han Jingnian.
Han Jingnian tidak bereaksi.
"Direktur Han, saya sudah kembali."
Ketika asisten Zhang sudah berada tepat di belakang Han Jingnian dan akan berbicara lagi, tiba-tiba Han Jingnian menolehkan kepalanya menatap asisten Zhang sesaat. Setelah itu Han Jingnian mengalihkan pandangannya ke arah belakang asisten Zhang seperti sedang mencari seseorang.
Asisten Zhang seolah mengerti arti tatapan Han Jingnian, kemudian segera menjawab, "Direktur Han, nyonya muda sudah kembali ke rumah."
Han Jingnian menarik kembali tatapannya dari arah sekitar pintu tanpa mengucapkan apapun.
Asisten Zhang menyadari Han Jingnian tidak dalam suasana hati yang baik, sehingga dia mencoba mencari tahu hal yang dipikirkan Han Jingnian, kemudian melanjutkan, "Dokter Xie memeriksa nyonya muda dengan serius. Kejadian malam ini tidak melukai bagian tubuh lainnya. Hanya saja luka lamanya yang masih belum sembuh, lalu ditambah dengan kejadian hari ini membuat luka di punggungnya semakin parah.
"Dokter Xie memberikan obat terbaik pada nyonya muda. Beliau juga berkata kalau obat itu adalah obat paling efektif dalam meningkatkan sirkulasi darah dan menghilangkan stasis. Dokter Xie juga berkata pada nyonya muda untuk meminum obat tepat waktu dan tidak boleh membuat lukanya terbentur benda lain lagi. Sehingga nyonya muda tidak perlu mengkhawatirkan lukanya lagi.
"Tapi..." Asisten Zhang berhenti berbicara. Dia tidak yakin apakah harus mengatakannya pada Han Jingnian. Lalu dengan ragu-ragu, asisten Zhang melanjutkan, "Dokter Xie mengatakan, setelah melihat kondisi luka lama di punggung nyonya muda, kelihatannya luka sebelumnya lebih parah lagi, dan seharusnya nyonya muda dirawat di rumah sakit sementara waktu. Dokter Xie juga mengatakan kalau luka di punggung nyonya muda tidak akan menyebabkan kematian, juga tidak akan memberikan efek buruk ke depannya.
"Setelah dipikirkan, ini terlalu mengejutkan. Nyonya muda kecelakaan, namun mengapa tidak ada yang tahu mengenai berita ini? Selain itu ... bukankah beberapa hari lalu nyonya muda baru saja menelepon dan berkata beliau sedang melakukan perjalanan bisnis? Kita sudah pernah bertemu beberapa kali dengan kakak laki-laki nyonya muda, dan harusnya dia juga tahu kalau adiknya sedang terluka. Tapi kenapa tidak ada yang memberitahu pada direktur tentang hal ini?"
Han Jingnian menggerakkan ujung jarinya dan berbalik untuk menatap asisten Zhang.
Asisten Zhang menyadari kalau dia seharusnya tidak banyak bicara. Dia segera menutup mulut dan berkata untuk terakhir kali, "Direktur Han, jika tidak ada urusan lagi maka saya akan pergi dulu. Sekarang sudah tengah malam, Anda sebaiknya segera pergi beristirahat."
Han Jingnian tidak menjawab ucapan asisten Zhang.
Asisten Zhang melangkahkan kakinya dengan perlahan.
Saat asisten Zhang belum sampai ke depan pintu, tiba-tiba Han Jingnian berkata, "Pergilah, cari tahu tentang itu."
"Apa?"
"Mengenai luka di punggung wanita itu, pergilah untuk mencari tahu."
"Oh, Baiklah."
Setelah mendengar kesanggupan asisten Zhang, Han Jingnian menoleh ke depan dan menatap keluar jendela lagi. Asisten Zhang melihat sebentar ke arah Han Jingnian. Dia merasa kalau Han Jingnian hari ini begitu berbeda dengan Han Jingnian yang biasanya. Tapi asisten Zhang juga tidak tahu di mana letak perbedaannya. Setelah memikirkan hal itu, asisten Zhang segera membuka pintu dan dengan perlahan melangkah keluar.
…
Keesokan harinya, Han Jingnian sangat sibuk seperti biasanya. Dia baru selesai dari pekerjaannya pukul delapan malam.
Meskipun hari itu Han Jingnian sangat sibuk dari pagi hingga malam, setelah menyelesaikan pekerjaannya pun, asisten Zhang yang sedang mengemudi masih melihat Han Jingnian terus menjawab telepon selama perjalan sejak keluar dari Hotel Grand Beijing.
Asisten Zhang sulit sekali mencari suasana tenang di dalam mobil. Saat ada kesempatan, asisten Zhang segera berkata, "Direktur Han, hasil dari pemeriksaan yang Anda perintahkan kemarin sudah keluar."