Han Zhijing yang awalnya berkelahi dengan dua orang pemabuk dan membuat gerakan saling mengancam satu sama lain, langsung berhenti dan berubah lemas ketika mengetahui asisten Han Jingnian lah yang menjemputnya.
Xia Wanan pun terkejut. Matanya terbelalak, bibirnya sedikit terbuka.
Song Youman berdiri di sebelah Xia Wanan dan memegang tangannya, kemudian diam-diam mengumpat lagi. Dia merasa mereka bertiga tidak dalam keadaan baik-baik saja. "Sungguh tidak ada jalan kabur lagi!"
"Bisa tidak kamu menggunakan kata-kata yang benar? Memangnya kamu ini musuh pamanku? Bukankah itu kalimat yang tidak pantas diucapkan di depan bibiku?" Han Zhijin menatap asisten Han Jingnian sambil memasang senyum palsu.
"Hei, kamu memihak pamanmu? Kamu pikir pamanmu adalah orang paling sempurna, dan siapapun yang bertemu dengannya harus takut padanya?!" Song Youman dan Han Zhijin tidak ada bedanya. Mereka berkata sambil memasang senyum lebar yang palsu pada asisten Han Jingniang di seberang sana.
Ketiganya segera pergi ke seberang jalan.
Meskipun di seberang jalan itu hanya ada asisten Han Jingnian, tapi Han Zhijin bersikap sopan seperti anak baik, begitu pula Xia Wanan dan Song Youman yang secara refleks bersikap sopan juga. "Asisten Zhang, kenapa kamu yang datang? Kenapa bukan bibi Zhang yang datang?"
"Ada sesuatu yang harus diselesaikan oleh bibi Zhang. Dia mendapat telepon dari nenek Anda dan disuruh melakukan sesuatu. Saya kebetulan ada di rumah Anda saat itu, jadi saya menggantikan bibi Zhang untuk datang kemari."
Asisten Zhang tidak bisa dipisahkan dari Han Jingnian. Jika asisten Zhang berada di rumah, bukankah berarti Han Jingnian juga ada di sana?
Setelah berpikir demikian, Han Zhijin gemetar. "Apa pamanku sudah tahu kalau kami ada di kantor polisi?"
Asisten itu mengangguk dengan senyum di wajahnya.
"Matilah kita..." Eskpresi Han Zhijin berubah pucat.
Pada saat yang sama, Song Youman juga bicara tetapi suaranya sangat pelan. Hanya dirinya dan Xia Wanan yang bisa dengar kalimatnya. "Selesai sudah, aku sudah tidak bisa bersifat arogan lagi. Bisakah aku menolak kekejaman Han Jingnian dengan memasang wajah lugu lalu kembali ke penjara?"
Xia Wanan tidak menanggapi ucapan Song Youman. Tapi dalam hatinya, dia merasa sangat gugup.
Meskipun umur Han Jingnian dengan Han Zhijin hanya selisih tiga tahun, tetapi ada pepatah yang mengatakan bahwa orang yang hidup lebih lama bisa dengan mudah menghancurkan orang yang hidupnya baru sebentar. Selain itu, Han Jingnian kalau marah jadi sangat menakutkan. Han Zhijin sendiri berpikir kalau umur pamannya itu bukan selisih tiga tahun dengannya, namun seolah punya selisih tiga puluh tahun. Jadi sekarang dia hanya bisa meratapi nasib. Karena merasa sudah tidak ada bantuan lagi, diam-diam Han Zhijin bertanya, "Asisten Zhang, apa pamanku berkata sesuatu?"
"Tentu." Asisten Zhang menjawab sambil tersenyum, "Direktur Han menyuruhku bertanya, perkelahian kalian berakhir menang atau kalah?"
"Menang."
"Jika menang, maka tuan muda Han Zhijin mengizinkan Anda pulang ke rumah dan menghadap dinding selama 6 jam."
"Enam jam?" Han Zhijin mengerutkan keningnya tidak puas.
"Benar. Tuan muda Han Zhijin harus bersyukur karena menang dalam perkelahian. Jika kalah, Direktur Han berkata akan menyuruh Anda menghadap dinding selama 36 jam. Itu karena Anda adalah seorang pria, maka harus membantu memikul hukuman nyonya muda dan Nona Song." Setelah berhenti sejenak, asisten Zhang melanjutkan, "Direktur Han juga berkata, jika Anda tidak setuju maka direktur akan memberi tahu nenek dan ibu tuan tentang hal ini..."
"Siapa bilang aku tidak mau? Aku akan pulang ke rumah dan menghadap dinding selama 6 jam. Kenapa harus tidak mau?" Setelah bicara begitu, Han Zhijin segera mengulurkan tangan dan menghentikan taksi yang lewat.
Begitu taksinya berhenti, Song Youman segera melangkah mendekati mobil. Dia membuka pintu dan masuk ke dalamnya, lantas berkata panik pada sopir, "Antar saya ... Antar saya..."
Xia Wanan melihat Han Zhijin dan Song Youman naik ke dalam taksi sambil melambaikan tangan pada asisten Zhang dan berkata, "Sampai jumpa." Xia Wanan sebenarnya juga ingin naik taksi bersama mereka. Namun saat dia berjalan dua langkah menuju taksi, asisten Zhang yang mulanya membalas salam perpisahan Han Zhijin dan Song Youman, berkata pelan di samping telinganya, "Nyonya muda tolong tunggu sebentar."
Mendengar kalimat asisten Zhang, Han Zhijin dan Song Youman tanpa ragu menutup pintunya dan menyuruh sopir taksi untuk pergi.
Melihat taksi itu pergi dengan cepat, Xia Wanan berhenti berjalan dan menoleh pada asisten Zhang. "Asisten Zhang apa ada hal lain yang harus dibicarakan?"
Bukannya menjawab, Asisten Zhang malah membukakan pintu mobil. "Nyonya muda silakan masuk ke dalam mobil."
Apa yang dimaksud asisten Zhang? Apa dia akan mengantar Xia Wanan pulang ke apartemennya?
Xia Wanan sebenarnya ingin bertanya pada asisten Zhang soal mengapa dia yang menggantikan bibi Zhang untuk datang kemari. Apakah dia sendiri yang berinisiatif melakukannya? Namun Xia Wanan tidak terlalu memikirkan itu dan berterima kasih padanya karena dibukakan pintu. Lalu Xia Wanan membungkuk dan masuk ke dalam mobil.
Asisten Zhang menunggu Xia Wanan untuk duduk hingga nyaman, baru menutup pintu mobilnya. Setelah duduk nyaman, Xia Wanan sadar ada cahaya di dalam mobil. Dia lantas tertegun, lalu menoleh melihat sekeliling, dan melihat Han Jingnian duduk di kursi belakang tengah memangku laptop, sedang melihat sesuatu.