Selain Fang Qi, progres kemajuan permainan An Chen dan lainnya juga sangat cepat.
Mereka sedang berada di Inner Cloister, dan kini mereka sudah tiba di sarang Andariel dalam waktu singkat.
Walaupun level Nalan Hongwu dan tetua Fu tidak tinggi, tapi mereka berdua sangat ahli dalam pertempuran, bahkan lebih jago daripada An Cheng dan teman-temannya. Apalagi akhir-akhir ini monsternya menjadi semakin kuat. Kini para orang tua itu mengejar level anak-anak muda itu secara perlahan.
Saat ini tim mereka memiliki dua Paladin, tiga Sorceress dan satu Druid. Tim mereka menjadi semakin kuat dan tak terkalahkan. Meskipun mereka belum menyelesaikan Act 1, tetapi mereka sudah bisa membunuh para monster di seri Act dengan mudah.
Di sisi lain, Song Qingfeng dan teman-temannya telah melewati Barrack dan membunuh monster di Jail.
Hari ini Song Qingfeng dan teman-temannya duduk di samping Wang Tai.
Mereka semua adalah pemain lama, dan sudah saling mengenal karena sering berinteraksi satu sama lain. Saat karakternya sedang berlarian di sekitar lokasi dalam game, Song Qingfeng menyeruput Spritenya sambil melirik ke layar si Gemuk Wang.
Begitu ia melihatnya, ia pun tertegun.
Si Gemuk Wang Tai melawan Smith seorang diri?!
'Bagaimana bisa si Gemuk ini bermain sendirian, dan mengalahkan Smith?!'
Saat itu, Smith yang ada di Barrack telah berubah menjadi iblis yang kuat. Ketika Song Qingfeng dan teman-temannya melawan Smith untuk pertama kalinya, Smith membuat mereka batuk berdarah hanya dalam dua pukulan Smith. Karena itulah mereka mundur.
'Kamu pikir kamu ini pemilik tempat ini, yang bisa melawan Smith sendirian?!'
Wang Tai tidak pernah bermain lebih dari enam jam dalam sehari.
Hal itulah yang membuat Song Qingfeng menjadi semakin penasaran, dan menonton permainan Wang Tai.
Ia melihat karakter si Gemuk Wang Tai yang sedang memegang tongkat, dan bersembunyi di sudut ruangan. Di dalam ruangan yang ada di depannya, ada seekor monster Clay Golem dan empat monster Skeleton yang sedang bertarung dengan tujuh monster dan ditambah Smith!
Si Gemuk itu diam-diam melihat sambil melantunkan dua mantra.
Lalu ada sebuah lampu berwarna merah gelap, tiba-tiba muncul di atas kepala segerombolan monster tersebut.
Kemudian si Gemuk Wang duduk di belakang pintu sambil menunggu sesuatu terjadi. Sementara itu ia melepas alat game VRnya, dan menyeruput Sprite sambil meratapi kesedihan.
Hari ini adalah hari pertamanya membeli Sprite. 'Mengapa minuman ini mahal sekali?' Pikir Wang Tai.
"Aku tidak percaya Qi bahkan tidak memberiku diskon. Apa gunanya kita menjadi teman?" Gumam Wang Tai.
"Tapi… minuman ini enak sekali...." Si Gemuk Wang pun menyipitkan matanya dan merasakan 'kebahagian dan kesedihan' saat meminum Sprite di waktu yang bersamaan. Song Qingfeng yang duduk di sampingnya pun memandangnya dengan tatapan bingung.
Di saat yang lain minum Sprite sambil berjalan di sekitar lokasi game, orang ini malah minum Sprite saat melawan bos!
"Apakah kamu tidak takut mati?" Tanya Song Qing karena tidak yakin dengan apa yang sedang terjadi.
"Kenapa aku harus takut mati? Yang berkelahi kan bukan aku." Jawab si Gemuk Wang sambil menggunakan [keymouse mode] untuk mengendalikan karakternya, dan melemparkan beberapa mantra lagi.
Song Qingfeng kemudian melirik layar Wang Tai lagi dan berpikir, 'Semua monster yang lemah memang sudah tersungkur ke tanah. Namun Smith masih bertarung dengan Clay Golem, dan sepertinya ia tak akan mati dalam waktu dekat.'
Selain bertarung dengan Clay Golem, ada empat monster Skeleton yang juga sedang mengepung, lalu menyerang Smith.
'Mengapa caranya saat melawan bos, terlihat sangat berbeda dengan caraku?!'
Hal itu membuat Song Qingfeng nyaris memaki karena kesal. "Apa karakter yang kamu mainkan?!"
"Necromancer." Setelah Wang Tai selesai menggunakan sihirnya, ia pun segera mundur dari sana. Begitu ia mendengar pertanyaan dari Song Qingfeng, si Gemuk Wang langsung mengeluh, seolah ia akhirnya menemukan seseorang yang bisa dijadikan tempat pelampiasan dari rasa frustasinya. "Aku tidak tahu kenapa Qi merekomendasikan untuk memilih karakter seperti ini. Aku bahkan tidak bisa terlibat dalam pertempuran. Saat aku bertemu dengan monster iblis, aku langsung mati begitu mereka menyentuhku. Jadi aku harus bersembunyi sambil menyerangnya dari belakang. Ini adalah karakter yang menyebalkan."
(Necromancer adalah salah satu kelas di game Diablo 2, bisa disebut juga sebagai ahli nujum yang mana bisa menggerakkan monster atau makhluk yang sudah mati)
"Karena itulah aku jadi malu untuk bergabung satu tim dengan yang lain." Ujar si Gemuk Wang sambil menggaruk kepalanya dengan canggung.
Song Qingfeng lalu melihat karakter Wang Tai dengan tatapan iri, karena ia baru saja melihat ledakan besar di ruangan yang ditampilkan di layar Wang Tai. Itu berarti Smith telah terbunuh!
Smith dibunuh oleh empat Skeleton dan seekor Clay Golem.
'Apa orang ini sengaja merendahkan diri? Bagaimana bisa ia bilang kalau ia terlalu malu untuk bekerja sama dengan pemain lain?!'
Namun, ucapan si Gemuk Wang juga ada benarnya. Lagipula para prajurit lain selalu berperang secara langsung, dan tidak bersembunyi di sudut dinding seperti Wang Tai. Jadi wajar kalau si Gemuk Wang malu.
Di zaman seperti ini, para prajurit dan para kultivator terlibat dalam pertempuran sengit. Tetapi karakter Necromancer malah terlihat seperti seorang pengecut.
Karena itulah setiap kali si Gemuk Wang bertempur, ia selalu berada di belakang Skeleton miliknya, lalu menyuruhnya pergi seolah Skeleton itu berbicara padanya. "Pergilah, kamu tidak bisa apa-apa, jangan ganggu pertempuran kami!"
Benar-benar memalukan!
"Gendut, bagaimana kalau kamu bergabung ke tim kami?"
"Apa?" Tanya si Gemuk Wang yang terlihat bingung. Apa ia tidak salah dengar?
"Aku bilang, bagaimana kalau kamu bergabung ke tim kami?" Song Qingfeng dan teman lainnya memilih karakter yang bisa bertarung dalam jarak dekat. Di tim mereka ada dua Paladin, dua Barbarian dan satu Assassin. Jika mereka tidak berhati-hati saat melawan bos, mereka akan langsung sekarat. Walaupun mereka bermain lebih awal, tapi mereka membutuhkan waktu yang lama, bahkan mati beberapa kali sebelum melewati Barracks.
Itu semua karena Lin Shao dan Li Ping memainkan karakter Paladin yang sangat lemah, serta Song Qingfeng yang bermain dengan sangat payah.
Salah satu dari mereka ingin mengkhususkan diri mereka dalam pertempuran, dan langsung menyerang bos tanpa rasa takut. Tetapi langsung kalah dalam sekejap. Satunya lagi ingin mengkhususkan diri dengan menggunakan Aura, tapi sayangnya ia masih belum bisa menggunakannya, padahal sudah mencoba berbagai macam Aura.
(Aura adalah sebuah skill tipe semi-pasif yang dimiliki oleh karakter Paladin. Skill Aura ini digunakan untuk menambahkan kekuatan pada diri Paladin.)
Mereka masih berada di level 12, jadi masih perlu waktu untuk mempelajari skill yang lebih kuat, seperti Blessed Hammer yang baru bisa mereka pelajari di level 18.
Benar-benar menyedihkan!
Ketika Song Qingfeng meminta si Gemuk Wang untuk bergabung dengan tim mereka, Lin Shao langsung berteriak, "Sialan, Tuan muda Song! Kami sedang berjuang untuk tetap hidup, tapi kamu malah bermalas-malasan!"
"Diam, jangan asal bicara!" Balas Song Qingfeng sambil memutar bola matanya. "Aku sedang mengajaknya bergabung di tim kita."
"Rekan baru?"
Mereka kemudian melihat si Gemuk Wang memasuki portal, sambil membawa tongkat dan monster Clay Golem di sisinya.
Mereka melihat mayat monster yang baru saja Wang Tai bunuh. Si Gemuk tersebut juga memanggil beberapa Skeleton.
"Skeleton?" Lin Shao dan lainnya tertawa terbahak-bahak. "Hei Gemuk, keempat Skeleton-mu ini akan segera mati, apa yang bisa mereka lakukan?"
Xu Luo lalu menaruh kedua pedangnya dan berjalan ke arah si Gemuk Wang. "Jangan khawatir, kita sudah saling kenal. Biar kita membantumu menyelesaikan misi mu hari ini." Ujarnya sambil menepuk punggung si Gemuk Wang.
Lalu ada seekor iblis Goatman berwarna merah darah dan tampak basah kuyup, mendekati mereka.
"Ada monster datang! Hati-hati!" Lin Shao dan lainnya yang baru saja mengobrol, langsung bubar dan bersiap untuk bertempur. Wang Tai juga mengucapkan dua mantra.
Kemudian beberapa skeleton pun bergegas ke arah monster tersebut.
"Skeleton melawan Goatman?! Apa mereka cari mati!?" Mereka pun segera bergegas untuk membantu Wang Tai, saat melihat Skeleton itu melambaikan senjata mereka ke udara.
Serangan pertama langsung mengenai perut iblis Goatman, dan membuat darah di dalam perutnya menyembur keluar.
Dan mereka baru sadar kalau tubuh para Skeleton sama sekali tidak mengalami cedera apapun setelah diserang oleh Goatman. Sebaliknya, tubuh iblis Goatman malah terluka dan mengeluarkan darah, tepat di mana Skeleton itu menyerangnya.
"Apa yang terjadi?!"
"AUUU!"
Mereka tidak menyangka kalau Goatman itu akan melolong dan tersungkur ke tanah, setelah diserang beberapa kali.
Kemudian monster kedua, ketiga, bahkan semua monster yang menyerang mereka pun dapat dikalahkan dengan mudah.
"Apakah yang menyerang mereka tadi hanya Skeleton?"
"Skill apa yang kamu gunakan?!"
Akhirnya mereka menyadari kalau skill yang digunakan oleh Wang Tai sangatlah luar biasa.
Mereka pun langsung melihat panel skill milik si Gemuk Wang:
[AMPLIFY DAMAGE: Dapat digunakan untuk mengutuk sekelompok musuh dan meningkatkan jumlah kerusakan fisik yang diterima hingga 100% (Efektivitas diturunkan ketika digunakan pada monster elit)
Radius: 2.6 Yards
Durasi: 11 detik]
[WEAKEN: Digunakan untuk mengutuk sekelompok musuh dan mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh mereka hingga 33%
Radius: 6 Yards
Durasi: 14 detik]
[IRON MAIDEN: Digunakan untuk mengutuk sekelompok musuh, memantulkan kerusakan pada penyerang (Efektifitas diturunkan ketika digunakan pada monster elit)
Kerusakan yang dikembalikan: 200%
Radius: 4.6 Yards
Durasi: 12 detik]
"Wow!" Semua orang takjub saat melihat hasil yang ditimbulkan dari skill kutukan (curses skill).
Semua orang kemudian menatap si Gemuk Wang dengan mata bersinar karena takjub.
Mereka semua hanya spesialis dalam serangan fisik, dan pertempuran jarak dekat. Karena itulah skill kutukan sangat berguna bagi mereka.
"Ku rasa kita sekarang sudah bisa membunuh Andariel."
"Haruskah kita.... "
"Ayo ayo! Ayo kita bunuh Andariel! Dan tunjukkan pada para sorceress betapa kuatnya kita!"