Bryan lalu membalasnya.
"Aku sama sekali bukan bermaksud seperti itu, Monic. Aku bukan sengaja ingin membuatmu terlihat bodoh. Namun aku bersungguh-sungguh ketika aku mengatakan alasan yang sebenarnya. Kisah anak laki-laki yang belum pernah bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya ingin terus bersama dengannya. Sehingga pikiran-pikiran kolot menghimpitku. Aku kala itu sangat egois. Dan aku mengakuinya," ungkap Bryan panjang lebar dan Monica seolah tidak ingin mendengar juga menerimanya.
Karena merasa cukup terluka dan sia-sia.
"Jadi, kau ingin mengatakan bahwa kau melakukan semua itu karena kau tertarik padaku. Dan tidak ingin ada orang lain yang bisa dekat denganku? Karena itu kau sengaja menjelek-jelekkan aku di belakang agar tidak ada satu orang pun yang bisa mendekatiku? Karena itu?"
Bryan lalu mengangguk. Merasa alasan itu memang cukup tidak masuk diakal dan kejam. Namun pada kenyataannya memang seperti itu. Monica kemudian menatapnya semakin tidak percaya.