Sabrina kemudian menatap Monica tajam, ketika seteguk teh sudah membuat perasaan kesalnya telah berubah manjadi lebih baik.
"Sekarang, bisa kau katakan apa tujuanmu kemari? Kenapa bos muda tingkat tinggi semacam Anda rela repot-repot ke perusahaan kecil seperti ini? Anda ingin mengajukan sesuatu atau keberatan pada sesuatu hal?"
Monica langsung saja menegakkan tubuhnya.
Melihat ke sekeliling secara sekilas untuk menilai bagaimana Sabrina menata ruangannya dengan sangat rapi dan apik. Kurang lebih sudah mendapatkan beberapa gambaran tentang kepribadiaan wanita itu dan agaknya cukup tersanjung dengan kebugaran hingga ketenangan yang auranya pancarkan.
"Saya datang kemari hanya untuk mengajukan beberapa keberatan atas permintaan Anda, Nyonya." Ungkap Monica dengan singkat kalimat. Sabrina sudah membidiknya sedikit di balik kacamata tipisnya yang berwarna gold.