Chereads / keluarga gila / Chapter 2 - kebiasaan orang rumah

Chapter 2 - kebiasaan orang rumah

Wow... gila sudah jam 09:30, hari gini aku baru bangun tidur apa yang bakal di kata oleh Om dan Tante kalau tau hal ini. Tidak biasanya aku bangun sesiang ini, aku pun buru-buru bangun dan langsung mandi secepat mungkin dan membereskan kamar tidurku. Aku memang sangat mandiri dari dulu, apapun yang berhubungan dengan kegiatanku bakal aku kerjakan sendiri supaya memiliki rasa tanggung jawab. Aku keluar kamar dan rumah terlihat sangat sepi, hanya ada seorang mbak-mbak yang sedang memasak di dapur.

"mbak, sedang apa ??" tanyaku.

"lagi masak air mas" jawabnya pelan.

"orang rumah pada kemana ya mbak?? sepi amat nih rumah" lanjutku.

"udah pada berangkat kerja semua mas" jawabnya lagi.

"jam berapa biasanya mereka berangkat??" tanyaku lagi.

"kalau Tuan 6:30 sudah berangkat, kalau Nyonya jam 09:00" jawabnya lagi.

aku pun pergi mengelilingi rumah kediaman om yang cukup besar ini, ada kolam renang di belakang ada saung juga di ujung kolam renang, dan aku tiba di samping kamarku yang terdapat kolam ikan dan ada taman kecil. Aku pun duduk santai di kolam tersebut, tak lama kemudian mbak yang tadi terlihat membawa ember berisi air panas menuju ruangan di deket taman kecil sampai kamarku, ohh ternyata itu kamar mandi dan si mbak tadi masak air untuk mandi air hangat. aku pun pergi meninggalkan tempat tersebut takut di kira ngintip karena posisiku hanya berjarak 8 meter dari kamar mandi itu.

Aku menaiki tangga untuk menuju lantai 2 dari rumah itu, aku pun sampai di ruang kosong yang lumayan besar dan terdapat tali-tali yang memanjang dan beberapa bak untuk pakaian, mungkin ini adalah tempat jemuran. aku berjalan menuju ujung untuk melihat keadaan di bawah, lokasi tempat jemuran ini tepat di atas kamarku. aku melihat-lihat pemandangan dari atas dan tanpa ku sadari aku bisa melihat kamar mandi yang di masukin si mbak tadi, ada lubang yang cukup besar di atap kamar mandi itu sehingga aku bisa melihat jelas si mbak yang sedang melepaskan pakaiannya, pikiranku pun campur aduk dan binggung harus pergi atau stay disini untuk menikmati pemandangan ini. Aku sembunyi di balik dinding pembatas untuk mengintip si mbak agar tidak ketahuan, dan si mbak pun merasakan ada yang memperhatikan sehingga dia melihat ke atas dan untungnya dia tidak melihatku karena terhalang dinding.

Aku coba perhatikan lagi ternyata dia sudah melepaskan semua pakaiannya, ku coba perhatikan secara detail lekuk tubuhnya, dia pun menguyur badannya dengan air dan kemudian membasuhnya dengan sabun, di olesnya sabun tersebut ke lehernya, kemudian ke buah dadanya yang lumayan besar lalu di putar-putar buah dadanya tersebut dengan menggunakan sabun, terlihat dia sangat telaten sekali memutar-mutar buah dadanya tersebut kemudian dia basuh tangannya dan di angkatlah tangannya ke atas lalu dia basuh ketiaknya dengan sabun. Sial apa yang terjadi dengan otakku, kenapa setiap kali aku melihat ketiak seorang wanita pasti cepat sekali burungku tegang, apakah aku mengalami kelainan sex, ahh sudahlah aku hanya ingin menikmati moment ini.

"pujjiii.... tolong bawa masuk belanjaan ibu di mobil" Teriakan tante terdengar.

Dengan tergesa-gesa aku segara turun dan menuju kamarku dan berharap tidak ada yang melihat kelakuanku hari ini.

"Puji kamu dimana??" teriak lagi si tante karena suaranya tidak terdengar oleh si mbak puji.

aku pun berpapasan dengan tante saat menuruni tangga, kaget bercampur takut dan deg-degan

"tante... sudah pulang??" tanyaku gugup.

"lihat si puji ?" tanya balik si tante.

"tadi lagi masak air di dapur tante" jawabku spontan.

"bawa masuk barang belanjaan yang ada di mobil !" suruhnya.

Dasar monster, gak bisa sopan dikit apa kalau nyuruh. kalau bukan istri Om ku udah aku perkosa kamu, sangat jengkel sekali ngelihat tante yang satu ini tapi mau apa lagi, sekarang aku tinggal di rumahnya jadi harus nurut. Kubuka pintu mobil tante dan mengambil barang belanjaannya, karena penasaran apa yang di beli dan berapa harganya aku pun iseng membuka barang-barang belanjaannya.

Betapa kagetnya aku setelah tau barang belanjaan tante ada obat kuat, lingerie, dan baju-baju cosplay aku pun berpikir apakah ini semua untuk berfantasi dan obat kuat ini adalah bukti kalau Om/tante sangat ingin berfantasi tapi tenaga Om tidak mampu untuk meladeni sehingga harus pakai Dopping. dalam hatiku pun tertawa, dasar sudah tua tapi masih aja belum terpuaskan juga hasrat sex nya. Otak isengku pun muncul, ku buka salah satu lingerie tanteku dan aku jilat sampai basah setelah itu aku masukan lagi agar terlihat normal.

"Tante ini belanjaannya mau di taruh dimana??" tanyaku.

dengan bermain handphonenya tante menjawab "taruh aja di meja..."

ku taruh belanjaannya di meja dan aku pun pergi ke kamar tidurku, dari pada ngeladenin tante, yang ada malah emosi. sampai di kamar aku mulai mikir semua kejadian hari ini, mulai dengan mengintip si mbak puji dan melakukan kejahilan kepada tante. pikiran kotorku pun muncul, mungkin belanjaan tante tadi akan di gunakan nanti malam, ternyata Om dan tante sangat suka dengan fantasi sex dan orang yang suka dengan fantasi sex maka bisa dipastikan gairah mereka sangat tinggi, mengingat rutinitas Om dan tante yang begitu sibuk dan sering pulang malam mungkin obat kuat itu adalah solusinya. tapi orang yang memiliki gairah berlebihan sangat dekat dengan perselingkuhan, apakah mungkin Om atau Tante ada yang berselingkuh. ahh pikiran apa ini yang ada di otakku, ngapain juga aku mikirin hal sebodoh ini.

tok... tok... tok... pintu kamarku ada yang mengetuk dan aku pun bangun dari tempat tidur untuk membuka pintu

"ohh... si mbak, ada apa mbak??" tanyaku.

"di panggil sama nyonya mas" jawabnya.

dalam sekejap pikiranku jadi kacau apa mungkin aku ketahuan kalau salah satu lingerie tante aku jilatin sampai basah, aku benar-benar ketakutan setengah mati, aku pun memberanikan diri untuk menghadap ke tante, dengan tampang yang judes tante melirikku lalu berkata

"duduk sini kamu" suruh tante.

"ada apa tante" tanyaku sambil duduk di depan tante.

"Hp kamu ada GPS nya gak ?" tanyanya.

"ada tante, emang ada apa tante ?" sautku.

"catat ini koordinatnya, kamu pergi kesana beliin tante sup buntut, nih duitnya. naik taxi aja biar gak nyasar" jelas si tante.

bengong serasa gak percaya, aku baru pertama kalinya ke jakarta udah di suruh beli sup buntut yang letaknya aja gak tau ada dimana, cuma modal GPS doang tapi ya sudahlah itung-itung biar tau dunia luar, aku pun ganti baju dan segera pergi membeli pesanan untuk si tante.

Setelah mendapatkan sup buntut pesanan tante aku pun pulang, perjalanan yang memakan waktu hampir 3 jam membuatku jenuh, sesampai di pagar rumah ada mobil putih dan hitam, mungkin itu mobil Om teguh dan dia sengaja pulang cepat. aku masuk ke dapur dan menaruh pesanan tante di dapur lalu aku menuju kamar tante untuk memberitahu kalau sup nya sudah dateng tapi tanganku di tarik oleh si mbak puji

"mas mau kemana ?" tanyanya.

"ke kamar tante, ngasih tau kalau pesenannya sudah dateng" jawabku.

dengan nada pelan si mbak puji berucap,

"udah mas gak usah, biar nanti saya saja yang ngasih"

aku pun pergi meninggalkan mbak puji tanpa banyak tanya, tapi dalam pikiranku menaruh banyak kecurigaan, terutama mobil yang terparkir di luar, jika itu om kenapa om tidak mencariku, apa mungkin om lagi main dengan tante sekarang, tantekan habis belanja.

tanpa sadar aku pun BBM Om teguh

"ehm... asik nih" tulisku.

tak lama Om membalas

"Asik apa nih maksudnya... kerjanya, kalau kerjaan bikin pusing dari tadi nemeni atasan keliling jakarta" jawab Om ku.

sejenak aku berpikir, lalu mobil di depan itu mobil siapa, tanpa babibu aku pun mengendap-endap naik ke lantai 2 ke tempat jemuran yang tadi buat ngintip si mbak puji, sesampainya disana aku mencari jalan supaya bisa mengintip ke arah kamar tante tapi setelah mengitari tempat itu tidak ada jalan lain, kalau lewat tangga utama pasti ketahuan mbak puji karena si mbak ada di dapur.

Pikiran tentang tante rahma yang berselingkuh telah merasuki otakku, oleh karena itu aku harus membuktikannya, tak lupa aku membawa HP ku untuk merekam kejadian ini dan akan ku beritahukan kepada Om teguh bila ini benar-benar terjadi. karena tidak adanya jalan lain di tempat jemuran pakaian, aku pun turun kembali tapi sebelum turun terdengar suara pintu kamar mandi. ku lihat kebawa ternyata ada mbak puji sedang di kamar mandi, pikiranku langsung gak karuan bagaimana ini, ngintip mbak puji apa melakukan investigasi terhadap tante.

tanpa banyak pikir aku pun merekam kegiatan mbak puji di dalam kamar mandi itu, ternyata di luar dugaanku si mbak puji masturbasi dengan melihat video porno di dalam handphone yang dia genggam.

sedikit gambaran tentang mbak puji, tinggi badannya 155-160cm, kulitnya sawo matang, chubby dan terlihat gemesin, buah dadanya sedeng lah tapi badannya berisi banget, pantatnya besar dan terlihat seksi, rambutnya panjang sebahu berwarna hitam, usianya sekitar 25-28 tahun.

Tak disangka ternyata gairah sex mbak puji tinggi juga, di bukanya kaos oblong yang dia kenakan dan kemudian di bukalah BH nya, dia remas-remas payudaranya dengan melihat video porno di hpnya, kemudian dia menurunkan celana dalam nya tanpa membuka roknya terlebih dahulu, kini posisi duduk di washtafel tangan kanan meremas payudara dan tangan kiri memegang hp, posisi kakinya kini dia renggangkan dan dia angkat tinggi sampai ke bak mandinya, tubuh bersandar ke tembok, dan kini tangan kanan dia arahkan ke arah vaginanya, dia elus pelan-pelan klitorisnya sambil sekali-kali di lumuri dengan ludahnya, aku sangat terangsang oleh adengan ini, melihat ekspresi wajah yang mendesah-desah dan menggairahkan membuatku tidak bisa menahan libidoku.

Sangat bernafsu sekali aku melihat mbak puji dengan ekspresinya yang sangat menggoda, terlihat sangat manis dan tak lama kemudian mbak puji berteriak

"aahhhhh....."

sampai terdengar olehku teriak itu, begitu menggoda tanda bahwa mbak puji sudah orgasme, aku lanjutkan merekam kejadiaan itu sampai mbak puji tergeletak lemas di lantai kamar mandi sambil meremas-remas payudaranya. Aku sudahi saja sebelum ketahuan dan saat mbak puji masih duduk lemas aku pun mencoba naik ke lantai 2 ke kamar tante rahma untuk melanjutkan investigasi, dengan mengendap-ngendap aku naik lewat tangga utama dan sesampainya aku di lantai 2 aku di buat binggung di mana kamar tante soalnya ada 2 kamar di lantai atas, aku coba mencari tempat sembunyi dan kutemukan ruang sempit di balik rak sepatu dan aku sembunyi di balik rak tersebut sambil mengamati 2 kamar yang terkunci tersebut.

10 menit setelah aku sembunyi ternyata tante rahma keluar dari kamar yang dekat dengan jendela luar, dan satu hal yang membuatku tercengang adalah tante keluar hanya menggunakan lingerie warna merah, salah satu lingerie yang ada di belanjaannya tadi, dia pun menuju lemari es di ruang keluarga di lantai 2, tubuh yang sangat indah, begitu putih dan mulus walaupun sudah berumur 42 tahun tapi masih terawat dengan baik, payudaranya lebih besar dari punya mbak puji sangat sintal, benar-benar terawat dan terbentuk dengan sempurna, pantat tante terlihat besar, semok, dan sangat padat. hal ini membuat aku menelan ludah sendiri, dan aku pun tak lupa untuk merekam kejadian ini.

Disaat bersamaan saat tante sedang minum, keluar seorang pria muda dari kamar tante, dari tampilannya pria ini seperti anak kuliahan, dia menuju arah tante dan langsung memeluk tante dari belakang, sambil berkata,

"aku pulang dulu sayang, takut nanti keponakanmu balik dan melihat kita" ucap cowok itu.

"baiklah... terimas kasih untuk hari ini" balas tante.

"besok lagi yaa... aku gak bakal ngalah lagi" ucapnya menggoda.

"paling mentok kamu tuh 3 kali... setelah itu udah deh bobo manis, hehehe... besok jangan disini say... aku takut kalau keponakanku tau" jawab tante.

"baiklah... beri aku salam perpisahan", ujar cowok dengan sedikit merayu.

tantepun membalikan tubuh dan mereka berhadap-hadapan, mereka kemudian beradu mulut dan bercumbu, tangan si cowok pun meremas-remas pantat tante yang sangat sintal itu, tantepun membalas dengan membelai-belai lehar dan daerah sekitar telingan si cowok, mereka begitu lihai bermain, tapi hal ini tidak berlangsung lama mereka mengakhiri adegan tersebut dan si cowok pergi meninggalkan tante tanpa di antar oleh tante, tantepun kembali ke kamarnya.