Melihat Cleo mencibir, Harry menyipitkan matanya. Mencoba memahami maksud dari cibirannya. Dan tentu ia tidak menemukannya.
"Ketiga. Karena setelah Anda menikah dengan Tuan Harry, Anda akan menyandang status sebagai istri yang sah dari Tuan Harry di mata umum, maka Anda diwajibkan untuk menghentikan semua pekerjaan apapun yang saat ini tengah Anda kerjakan di luar sana. Baik itu secara suka rela ataupun tidak," lanjut Dirga yang membuat Cleo mau tidak mau mengangguk lagi.
Wajar jika mereka meminta itu. Mereka 'kan orang terpandang. Mana mau mereka mengakui seorang istri yang bekerja sebagai pelayan kafe atau seorang penjaga toko dan semacamnya, sebagai istri mereka.
"Keempat, pernikahan ini hanya akan berlangsung selama kurun waktu dua tahun. Dan itu artinya, Anda diwajibkan menandatangi surat perceraian yang akan diberikan Tuan Harry pada Anda dua tahun mendatang. Tidak ada tunjangan ataupun kompensasi apapun yang akan diberikan pada Anda setelah kalian bercerai, karena tentu saja Anda telah menerima sejumlah uang yang telah Anda inginkan di muka,"
Cleo mengangguk lagi. Tanda setuju.
"Kelima, Anda diwajibkan mengikuti pasal-pasal serta aturan yang tertera di dalam kontrak. Tidak membuat keributan. Tidak mencolok. Dan selalu menjadi istri yang baik dan tahu posisinya dimana ia harus berada. Tentu saja Tuan Harry menginginkan ketenangan yang sama seperti ketika ia tidak memiliki seorang istri. Karena itu, Anda sebaiknya menjadi boneka yang patuh dan tidak banyak menuntut."
Penjelasan yang sangat panjang, batin Cleo.
"Apa Anda... sekarang sudah paham dengan semua apa yang sudah saya katakan, Nona Cleo?" tanya Dirga dengan sopan.
Cleo memijat kepalanya dengan malas-malasan atas pertanyaan itu.
Bukan karena banyak aturan yang tidak wajar yang diminta. Tapi lebih kepada terlalu banyak aturan yang harus diikutinya yang membuat kepalanya terserang sakit secara mendadak. Bukankah ini hanyalah sebuah kontrak pernikahan palsu di depan seorang nenek tua? Kenapa harus begitu banyak pertimbangan dan segala aspek yang merepotkan?
Apa semua pernikahan para konglomerat semuanya seperti ini?
Dirga memang hanya membuat beberapa ringkasan pendek tentang isi kontrak. Tapi isi kontrak yang sesungguhnya sendiri cukup panjang dan melelahkan untuk dibaca. Banyak hal mendetail yang dicantumkan. Dan itu semua membuat kepalanya sakit.
Karena itu, setelah mendengar penjelasan yang cukup dan membaca sekilas isi kontrak yang ada di tangannya, Cleo langsung saja bergerak mengambil sebuah pulpen dan berniat menandatanganinya.
"Oke!! Aku mengerti. Penjelasanmu sudah sangat jelas dan bisa dipahami. Seperti apa yang sudah aku katakan diawal. Aku bersedia menyanggupi persyaratan apapun yang kalian ajukan, selama itu tentunya berada dibatas yang wajar. Dan karena aku lihat ini semua baik dan tidak buruk, aku akan langsung menandatanginya."
Cleo membuka lembar terakhir dalam kontrak.
"Aku tinggal membubuhkan tandatanganku di sini 'kan?" Cleo menunjuk salah satu kolom yang mencantumkan namanya di akhir lembaran.
Sebagai catatan, di samping kolom namanya sudah tercantum nama dan tanda tangan Harry sebagai pihak pertama. Dan di sisi lain ada tanda tangan dan nama Dirga sebagai saksi sekaligus penengah dari perjanjian ini. Dan itu berarti, begitu Cleo sudah menandatangani surat kontrak ini dengan namanya, surat kontrak ini akan langsung menjadi sah dan absolut.
Dirga mengangguk.
"Anda yakin tidak akan membacanya lagi? Saya lihat Anda belum membacanya sampai tuntas," ujar Dirga mengingatkan.
Cleo mengabaikannya. Ia kemudian membubuhkan tandatangannya di atas kolom namanya sebagai pihak kedua yang terlibat.
Setelah selesai, Cleo memantapkan diri dan menyerahkan surat kontrak itu pada Dirga dengan gembira.
"Anda tahu aku tidak punya pilihan lain selain menyetujui seluruh permintaan kalian karena aku telah dibayar dengan cukup baik oleh kalian. Aku yakin kalian tidak mungkin mencoba mempermainkan orang kecil sepertiku. Lagipula, dari beberapa aturan yang aku baca dan yang kau katakan, sepertinya tidak ada yang buruk. Walaupun ada beberapa hal yang sebetulnya aku tidak terlalu paham mengapa itu harus dicantumkan, tapi.. tidak masalah. Dengan ini, mari kita bekerjasama."
Cleo berdiri dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Untuk beberapa saat Harry tidak bergeming. Lalu kemudian ketika Dirga membalas uluran tangan Cleo dan menjabat tangannya. Harry kemudian berdiri dan mengikutinya.
Cleo menampilkan sebuah senyuman yang membahagiakan. Ini jelas pencerahan dari Tuhan untuknya. Ia telah menghadirkan seorang dewa penyelamat untuknya. Setelah ini, ia akan terbebas dari kungkungan hutang dan pekerjaannya yang tiada habisnya yang selama ini telah menggerogotinya.
Walaupun pernikahan ini akan berlangsung selama dua tahun. Tapi Cleo yakin waktu akan berlalu dengan sangat cepat sampai ia tidak menyadari semua itu akan berakhir pada waktunya nanti. Setelah dua tahun lewat ia akan menjadi sebuah burung yang bisa terbang dengan bebas. Apapun yang ia ingin lakukan, pasti bisa ia lakukan.
Karena itu ia sangat menantikan hari itu tiba. Dengan senyum penuh kesenangan, Cleo menatap dua pria tegap yang berdiri di depannya.
"Anu.. Kalau saya boleh tahu, kapan acara pernikahan saya dengan Tuan Harry akan segera dilangsungkan? Saya rasa, Saya perlu untuk mempersiapkan diri," tanya Cleo ingin tahu.
Cleo melirik sedikit ke arah Harry dan menatap Dirga secara bergantian.
Tanpa menjawab pertanyaan Cleo, Harry duduk kembali ke tempatnya. Lalu Dirga yang menduga bahwa bosnya tidak berkeinginan menjawab, memilih untuk mengantikannya menjawab.
"Anda akan menikah dengan Tuan Harry tidak kurang dua minggu dari sekarang. Mungkin lebih tepatnya 12 hari setelah hari ini," jawab Dirga yang langsung membuat Cleo terkejut.
***