Chereads / Suamiku Tersayang / Chapter 51 - ingatlah

Chapter 51 - ingatlah

Daniel terdiam mendengar perkataan Mirella. Berbagi kasih sayang kedua orang tuanya. perkataan Mirella tentu saja mengelitik sudut hatinya.

Setelah mereka capek berjalan - jalan, akhirnya mereka singah makan lagi. (๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…kebiasaan author tak lengkap rasanya kalau jalan - jalan tanpa kulineran๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚).

"Dan....kamu harus inget ya....kalau Kita sudak berpisah nanti, minuman favorite aku, es jeruk....biarpun ada minuman - minuman jenis baru sekarang ini, tapi es jeruk masih jadi kesukaanku" kata Mirella sambil meminum es jeruk pesanannya. Daniel tersenyum mendengar perkataan Mirella. Dalam hatinya dirinya sudah menyayangi Mirella, hampir setahun mereka tinggal bersama dirinya sudah terbiasa dengan kehadiran gadis itu.

"kamu tahu....mungkin hidupku akan sangat hampa tanpa adanya dirimu, kamu tahu....sejak Kita kenal dan memutuskan menikah, aku sudah menyiapkan semua untuk dirimu, ketika aku membeli rumah yang kita tinggali, itu juga aku Cari karena dirimu, aku berusaha untuk pulang makan siang, karena tidak ingin kamu melupakan makan mu , aku berusaha pulang lebih awal agar aku bisa menemanimu mengobrol dan segala hal yang aku lakukan sejak Kita menikah adalah agar dirimu merasa nyaman, kamu tahu....hampir setahun ini diriku hampir tidak ada waktu bersama Mika, ketika dia mengajakku jalan, bayanganmu yang menungguku dipintu rumah membuatku lebih awal mengakhiri kebersamaan kami, hingga sering Kali dia merajuk padaku" kata Daniel sambil memandang Mirella.

perkataan Daniel membuat Mirella merasa berat untuk meninggalkan lelaki tersebut. namun dirinya tahu, Daniel melakukan itu karena Daniel menyayanginya, bukan sebagai wanita dan pria tapi sebagai kakak ke adik.

"kamu tahu...aku merasa Kita memiliki nasib yang sama , itulah mengapa aku tidak keberatan dengan pernikahan Kita, karenanya aku Punya satu permintaan padamu" kata Daniel pada Mirella. Kaget...jelas itu yang dirasakan oleh Mirella permintaan macam apa yang ingin dikatakan Daniel padanya. Mirella hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Setelah Kita berpisah....aku mohon jangan menghilang dariku, tetaplah berada dalam jarak pandangku, kamu anggap aku tidak ada, itu tidak masalah....tapi aku mohon....aku melakukan itu bukan karena apa, aku hanya ingin memastikan kamu akan selalu baik - baik saja, walaupun Kita tidak bersama lagi nanti" pinta Daniel pada Mirella.

"aku tidak bisa melakukan itu. Setelah Kita berpisah aku akan pindah ke Jepang, kamu tahu saat Kita ke Jepang aku juga Ada proyek disana, jadi....maaf aku tidak bisa m lakukan keinginanmu,

tapi kalau untuk mengabari via telpon atau video call, tidak masalah, karena aku yakin aku juga akan sangat merindukan dirimu" kata Mirella lagi.

Daniel yang awalnya cemberut kembali tersenyum, setidak nya Mirella tidak akan memutus komunikasi begitu saja.

"tidak masalah...tapi ingat kalau Ada lelaki yang mendekatimu , kamu harus meminta pendapatku dulu" kata Daniel tegas. "tidak....kamu kan bukan ayahku, kenapa juga aku harus meminta persetujuanmu" kata Mirella tidak terima. " tentu saja lah....bagaimana mungkin aku biarkan seseorang yang tidak jelas mendekatimu, seseorang itu, harus lebih baik dari aku dalam beberapa hal" kata Daniel lagi membuat Mirella sangat kesal.

"baiklah...Kita sepakat...kamu juga harus minta ijinku dulu kalau mau menikah atau dekat dengan wanita lain. pokoknya biar aku yang pilih istri untukmu" kata Mirella lagi.

Daniel tersenyum mendengar perkataan Mirella. sementara Mirella kembali asik dengan minuman jeruknya .

"Mira....ingat juga ya ...aku suka minum kopi tanpa gula, juga aku sangat suka buah alpukat, karenanya jikalau nanti aku berkunjung ke Jepang kamu jangan lupa sediain semuanya itu" kata Daniel sambil menyeruput kopi pesanannya.

"apa Kita sedah sepakat untuk bercerai sekarang?" Tanya Mirella sambil tersenyum mengoda. Daniel balas tersenyum dan menganguk. " jika perpisahan Kita akan membuatmu lebih bahagia,....ya...Kita akan bercerai, akan aku urus segala sesuatunya agar berjalan seperti yang Kita harapkan" kata Daniel sambil mengengam tangan Mirella.