Chereads / Suamiku Tersayang / Chapter 20 - Memo

Chapter 20 - Memo

Jangan berani menghianati putriku!!!. itulah kalimat yang diterima Daniel dari pelayan tersebut.

Daniel segera melihat kesana kemari mencari mertuanya. Daniel yakin sang mertualah yang menulis memo tersebut.

Daniel kembali masuk ke lestoran Dan mencari pelayan yang memberinya memo. kesana kemari dirinya mencari namun tak kunjung nemukan orang yang dimaksud. bukan menemukan sang pelayan, justru Mika menempel padanya bagai lem. " sayang, maaf ya, aku tadi emosi, sayang maukan maafin aku" rayu Mika pada Daniel.

Daniel Tak terlalu menangapi Mika, pikirannya kalut, bagaimana....bagaimana kalau sampai orang tuanya tau, tentu saja pasti orang tuanya akan sangat marah padanya.

"sayang, pulang yuk...aku capek " kata Mika manja.

Daniel malah justru masuk ke lestoran semakin dalam bahkan menuju ke area dapur. Mika yang melihatnya tentu saja kesal setengah mati. Bagaimana mungkin dirinya bisa diabaikan sebegitu rupa oleh Daniel.

"sayang, kamu ngapain sih, ayuklah Kita pulang"rengek Mika. Daniel melepas tangan Mika Dan menjawab. " aku mau beli lestoran ini" ucap Daniel.Perkataan Daniel sontak membuat Mika menghentikan rengekannya Dan duduk manis dikursi pengunjung. Mika berfikir bahwa Daniel sengaja membeli lestoran ini karena lestoran ini adalah favorit dirinya.

Daniel terus mencari pelayan yang memberikannya memo tersebut. namun kesana kemari dirinya mencari tidak ditemukannya sang pelayan. "shittt" umpat Daniel kesal.

karena kesal Daniel dengan segera pergi. diperjalanan Daniel seperti melupakan sesuatu namun tak dihiraukannya, karena dia cepat - cepat pulang untuk bertemu dengan Mirella. Dia harus bicara dengan Mirella tentang memo yang ditulis oleh sang mertua itu.

Sepanjang perjalanan Daniel selalu berusaha untuk menghubungi Mirella, namun tidak juga diangkat. Hal itu semakin membuat Daniel frustasi." ya Tuhan....dimana kamu Mir" ucap Daniel frustasi.

jarak yang harusnya ditempuh sekitar 30 menit ditempuh Daniel dalam waktu 15 menit saja. Sesampainya dirumah segera Daniel berlari mencari Mirella. Namun kejadian dilestoran tadi terulang, ia tak menjumpai Mirella dimanapun. " Bi, dimana Mira?" Tanya Daniel pada Bi Sari. " Non Mira pergi bersama papanya " ucap bi Sari.

jantung Daniel bagai tertimpa beban berat. Bagaimana jika ini pertemuan terakhirnya dengan Mirella. Bagaimana jika mertuanya membawa Mirella pergi, hati Daniel entah mengapa merasa sangat sedih, membayangkan bahwa dirinya tidak akan bertemu dengan Mirella lagi.

Kembali Daniel menelpon Mirella. Kali ini diangkat. Dan terdengar suara Mirella bahwa dirinya sedang dirumah sakit bersama sang Ayah. dengan segera Daniel pergi ketempat Mirella dan sang mertua.

Sesampainya Daniel disana, dia melihat mobil sang mertua masih terparkir, itu artinya mereka masih disini.segera Daniel masuk mencari Mirella. Setelah dia menemukan mereka ,nampaknya Mirella baru selesai terapi. " Mira" ucap Daniel memanggil. "eh....Daniel,kamu datang" Sapa Mirella. Daniel segera menghampiri Dan memeluk Mirella.

Baru sebentar dirinya memeluk Mirella, sang mertua tiba- tiba memisahkannya dengan Mirella."di tempat umum, tidak usah peluk - peluk" ucap sang papa ketus. Mirella hanya tersenyum dan menyentuh tangan sang papa menenangkan.