Setelah terapi bersama sang Ayah, kini Mirella sedang duduk di kamarnya sambil rapat bersama dengan para bawahannya melalui video. Mirella bersyukur, meskipun dirinya belum bisa hadir dalam rapat secara langsung, bahkan sejak kecelakaan belum pernah sekalipun meninjau kembali usahanya, namun berkata orang - orang yang bekerja bersamanya adalah orang - orang baik, usahanya masih berjalan lancar. Bahkan mereka sekarang sedang mengembangkan usaha mereka dibidang yang lain.
Mirella juga bersyukur karena papanya membawanya ke psikiater kini beban dihatinya yang dirasakanny tidak lagi terasa mencekik seperti dulu, secara perlahan dirinya juga sudah mulai mampu untuk menerima keadaan dirinya saat ini. Mirella juga membiasakan diri agar dirinya mampu untuk melakukan berbagai aktifitas dengan kondisinya sekarang, meskipun dirinya juga selalu menjalani pengobatan, terapi Dan segala macamnya untuk kesembuhannya.
Seperti yang dikatakan terapisnya, meski hanya 0,1% harapannya sembuh, namun dia harus mengambilnya.
Setelah selesai rapat, Mirella bergegas keluar kamar, dilihatnya bahwa bi Sarti asisten rumah tangga yang dibawa Daniel dari rumah orang tuanya, juga asisten yang lain sedang bekerja, mereka mempersiapkan makan malam. "Bibi masak apa?" tanya Mirella. Kedatangan Mirella didapur membuat para Asisten rumah tangga kaget. pasalnya selama ini bahkan makan saja Mirella harus dipaksa. tapi kini malah kedapur sendiri, menggunakan kursi roda listrik baru miliknya.
Para Asisten rumah tangga tersenyum melihat nyonya mereka sudah bisa tersenyum, bahkan tersenyum pada mereka. "Bibi mau masak ayam woku, den Daniel suka, non Mira mau Bibi masakkan apa?" Tanya Bi Sarti menghampiri Mirella. Yang ditanya hanya mengelengkan kepala saja. "Mira makan apa aja yang Bibi dan yang lainnya masak". jawab Mirella. Meski jawaban simple yang keluar dari mulut Mirella nyatanya hal itu mampu menghangatkan hati semuanya. Mereka tidak heran kalau tuan mudanya menikahi Mirella dibanding pacarnya yang dulu, meski Mirella lumpuh namun hatinya sangat baik.
Mata Mirella menatap makanan didepan Ningsih, salah satu asisten rumah tangga yang terbilang masih muda, mungkin lebih muda dari dirinya. "itu,apa? Tanya Mirella sambil mendekat. Ningsih yang menyadari sesuatau yang ditunjuk Mirella segera bereaksi. "owh....ini sambal pepat namanya non, terbuat dari mangga muda" jawab Ningsih sambil membawanya kehadapan Mirella. " non mau mencobanya?" tawar Ningsih lagi. Dengan segera Mirella mengiyakan dan mencobanya. rasanya asam, pedas, tapi juga segar. " pakai nasi hangat ini non, pasti sedap" tawar ningsih lagi.
Sebenarnya Bi Sarti dan yang lain hendak melarang Ningsih, karena biar bagaimanapun nyonya muda mereka ini baru saja keluar dari rumah sakit , jadi makanannya harus benar - benar dijaga, dan mereka menjadi waspada takut tiba - tiba Daniel datang melihatnya, pastilah mereka yang akan kena imbasnya.
"wahh....ini memang enak sekali, nanti kamu tulis resepnya ya ning". Ucap Mirella membuat para Asisten rumah tangganya terutama Ningsih terkejut, tapi bahagia. " Bi,,nanti Mira makan pakai sambal Ningsih aja". ucap Mirella pada Bi Sarti, karena selama ini yang membawakan makanan untuk Mirella adalah bi Sarti. "apa non,mau pakai sayur keladi? Saya baru saja memasaknya non" kini terdengar suara Bi Narti, yang dari tadi sibuk dengan masakannya. Mirella tampak tertarik dan mengangguk. dengan segera Bi Narti mengambilkan semangkuk sayur keladi yang masih panas. Mirella segera mencicipinya. "wuahhhh ..ini enak bi,,Mira belum pernah makan sebelumnya, Bi Sarti, Mira mau ini juga ya" pinta Mirella. "tidak non, ..non Mira ndak boleh makan semuanya, sambal Ningsih, atau sayur Bi Narti, bisa - bisa nanti kami dimarahi den Daniel non" ucap Bi Sarti menghiba.
mendengar kata - kata bi Sarti semua asisten rumah tangga terdiam, dalam hati mereka juga membenarkan ucapan bi Sarti tersebut. "benar juga non, tuan kan selalu mengecek makanan untuk Nona, maaf kan Bibi ya non, malah nawarin non Mira makanan kampung "ucap Bi Narti. "maafin Ningsih juga ya non" ucap Ningsih menimpali.
"kalau begitu Mira boleh minta tolong kan?" pinta Mira Kali ini. Dan ternyata Mirella meminta mereka untuk mengirimkan makanan tersebut ke resort miliknya. Para asisten mengira kalau Mirella mengirim makanan kesana , agar orang tuanya mencoba. tapi mereka tidak tahu kalau resort itu milik Mirella dan makanan mereka ini akan dijadikan menu diresort tersebut .