Chereads / Suamiku Tersayang / Chapter 4 - Tanggung Jawab

Chapter 4 - Tanggung Jawab

Papa,Mama, Malvin mendengar semua yang diminta Mirella pada dokter, hingga dokter keluar Malvin langsung bertanya pada sang dokter." berapa present kakak saya bisa berjalan lagi dok?" Tanya Malvin. dokter terdiam namun dokter tahu kalau mereka mungkin telah tahu kondisi Mirella.

"Pak , bu maaf, tapi....sebenarnya kemungkinan itu...biarpun kecil slalu ada harapan" ucap sang dokter.

karena perkataan dokter hati mareka bertambah hancur, mereka menganggap bahwa dokter hanya kembesarkan hati mereka saja.

Daniel dan orang tuanya sedang berada direstoran untuk makan malam, namun nampak dari wajah kedua orang tuanya mereka tengah menunggu seseorang. Namun Daniel tak ambil pusing, dia tetap menikmati minuman yang dipesannya. Tak lama berselang datanglah sekelompok orang yang ditunggu orang tuanya. nampaknya sebuah keluarga dengan ayah, ibu , seorang anak laki- laki Remaja, juga seorang gadis yang nampaknya seumuran Daniel.

"maaf menunggu lama" kata laki - laki yang merupakan kepala keluarga . sang ayah menyambutnya dengan pelukan yang akrab. " tidak masalah, kami juga baru datang" kata sang Ayah. " nah, mama, Daniel, mari berkenalan dengan keluarga om Mario,nah Mario ini istriku tentu Kau masih ingat kan, dan itu putraku Daniel" kata sang Ayah memperkenalkan. " ya, tentu saja aku ingat,,Daniel lama tak bertemu kamu menjadi sangat tampan, nah ini keluargaku, istriku yang cantik dan anak pertamaku Mirna, juga putra sulung kami Malvin" ucap Mario memperkenalkan. mereka pun berjabat tangan dan saling mengenalkan, namun...tiba -tiba sang bungsu melayangkan bogem mentah ke wajah Daniel. "Alvin, apa - apaan ini" bentak sang papa marah.

"Papa yang kenapa, papa tau, gara - gara lelaki brengsek ini, kakak menderita, gara - gara orang tak tanggung jawab ini, kakak lumpuh, kakakku yang paling baik sama aku pa,,kak Mira lumpuh karena dia" tunjuk Malvin ke wajah Daniel.

semua orang syok dengan perkataan Malvin terlebih Ayah Dan ibu Daniel. Mereka menatap tak percaya sampai Malvin memperlihatkan foto orang juga mobil yang menabrak kakaknya. "terserah Papa mau berangapan apa, tapi Alvin akan seret orang brengsek ini ke penjara" marah Malvin lagi.

"aku minta maaf " kata Daniel dengan wajah menyesal. namun rupanya perkataan Daniel membuat api kemarahan dihati Malvin makin berkobar. " maafmu tak akan mengubah apapun, apa kamu tau, gimana perasaanku waktu aku memangku tubuh kakakku yang berlumuran darah, apa kamu tahu betapa aku takut kehilangan dia, apa kamu tahu bagaimana putus asanya aku meminta tolong untuk membawanya kerumah sakit dan mendapat pertolongan,,,apa kamu tahu....yang kamu lakukan hanya melihat dan pergi dengan pacarmu " Malvin mengungkapkan kemarahan dalam hatinya.

sang mama yang melihat kemarahan anak bungsunya segera memeluknya, namun tak seperti biasa sang putra menghindari pelukannya. "cukup ma,mama sama papa memang tak sayang sama kakak, kalau kalian sayang, kalian tidak akan makan satu meja dengan orang yang membuat anak kalian menjadi orang cacat" marah Malvin sambil berlalu meninggalkan orang - orang disana yang hanya terdiam menatapnya.

"Dion, aku tak pernah menyangka putramu lah yang membuat putriku hampir kehilangan nyawanya dijalan, putramulah yang membuat putriku hanya bisa terbaring ditempat tidur, Dan yah...putraku benar, tidak seharusnya kita makan di meja yang sama, karena putramu adalah orang yang bertanggung jawab dengan kondisi putriku sekarang, namun.....demi persahabatan kita, aku tak akan menuntut anakmu, atau menyuruhnya bertanggung jawab, karena aku tahu putramu bukan dokter yang bisa menyembuhkan putriku" kata Mario sambil berlalu mengajak istri dan anaknya pergi.

" Papa tak menyangka kamu bisa sekejam itu" kata Dion sambil melangkah pergi dan istrinya pun menyusulnya. kini Daniel hanya menatap mereka nanar.