Chereads / Suamiku Tersayang / Chapter 7 - Pernikahan 3

Chapter 7 - Pernikahan 3

Disisi lain Daniel sedang gusar dengan permintaan orang tuanya, terutama ibunya hingga menular ke ayahnya. Daniel tak habis pikir dengan pola pikir mereka.

"Ma,...Daniel mohon, mama ngerti, Daniel udah punya pacar ma, kami dah lama pacaran, Daniel sangat mencintai Mika begitu juga dengan Mika ma,,kami sudah merencanakan pernikahan, bahkan Masa depan anak kami" pinta Daniel sambil memegang tangan sang bunda

Sang bunda masih berurai air mata, tentu saja Sang bunda tidak tega melihat anaknya yang paling disayanginya harus memohon padanya seperti itu. Hati ibu mana yang akan tega menghancurkan kebahagiaan anaknya, namun sang bunda harus tega, karena kesalahan putra tersayangnya hidup seorang gadis hancur.

"mama tahu, mama ngerti tapi mama tidak bisa menutup mata juga telinga mama, Daniel kamu yang harusnya mengerti" ucap sang mama dengan derai air mata yang makin menjadi.

"ma....kita bisa membiayai perawatannya sampai dia sembuh,bukan malah mama meminta Daniel untuk menikahinya!" teriak Daniel marah.

sang Ayah langsung menampar Daniel dan membuat Daniel juga sang bunda terkejut .

"dia ibumu, tidak seharusnya kamu berteriak kepadanya'" ucap sang Ayah sambil duduk disebelah istrinya. "tapi pa, ini tidak masuk akal, kenapa Daniel harus menikahinya pa, menikahi seorang gadis yang..." sekejap Daniel menghentikan ucapannya dan menutup mulutnya.

"cacat, ya gadis itu sekarang cacat. dia memang tak pantas untuk kamu, masa seorang Daniel seorang CEO muda, berwajah tampan, dan menjadi suami impian banyak gadis harus menikah dengan gadis cacat seperti dia" ucap sang Ayah. ucapan sang Ayah membuat sisi hati Daniel tersentil. " lagian mama, ngapain mama nyuruh anak kita yang sempurna ini menikah dengan gadis cacat yang tidak punya Masa depan seperti dia" ucap sang Ayah lagi. " mama mendengar gadis itu bilang pada ayahnya, kalau dia ingin menikah Dan sang ayah menemaninya berjalan menuju sang calon suami, namun....." ucapan sang mama terputus karena sang mama Tak bisa menahan tangisannya lagi.

"dia minta maaf sama papanya, dia minta maaf karena ....mungkin...."perkataan sang ibu terus terputus karena tangisnya Makin menjadi.

"tenang ma" ucap sang Ayah sambil membawa sang istri ke pelukannya.

"mungkin dia...Tak akan punya kesempatan itu"ucap sang mama. sang Ayah pun terdiam, mendengar ucapan istrinya, tentu dia tahu bagaimana hati sang sahabat. " Daniel kalau kamu masih ingin segala fasilitas dan apapun yang kamu rasakan Dan kamu dapaatkan selama ini, kamu harus menikahinya, papa akan memberikan semua padamu saat kamu menikah dengannya, Dan segala aset akan papa berikan atas namamu setelah setahun kamu menikah, jikalau kau Tak sanggup maka semua harat papa akan papa kasih ke dia" ucap sang papa sambil memandang wajah frustasi sang anak.

"pa...kok papa jadi tega gitu ke Daniel. please pa...Daniel ndak cinta sama dia, Daniel cinta sama Mika pa...." ucap Daniel lirih. " papa Tau, tapi seperti yang mama mu katakan, kamu Tak perlu mencintainya kamu hanya perlu menikahinya, buat dia bahagia...itu saja" ucap sang papa sambil berlalu meninggalkan sang anak yang frustasi Dan sang istri yang terlihat sudah mulai mereda tangisannya..

"mama hanya mau anak mama bertanggung jawab, mama tidak mau anak mama menghancurkan Masa depan anak orang lain" ucap sang mama sambil ikut berlalu.

Daniel duduk dengan frustasi, dia sangat mencintai Mika, namun dia juga tahu kalau dia Tak punya apa - apa, maka Mika juga akan menderita bersama dengannya.

dengan keadaannya sekarang yang tak kuasa menyaksikan mama juga papanya akhirnya Daniel mengambil keputusan yang mungkin akan disesalinya seumur hidupnya.

Saat makan malam, Daniel Dan kedua orang tuanya hanya diam Tak Ada pembicaraan hangat seperti sebelum - sebelumnya hingga perkataan Daniel menyita perhatian kedua orang tuanya.

"ma, pa...Daniel bersedia untuk menikah dengan wanita itu" satu ucapannya ternyata disaambut antusias oleh kedua orang tuanya. " mama tahu anak mama memang bertanggung jawab" ucap sang mama sambil memeluknya.

Tak lama berselang orang tuanya telah menelpon orang tua sang gadis untuk membicarakan tentang pernikahannya dengan gadis yang Tak sengaja ditabraknya.