Happy Reading gengs 💋
❤️❤️❤️❤️❤️
Pagi ini wajah Augfar tampak berseri-seri memasuki gedung bertingkat dua puluh lima yang menjadi kantor cabangnya di Indonesia. Setiap pegawai yang bertemu dengannya menunduk hormat melihat pimpinan muda dan juga tampan yang jarang sekali terlihat itu.
Beberapa hari yang lalu, aura dingin dan wajah tanpa ekspresi Augfar menjadi pemandangan setiap kali pria itu melangkahkan kaki ke dalam gedung perusahaannya, namun berbeda dengan hari ini, pria itu nampak lebih ceria dan senyum tipis menghiasi wajah tampannya.
Sebelum berangkat ke kantor, di dalam mobil mewahnya Augfar menyempatkan diri untuk mengucapkan selamat pagi untuk wanita yang sudah di klaimnya sebagai calon istri.
+628117612345
Good morning sunshine. Have a good day. Your love ❤️
-Your Future Husband-
Setelah mengirimkan chat tersebut Augfar memacu mobilnya membelah jalanan ibukota yang lumayan padat. Play list Maroon5 menjadi teman dikala dirinya mengalami kemacetan. Augfar tidak memakai sopir pribadi, karena ia tidak ingin ada orang lain yang tahu privasinya. Kecuali pada saat tertentu, ia membutuhkan sopir untuk dirinya.
Ringtone notifikasi whatsapp di ponsel Augfar berbunyi menandakan ada chat yang masuk. Augfar tak lantas membuka chat tersebut. Ketika lampu lalu lintas berwarna merah barulah Augfar mengecek ponselnya tersebut.
My Future Wife-Tata ♥
Good morning too. Have a great day, Dean.
-Tata-
Augfar mengucek beberapa kali bola matanya, takut dia hanya berhalusinasi atas apa yang tengah dibaca dan dilihatnya. Tidak terpikirkan seorang Clarista akan membalas chat-nya. Melihat kebelakang sebanyak apapun Augfar mengirimkan chat, tidak satupun yang pernah dibalas kecuali hanya dibaca seperti koran.
Hanya dengan sederet balasan chat dari Clarista, membuat paginya begitu menyenangkan. Entah mengapa, bibirnya yang biasa kaku untuk tersenyum, pagi ini dengan mudahnya seorang ia menyungging senyumnya untuk semua orang meskipun sangat tipis. Tidak kecuali seluruh pegawai kantor yang menyapa dirinya.
Augfar memasuki ruangan kebanggaannya. Meskipun Indonesia bukan perusahaan pusat, namun ia lebih tertarik berada disini dibandingkan kembali ke Amerika. Ia kembali menatap sebaris chat yang dikirimkan oleh orang spesial dihatinya. Hanya hal kecil seperti ini tapi ternyata Clarista mampu membuat hatinya berbunga-bunga.
Ketukan pintu membuyarkan pikirannya, seorang sekretaris masuk membawa beberapa dokumen yang harus Augfar periksa tentunya.
"Dokumen ini yang ditunggu, Pak. Silakan diperiksa terlebih dahulu," ucap sekretaris Augfar sambil menyodorkan satu map yang sedang menunggu tanggapan dari Augfar.
"Bapak hari ini terlihat berbeda dari biasanya," kata sang sekretaris dam Augfar mendelik menatap kearahnya berdiri lantas memiringkan kepala.
"Kenapa kamu bisa bilang begitu?" tanya Augfar.
"Bapak pagi ini terlihat bahagia sekali, sampai-sampai seluruh pegawai ikut bahagia melihat bapak pagi ini," tutur sekretaris Augfar.
"Oh, ya? Berarti hari-hari yang lalu, saya tidak terlihat bahagia?" tanyanya dengan nada santai.
Sang sekretaris terlihat kikuk untuk menjawabnya, dan akhirnya hanya tersenyum tanpa berani menjawab. Jika kalian pikir sekretaris Augfar adalah wanita memakai rok mini, kemeja ketat dan make up tebal, kalian salah telak. Augfar lebih memilih sekretaris pria dibanding wanita untuk menemaninya bekerja.
Meskipun sudah banyak gosip tentangnya yang mengatakan kalau seorang Augfar Andrean Davinci adalah seorang gay. Tak terkecuali Tantenya pun memiliki pemikiran sama dengan orang di luar mengenai dirinya yang gay. Tapi Augfar tidak peduli atas omongan orang lain, dia lebih tahu siapa dirinya sebenarnya.
Augfar punya alasan tersendiri mengapa ia tidak pernah ingin dekat dengan wanita manapun. Dia normal sangat normal, namun dia menahan dirinya untuk ikut terjun ke pergaulan bebas. Dia tidak ingin mengecewakan wanita di masa depannya yang akan mendampinginya nanti. Ia ingin bersih dari cerita penuh drama. Augfar sulit jatuh cinta, meskipun di sekelilingnya selalu ada wanita cantik, seksi, pintar dan sebagainya yang menurut orang lain sempurna.
Dia hanya jatuh cinta sekali, dan itupun tidak merubah pendiriannya sampai kapanpun. Termasuk sampai detik ini, wanita berwajah cantik natural tanpa polesan make up, multitalent tapi sama sekali tidak pernah menyombongkan dirinya, mau bergaul dengan siapapun dan yang terpenting dia sederhana namun elegan.
Terdengar sangat picisan namun kenyataan itulah yang terjadi padanya. Jatuh cinta pada pandangan pertama. Ketika Bola mata abu-abu yang beradu pandang dengannya, merunduk dalam. Membuatnya setengah mati penasaran, disaat para wanita dengan terang-terangan memandangnya namun tak berlaku untuk wanita satu itu.
Rasa keingintahuan semakin besar meliputi diri Augfar. Ia membuat semuanya tertata rapi untuk mengetahui segala macam tentang wanita itu. Ditangan mata-mata yang bekerja sama dengan Augfar, semua identitas tentang wanita itu sudah berada dalam genggamannya.
Clarista Salsabilla Biantoro, wanita yang mampu membuat hatinya bergetar untuk pertama kalinya. Augfar yang sangat dekat dengan ibunya, tidak mampu menyembunyikan perasaan yang terpendam dihatinya. Meskipun Augfar mampu menyembunyikan perasaannya dari para sahabat dan orang-orang luar dibalik wajahnya yang terkesan dingin.
🍃🍃🍃
Flashback on.
"Boy, apa yang kamu kerjakan? Mommy boleh masuk?" tanya Sofia, ibu dari Augfar yang berada dibalik pintu kamar.
Augfar pun segera membuka pintu kamarnya dengan santai.
"Kamu lagi ngapain, Boy?" tanya Sofia sambil merapikan tumpukan buku pelajaran Augfar di meja belajarnya.
Sedang Augfar sedang berdiri di balkon kamarnya menatap halaman samping rumahnya.
"Mom, aku suka sama teman sekolahku," ucap Augfar tanpa rasa malu mengungkapkan pada sang ibu.
"Oh, ya? Siapa namanya?" tanya Sofia antusias.
"Namanya Clarista. Dia cantik dan berbeda," ucap Augfar mantap.
"Ajak dia kesini, Boy. Kenalin sama Mami. Mami mau tau seperti apa cewek yang bisa bikin anak Mami jatuh cinta begini," kata Sofia.
"Nggak, Mom," jawaban Augfar membuat Maminya mengerutkan dahinya dalam.
"Nggak? Kenapa?" tanya Sofia penasaran.
"Aku nggak akan ngedeketin dia sampai aku sukses dengan kerja keras aku sendiri, Mam. Jika aku sekolah dan karirku sudah sukses, aku bakal bawa dia ke Mami dan memperkenalkan pada semuanya kalau dia calon Istri aku,"jelas Augfar.
Sofia bergerak mendekati Augfar yang berdiri memandangnya. Wanita itu menatap haru anak semata wayangnya, karena perkataannya barusan. Wanita paruh baya itu memeluk erat putranya dengan perasaan bangga.
"Tapi kalo nanti kamu sudah sukses terus dia udah sama yang lain? Kamu gimana, Sayang?" tanya Sofia.
"Aku yakin dia jodoh aku. Dia punya aku, Mam," jawab Augfar tegas.
Sofia memeluknya lagi sambil berbisik, "Mami hanya bisa berdoa yang terbaik untuk kamu. Kamu harus perjuangkan dia," Augfar tersenyum simpul mendengar ucapan ibunya.
Flashback end
🍃🍃🍃
Akhirnya Tuhan mendengar doa serta tekat kuatnya. Kini ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada didepan matanya. Ia mampu menjaga hatinya sampai saat ini untuk tetap mencintai satu wanita yaitu Clarista.
Augfar meneliti satu per satu tumpukan berkasnya dan juga menghadiri berbagai rapat penting bersama para investor luar negeri yang telah disusun rapi sepanjang hari ini Ia ingin semuanya selesai tepat waktu dan besok ia sudah bisa sedikit bersantai ketika menghadiri acara pertunangan sepupunya yang cantik namun manja bersama sahabat baiknya yang playboy.
Tania dan Jammie, mengingat nama mereka saja membuat Augfar ingin tertawa. Tepukan yang kencang untuk sahabat playboy-nya itu, sebab bisa takluk dibawah pesona Vistania Joseph. Si wanita keras kepala dan manja luar biasa. Augfar juga heran bagaimana Tania mau menerima sifat player seorang Jammie yang sering kali bermain jalang dibelakang Tania. Jika diberitahu dan disuruh berpikir ulang, maka jawaban Tania hanya wanita itu yakin Jammie akan berubah ketika memiliki status jelas dengannya. Tidak ada yang bisa dilakukan Augfar dan keluarganya mengenai keputusan Tania tersebut. Augfar hanya ingin mereka bahagia. Jika Jammie menyakiti Tania, ia tidak akan segan memukulnya dengan tangannya sendiri.
🍃🍃🍃
Clarista memandang layar ponselnya yang berkedip-kedip menandakan notifikasi masuk. Sebuah chat Whatsapp dari pria yang membuatnya semalaman sulit tidur, memikirkan segala hal tentang mereka.
Augfar Andrean
Good morning sunshine. Have a good day. Your love ❤️
-Your Future Husband-
Seulas senyum terbit dibibir Clarista, karena menatap isi pesan yang masuk di ponselnya. Pria yang akhir-akhir ini menyita seluruh pikiran yang dulu dengan susah payah ia enyahkan dan mengganti dengan sosok lain yang ternyata menyakitinya.
Augfar Andrean Davinci, bagaimana mungkin seorang pria nyaris sempurna menyatakan cinta padanya semalam. Rasa seperti mimpi namun sepeninggalan Augfar, Clarista mencubit lengannya cukup kuat, sehingga ia merasakan sakit dan itu cukup membuktikan jika apa yang terjadi itu bukan mimpi melainkan kenyataan.
Entah perasaan apa yang sedang Clarista rasakan. Perasaan seperti awal ia menatap mata Augfar kembali muncul. Bibirnya kelu untuk membalas ucapan Augfar semalam. Dia perlu meyakinkan hatinya lagi, agar tidak kecewa untuk kedua kalinya.
Clarista beranjak dari ruangannya, setelah ia membalas chat yang dikirim Augfar tadi. Sang desainer itu berjalan menuju butik di lantai dasar miliknya, yang dipenuhi dengan pajangan gaun atas rancangannya.
Tangannya sibuk memilah milih gaun mana yang cocok untuk ia pakai di acara pertunangan sepupu Augfar yang juga sebagai kliennya.
"Tumben mbak Cla milih-milih baju disini?" Kinan mendekati Cla yang terlihat bimbang atas pilihannya
"Kebetulan lo datang, Nan. Bantuin gue milih coba. Bagusan yang ini atau yang ini?" Clarista mengangkat tinggi gaun berwarna putih gading dan berwarna peach di kedua tangannya.
Kinan nampak berpikir sesaat sembari memandangi gaun tersebut dan beralih pada Clarista.
"Dua-duanya bagus kalo mbak Cla yang make," ucap Kinan jujur
Cla mendesah mendengar jawaban Kinan yang sangat tidak memuaskan dirinya. "Elo mah, gue suruh bantuin milih malah jawab bagus semua. Pilih salah satu gih, biar dilema gue ini terpecahkan,"
"Maaf mbak Cla, emang kenyataannya gitu sih. Tapi, kalo emang disuruh milih salah satu, mendingan mbak ambil yang warna peach deh. Soalnya lebih simple tapi glamor, terlihat elegan kalo buat ke pesta," jawab Kinan akhirnya
Senyum merekah terbit tersungging dari bibir Clarista. Ia senang akhirnya kegalauannya terselesaikan atas bantuan Kinan.
"Thank you, Nan. Lo emang bisa gue andalkan," ucap Clarista
"Ah, mbak Cla. Kinan kan jadi malu dipuji sama ibu bos begini," kata Kinan tersipu malu
"Dih, elo mah, kayak apa aja. Ya udah, tolong di bungkus rapi yah. Mau gue bawa pulang entar sore, suruh salah satu karyawan masukin ke bagasi mobil gue," perintah Cla
"Siap mbak, laksanakan,"
"Kalo gitu, gue mau balik ke ruangan dulu. Mau ngerjain PR yang belom kelar," pamit Cla dan berlalu meninggalkan Kinan menuju ruang kerjanya.
❤️❤️❤️❤️❤️
Komen beb Komen!! 🤣🤣🤣