10 tahun yang lalu Runa hidup dalam penderitaan, ia hidup terkurung dalam istana megah kediaman Wijaya.
Runa takkan membayangkan jika ia akan kembali kerumah ini, rumah yang telah membuatnya hancur sehancur nya.
" ma...maa "
Runa bisa merasakan seorang gadis SMP memeluk tubuhnya erat, seakan tak percaya apa yang ia lihat ia menatap gadis kecil itu.
ia tak menyangka ia bisa melihat rupa wajah anaknya, rasanya rasa didadanya berkurang.
tapi Runa tidak boleh lemah, banyak pasang mata yang melihatnya ia harus menyembunyikan kasih sayangnya.
dengan anggun ia melangkah meninggalkan putri kecilnya secepatnya mungkin karena ia harus sadar tujuan kedatangannya kesini adalah untuk menemui mantan suaminya.
runa bisa merasakan putri kecilnya benar benar kecewa ketika Runa tak memperdulikan gadis itu, tapi toh sebaiknya begitu ia tidak mau terlalu dekat dengan putrinya itu akan menganggu rencana hidupnya.
"Nyonya.. tuan sepertinya tidak bisa menemui anda "
selalu begitu, pikir Runa kesal. pria itu selalu menganggap Runa hanyalah angin lalu, dulu ketika pria itu memperlakukan hal itu Runa hanya bisa diam dan menunggu. tapi Runa yang sekarang adalah Runa yang berbeda ia maju membuka pintu ruangan tanpa takut sama sekali.
adengan selanjutnya yang ia lihat adalah seorang pria yang duduk sendirian sibuk dengan pekerjaan, padahal Runa sudah membayangkan jika seharusnya ketika ia membuka pintu ia menemukan pria itu bermersaaan bersama perempuan lain.
" Ada tujuan apa kau kemari "
Runa bisa melihat nada dingin itu melayangkan hatinya , jadi dengan santai perempuan itu menutup pintu dan duduk dengan anggun memberikan tatapan tajam.
"aku ingin mengajakmu minum, apakah kau punya waktu hari ini"
demi apapun Runa benar benar gila, mengajak mantan suaminya minum adalah perbuatan sangat jalang. tapi siapa yang peduli itu, Runa bukankah ia adalah jalang, ia ingat setiap pria itu menyentuhnya pria itu akan menghina perempuan itu mengatakan jika ia perempuan jalang tempat penampungan sperma.
hari hari buruk yang ia jalani selama 3 tahun pernikahannya, ia masih bisa mengingat dengan jelas.
ia masih ingat ketika hari kelulusan sekolah ia diculik paksa dan diperkosa dengan kejam lalu besoknya pria itu datang berpura pura baik dan melamarnya, membuat semua orang mencaci makinya. tidak ada yang tahu pelaku yang sebenarnya adalah pria itu.
tak peduli sekeras apapun Runa mencoba menolak , keluarganya menyerahkannya begitu saja karena malu dengan aib.
membiarkan Runa hidup dalam penderitaan 3 tahun ini, pria itu membisikkan kalimat ditelinganya ketika pertama kali memasuki rumah kediaman Wijaya , pria itu berjanji akan mengeluarkannya ketika ia berhasil melahirkan bayi.
jadi dalam 3 tahun ini Runa tak peduli dengan segala hinaan semua orang, ia hanya fokus berusaha membuat dirinya hamil agar segera cepat keluar dari kediaman Wijaya, tanpa ia ketahui pria itu membodohinya setiap hari minuman gadis itu diberi obat anti hamil, bahkan ketika ia pingsan pria itu dengan gilanya menyuntikkan obat anti hamil dan obat perangsang.
ia ingat mengapa ia sulit keluar, mantan suaminya benar-benar licik.
***