"Mas Hendra ku Sayaaa.. ah'.. Hen.."
CEO dingin dan terlegitimasi arogan. Terlena, hanyut dan hilang kendali.
Melumat dan menyusup kebagian terdalam Indra mengecap istri yang terikat pernikahan kontrak dengan dirinya.
"Ah.. huh..". Beberapa kali terdengar suara perempuan mungil ini kewalahan. Dia mencoba menutup, mengunci rapat bibirnya. Mencoba dan terus mencoba. Bahkan berusaha keras melepaskan diri.
Hendra terlalu kuat dan kokoh untuk dilawan.
_Apa yang dia lakukan?! Hendra keterlaluan!!_ Tiap kali Aruna hampir berhasil mengunci bibirnya. Entah dari mana tangan CEO gila berasal. Meraih rahangnya, memberi tekanan dan mendesak memaksa terbuka.
Mengabaikan gigitan yang bisanya dia takuti. Mendesak dan terus mendesak. Tak tahu sudah berapa lama denting jam dinding menyusuri tiap angka yang mengelilinginya.