Siapa gerangan yang memarkir mobil semewah itu di seberang jalan rumahnya? De Javu berulang? Atau intuisinya memang tidak bisa di bohongi kali ini?
Pemuda Padang kembali memasuki rumahnya, meletakkan lagi helmnya. Buru-buru menaiki tangga. kali ini kalimat tanya yang meronta-ronta di otaknya harus dituntaskan. Aruna, tak bisa seperti ini.
"Aruna," panggil Damar kembali melepas jaketnya. Ternyata Gadis itu bersiap diri untuk istirahat. Dia sudah merebahkan punggungnya di atas kasur tidur.
"Hem.." bangkit dan duduk menatap Damar keheranan, "sudah dapat dokter?"
"Apa kau bisa bertahan malam ini tanpa infus?" tanya Damar mengejutkan, bukankah tadi dia yang bersemangat dan memaksa Aruna kembali memasang infus pada pergelangan tangan. Sekarang pemuda itu malah bertanya apa sanggup tanpa doping kimia.
"Damar aku sudah bilang aku baik-baik aja," begitu kalimat Aruna menjawab keresahan Damar.