Jam sudah menunjukkan pukul Setengah 2 siang, Kirana dan Tasya sudah bersiap menuju ke sebuah Restoran untuk pertemuan itu.
Kirana belum mengetahui siapa klien yang akan dia temui, Dia bahkan belum menanyakan itu kepada Sekretaris nya.
Kini mereka sudah tiba di Restoran , mereka datang 15 menit lebih cepat. Begitu lah Kirana, wajar jika klien nya selalu memuji nya.
"Tasya, coba berikan aku profil perusahaan yang akan kita temui" ucap Kirana seraya duduk anggun saat sedang menunggu klien mereka.
"mereka salah satu Perusahaan Perhotelan yang sangat berkembang beberapa tahun terakhir bu, bahkan sekarang sedang merintis hingga keluar negeri,," jelas Tasya , "ini Bu" lanjutnya seraya memberikan sebuah dokumen ke Kirana.
Kirana membuka dokumen itu, dan membacanya,, seketika mata Kirana langsung terbuka lebar begitu membaca nama perusahaan klien yang akan dia temui,, jantung nya seolah ingin melompat keluar.
" PT. Pratama .Tbk " .
Ya itu Perusahaan Farhan. Dia tahu Perusahaan Farhan memang penguasa Perhotelan di Indonesia, tapi dia sama sekali tak menyangka bahwa kliennya adalah Perusahaan Farhan.
"Tasya, apa mereka tahu aku yang akan menemui pihak mereka" tanya Kirana, "belum Bu pihak perusahaan belum mengkonfirmasi nya, tapi menurut perusahaan itu tidak masalah" jelas Tasya.
"lalu pihak mereka siapa yang akan datang menemui kita" tanya Kirana lagi.
"Direktur Utama mereka Bu, sekaligus anak dari pemilik perusahaan ini," sahut Tasya.
"Bzzzzzzzzzzzz"
Sejujurnya hati Kirana saat ini merasa bahagia, artinya Farhan yang akan datang.
Namun perasaanya seketika berubah , tepat nya rasa bahagianya mengalir bersama rasa sedih, dan takut, yang bercampur menjadi satu. Dia takut Farhan akan membatalkan investasi nya jika tahu Kirana yang akan bertemu dengan nya.
Kirana sedih kembali mengingat Kejadian satu tahun yang lalu.
Farhan benar benar meninggal kannya begitu saja, meski karena salah paham, Farhan mengira Kirana akan bahagia bersama Raihan, dan pergi tanpa mendengar penjelasan Kirana saat itu. Bahkan secara tidak langsung mengatakan Kirana mengkhianati nya. Meski sakit dan kecewa dengan sikap Farhan, Kirana tak pernah marah apalagi membenci Farhan , hati nya benar benar mencintai Farhan, dia justru berpikir bahwa ini karma dan balasan untuk nya karena dulu pernah mengabaikan ketulusan Farhan. Dan yang Kirana tau adalah Farhan membenci nya saat itu dan hingga sekarang, karena Farhan benar benar menghilang selama ini.
Kirana kembali sadar saat Tasya menggoyang kan tubuh nya.
"Bu , ibu Kirana, anda baik baik saja?" tanya Tasya yang ternyata sedari tadi melihat Kirana diam namun air mata nya mengalir tanpa Kirana sadari.
"anda menangis?" tanya Tasya seraya memberikan Kirana tissue.
"aahhh, tidak, ku rasa aku sangat merindukan putra ku" ucap Kirana seraya tersenyum dan menghapus air matanya.
"baiklah , kita harus bersiap menyambut mereka" ucap Kirana mengalihkan perhatian, karena melihat kebingungan di wajah Tasya. Tasya tentu hanya meangguk bingung.
'Ada apa sebenarnya dengan wanita ini, apa hati nya serapuh itu, kenapa dia menangis tiba tiba, tapi dia sama sekali tak terlihat lemah, bahkan hati nya sanggup menolak semua pria tampan dan hebat disekitar nya, benar benar wanita misterius,' itu lah Batin Tasya yang tak pernah bisa membaca sikap dan tindakan Kirana. Namun baginya Kirana adalah wanita hebat dengan kesempurnaan sejati, 'cantik, anggun, cerdas, kehidupan yang mapan, dan di kelilingi banyak Cinta yang terus dia tepis' itu lah pikiran Tasya bahkan hampir seluruh wanita di perusahaan nya.