Chereads / Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 129 - Kondisi yang Tak Stabil

Chapter 129 - Kondisi yang Tak Stabil

Mendengar ucapan Nyonya Priska membuat Kirana kaget. Dengan kembali nya identitas Raka menjadi Kaviandra, bagaiamana dengan Farhan dan orang tuanya. Kirana belum sempat menanyakan itu ke Farhan.

Kirana menatap sendu ke arah Farhan, Farhan mengetahui maksud tatapan Kirana. "Kii, aku nggak apa apa, lagian itu kan hanya kertas yang berubah, kenyataan nya, aku lah Papa yang pertama kali di lihat dan di kenal oleh Raka kan" ucap Farhan meyakinkan Kirana. Meskipun perasaannya merasa sedih, namun dia tak boleh egois, Raihan ayah kandungnya dan dia berhak untuk itu.

"terus mama dan Papa kamu gimana?" tanya Kirana

"mereka sudah tahu yang sebenarnya Kii, dan aku sudah jelaskan lewat telepon, dan mereka paham kok, daann mereka juga nggak marah sama kamu, Raka tetap lah cucu mereka, jadi jangan khawatir berlebihan yaa" ucap Farhan lagi. Kirana pun meangguk paham.

~~~~~~```~~~~~~

Akhirnya masalah identitas Raka pun terselesaikan, Raihan secara tertulis dan hukum sah menjadi ayah kandung Raka, meski awalnya sulit karena Hukum Indonesia begitu banyak , namun dengan Kekuasaan Gruop Kaviandra , selama seminggu segala legalitas Raka sudah berubah menjadi Kaviandra tepat nya 'Raka Putra Al Kaviandra'. Dan Raihan pun memiliki hak dan kesempatan sebagai papa Raka, namun hal itu tidak membuat Farhan kehilangan hak nya sebagai 'Papa' Raka , dan sejauh ini Farhan lah yang masih menjadi papa Raka hingga kondisi Raka membaik sepenuh nya.

Seperti beberapa hari ini setelah hampir seminggu Raka dirawat baik Farhan dan Raihan bergantian menjaga nya dan menyuapi Raka, Kirana bahkan tak kebagian untuk hal itu dia hanya bisa melihat dari sofa, hanya Farhan dan Raihan yang terus berada di samping Raka. Namun hal itu tak membuat Kirana marah, justru membuat nya bahagia, akhirnya semua masalah memiliki solusinya.

~~~~``~~~~

Hari sudah berganti, pagi ini Farhan maupun Raihan harus menghadiri rapat penting sehingga siang baru bisa kerumah sakit, Kirana yang setiap hari berada di rumah sakit, memohon cuti ke pada perusahaan nya, dan tentu saja Kirana mendapatkan nya, terlebih Evan tahu kondisi yang terjadi sehingga dia memberikan cuti khusus kepada Kirana yakni waktu yang tak terhingga sampai Raka benar benar sehat meski itu berbulan bulan tak akan ada masalah.

Kirana terlihat menyuapi Raka seperti biasa, dan Raka pun terlihat semakin membaik. Namun tiba tiba saat menyuapi Raka, Raka muntah mengeluarkan semua makanan nya, wajah nya pucat, dan lemas, Kirana tentu kaget dan langsung menghubungi Dokter.

Dokter mengatakan Kondisi Raka menurun, sehingga Raka harus kembali dilarikan keruangan ICU, tentu hal ini membuat Kirana kembali terpukul. Dia pun dengan segera menghubungi Farhan dan Raihan.

Tak beberapa lama, Raihan tiba lebih dulu.

"Kii, apa yang terjadi" tanya Raihan begitu tiba di depan ruang ICU.

"aku nggak tau Rai, aku sedang nyuapin Raka sarapan nya, tiba tiba dia muntah dan pingsan" jelas Kirana dengan suara terisak.

"ya udah, kita tunggu dokter aja , kamu tenang yaa" ucap Raihan menepuk lembut pundak Kirana untuk memenangkannya.

Sudah hampir 30 menit namun dokter belum juga keluar, dan saat itu Farhan baru datang.

"sayang apa yang terjadi sama Raka?" ucap Farhan begitu tiba, Kirana langsung memeluk Farhan dan menangis , "tenang yaa, maaf aku terlambat, tadi ada meeting mendadak" ucap Farhan merasa bersalah, Kirana hanya meangguk paham dan masih terisak.

Tak lama Dokter pun keluar, Raihan langsung berdiri dari tempat nya duduk dan mengahampiri sang dokter, diikuti oleh Farhan dan Kirana.

Raihan bertanya tentang kondisi Raka, dokter pun menjelaskan, bahwa Kondisi Raka menurun, Sel kanker nya menyebar lebih cepat, jika tidak segera di tangani itu akan berbahaya bagi Raka. solusi nya adalah mendapatkan Kortikosteroid. Namun sayangnya di Indonesia belum memiliki obat yang berkualitas bagus, ada namun hanya kualitas standard.

"bagaimana dengan London?" ucap Raihan setelah mendengar penjelasan dokter.

"London sangat memiliki fasilitas kesehatan yang berkualitas tinggi dan mereka pasti memiliki nya" jelas dokter.

"Baik, kita akan bawa Raka ke London" ucap Raihan yang membuat Kirana kaget. "taapiii Rai" sela Kirana. "Kii , nggak ada tapi tapi ini demi Raka, plissss" mohon Raihan ke Kirana.

"sayang, aku setuju sama Raihan" ucap Farhan yang meramgkul Kirana. "tapi, dok apa kondisi Raka memungkinkan untuk naik pesawat dalam waktu yang cukup lama" ucap Farhan yang memikirkan kondisi tubuh Raka. "bisa, tapi tentu saja harus ada tenaga medis yang mendampingi selama perjalanan" jelas dokter. "baik lakukan semua persiapan nya, malam ini kita langsung berangkat" sahut Raihan.

Raihan mulai menghubungi koneksi nya di London untuk mempersiapkan rumah sakit terbaik untuk Raka, dan menyuruh Deska untuk menyiapkan pesawat pribadi nya. Kirana pun sibuk menghubungi orang tua nya. dan juga Resty.

Beberapa jam kemudian semua persiapan selesai, dan Raka pun sudah siap, "Kii, ini perlengkapan kamu dan Raka" ucap Farhan menyerahkan 2 buah koper, "kokk ada?" tanya Kirana karena dia sendiri lupa hal ini sangking fokus ke Raka. Farhan tersenyum hangat dan memeluk Kirana "itu lah guna nya pasangan kita saling melengkapi sayang" ucap Farhan lembut. "kamu nggak ikut?" tanya Kirana. "kalian sudah cukup untuk mendampingi Raka sayang," ucap Farhan, mendengar itu wajah Kirana terlihat semakin suram dan sedih. "aku harus menyelesaikan pekerjaan disini dulu dan akan menyusul okee" ucap Farhan mengetahui perasaan Kirana. "janji" ucap Kirana , "iyaa sayang Janji" ucap Farhan.

Sejujurnya Farhan ingin terus mendampingi Kirana dan Raka, tapi dia menahan dirinya karena dia tau posisi nya dan harus sadar bahwa ada Raihan dan dia lebih berhak bersama Raka, dan mengenai Kirana bohong kalau tidak ada rasa takut dalam dirinya mengingat Kirana dan Raihan akan selalu bersama, tapi dia percaya pada Kirana, dan percaya cinta Kirana.

Semua orang mengantar Kirana, Raihan, dan Raka ke Bandara. Kebetulan Mommy nya Raihan saat ini berada di London dan dia langsung yang akan mempersiapkan segala kebutuhan mereka disana.

"Kii, terus hubungi kami yaa tentang perkembangan Raka" ucap ibu nya,

"iya Bu" sahut Kirana.

"jaga kesehatan mu yaa nak" ucap Ayah Kirana.

"iyaa yah" sahutnya

"beb, baik baik yaa, kamu harus kuat dan percaya Raka pasti akan sehat kembali okee" ucap Resty memeluk Kirana

"makasih yaa beb, kamu selalu ada buat aku" ucap Kirana mulai menangis.

Disisi agak jauh terlihat Raihan memperhatikan suasana haru yang tercipta saat Kirana berpamitan, dan Farhan pun mendatangi Raihan.

"titip Kirana dan Raka yaa" ucap Farhan ke Raihan.

"aku pasti menjaga Raka karena dia tanggu jawab ku" jawab Raihan dingin. "tapii Kirana,,,," Raihan menggantung ucapannya.

"apapun yang terjadi, jika itu membuat Kirana dan Raka Bahagia aku ikhlas Rai melepasnya, asal mereka bahagia, itu lebih dari cukup buat ku" sahut Farhan penuh makna dan dengan wajah sendu penuh kehangatan seraya menatap ke arah Kirana. Raihan yang melihat itu dapat melihat cinta yang begitu besar dari mata Farhan untuk Kirana.

"jangan khawatir, aku tidak akan mengambil kesempatan dan tidak akan memaksa Kirana," ucap Raihan melihat ketulusan Farhan. "tapi jika dia datang kepada ku , maka aku tak akan melepaskan nya" lanjut Raihan percaya diri. Mengerti ucapan Raihan Farhan pun dengan tenang menjawab.

"aku percaya pada Kirana" ucap Farhan mantap dan tersenyum baik kepada Raihan.

Keduanya pun secara alami berpelukan layaknya pria gentle.