Raihan yang mengetahui semua aktifitas Kirana hari ini secara tidak sengaja karena supir Pribadi yang seharian penuh bersama Kirana melaporkan semua aktifitas Kirana dan kemanapun Kirana pergi.
"Kamu benar benar wanita hebat Kirana, kamu bahkan bisa menyelesaikan pekerjaan mu secara profesional meski keadaan mu tadi begitu tertekan" gumam Raihan yang masih berada didalam ruangan nya.
"aku tak akan melepaskan mu begitu saja Kirana". gumam nya lagi.
Pikiran nya teralihkan karena handphone nya berdering.
'Mommy Calling.....'
Raihan mengerjitkan keningnya , bingung mami nya menelpon nya di jam seperti ini.
"iyaa mom" ucap Raihan begitu menjawab telepon nya.
"kamu masih di kantor Rai?" ucap suara wanita dari sebrang telepon nya.
"iyaa mom, ada apa Mommy nelpon Rai?" sahut Raihan.
"Mommy, mau kasih tahu kamu, mommy sekarang ada di Indonesia dan menuju ke apartemen kamu"
"whaattt, mommy serius?" jawab Raihan tak percaya.
"kalau tak percaya buktikan sendiri, dan segera pulang sambut mami" suara dari seberang telpon, dan langsung menutup telponnya.
~~~~~~``~~~~~~
Kini Kirana sudah berada di ruangannya, "aku pikir mba langsung pulang tadi" ucap Lidya yang sedang bersama Kirana di ruangan nya.
"Masih ada waktu 2 jam sebelum jam pulang, dan aku mau menyelesaikan laporan akhir untuk pengerjaan proyek dengan Kaviandra yang sudah selesai hari ini" jawab Kirana seraya sibuk dengan komputer nya. "emang nggak bisa besok ya mba" sahut Lidya. "aku ingin segera selesai dan tak berhubungan lagi dengan pihak Mereka Lidya" sahut Kirana.
"Mereka atau Pak Raihan mba" goda Lidya.
"aku sedang tak ingin bercanda Lidya" sahut Kirana.
"mbaa, aku bukan anak kecil, aku bisa lihat pak Raihan menyukai mba" sahut Lidya akhirnya mengeluarkan pikiran nya.
"jangan asal bicara Lidya, itu hal yang mustahil" sahut Kirana menutupi kegugupannya.
"mbaa, kurang jelas apalagi coba, dia ngajak mba makan siang, meskipun ada saya dan sekretaris nya tapi tetap saja, kedua saya pernah melihat dia begitu resah ketika saya mangatakan mba keluar bersama seseorang tapi begitu mendengar saya mengatakan bersama wanita barulah ekspresi nya berubah sedikit tenang, dan ketiga saat kita kemarin di Kaviandra mba nggak ngerasa kalau kita mendapatkan perlakuan istimewa dan paling terlihat adalah hari ini mba bahkan disiapkan mobil khusus dan dapat dikatakan mewah mba." ucap Lidya panjang lebar.
"cukup Lidya, jangan berkhayal" jawab Kirana dingin. Dia tak ingin Lidya terus membahas hubungan nya dengan Raihan, dia tak ingin siapa pun mengetahui hubungan yang rumit antara dia dan Raihan, terlebih sekarang status Raihan yang terus menjadi perhatian publik.
"ini laporan nya sudah selesai, serahkan ke Pak Evan sekarang, dan jika sudah selesai, rapikan dan kamu boleh Pulang" lanjut Kirana mengalihkan perhatian Lidya.
"baik mba" jawab Lidya dan bergegas melakukan perintah Kirana.
~~~~~``~~~~~
Jam pulang pun tiba, dan tepat saat itu Farhan pun sudah berada di halaman kantor Kirana.
Kirana sudah berada didalam mobil Farhan dan duduk disamping Farhan.
"kok nggak jalan" ucap Kirana yang melihat Farhan malah memandangi nya.
"pakai seat belt mu dulu sayang" ucap Farhan seraya memasang kan seatbelt Kirana. Mendapatkan perhatian seperti ini sungguh membuat Kirana bahagia, Namun Jantung nya berdesir tak karuan karena dia dan Farhan berjarak sangat dekat, bahkan Kirana mengehentikan nafas nya karena gugup.
"sudah" ucap Farhan menarik tubuh nya dan membuat Kirana lega.
"terima kasih" balas Kirana tersenyum.
"Kita makan malam dulu yaa, berdua dulu kali ini nggak apa apakan tanpa Raka?" ucap nya lembut meminta izin ke Kirana.
"apa cerita nya perayaan nih" goda Kirana ke Farhan.
"yaa, begitu lah" sahut Farhan senang
"iyaa baik lah" sahut Kirana.
"makasih" ucap Farhan seraya mengelus lembut kepala Kirana.
Ntah lah Kirana benar benar diperlakukan sangat hangat oleh Farhan, dan Kirana kembali menjadi diri nya, manja dan ceria ketika bersama Farhan.
~~~~~~`~~~~~
Jam menunjukkan pukul 7 malam ketika mereka sudah tiba di sebuah Restoran mewah.
Farhan pun langsung diantar kesebuah meja yang memang sudah di reservasi oleh nya siang tadi.
Suasana Restoran yang hangat dan tentu romantis.
Setelah memesan makanan nya Kirana dan Farhan pun kembali mengobrol.
"bagaiamana pekerjaan mu hari ini" ucap Farhan memulai obrolan nya.
"lancar" sahut Kirana tegas.
Walau nyatanya dia spontan menjawab seperti itu, karena dia ragu untuk menceritakan kejadian tadi bersma Raihan, dia takut Farhan salah paham, dan takut masalah nya semakin rumit.
"tadi aku ingin mengajak mu makan siang, namun aku ada meeting, dan sebelum nya harus menjemput si jagoan dulu kan" ucap Farhan
"iyaa, nggak apa2 , besok besok kan bisa" sahut Kirana.
"iyaa, kita harus sering makan siang bertiga, aku, kamu dan Putra kita, Raka pasti bahagia banget". sahut Farhan.
Mendengar ucapan Farhan ini 'putra Kita' membuat Kirana lagi lagi kembali ingat kejadian pagi tadi di kantor Raihan. Dia sedikit melamun.
"Kii, Kirana" ucap Farhan lembut dan menyadarkan Kirana.
"iyaa" jawab Kirana gugup
"kamu negelamun, apa ada masalah?" tanya Raihan lembut dan khawatir.
"ohhh, nggak kok" jawab Kirana menutupi kebenaran nya.
"sayang, aku mau kamu kembali seperti dulu, menceritakan semuanya dan jujur sama aku, aku nggak mau kamu terluka atau memendam hal yang bisa melukai kamu,, okee" ucap Farhan hangat ke Kirana.
"iyaaa, aku bakalan seperti dulu, tapi sekarang beneran nggak ada apa-apa kok", ucap Kirana seraya tersenyum ,, "Dann beneran masih sanggup ngadepin aku yang seperti dulu, manja, dan galak" lanjutnya agar Farhan merasa tenang. "ohh, sanggup dan hal itu lah yang aku kangenin dari kamu sayang" ucap Farhan tulus. Keduanya pun tertawa kecil.
Makan malam yang penuh kehangatan dan keromantisan pun terjadi malam ini, Farhan yang terus menyuapi Kirana layaknya anak kecil dan Kirana yang mengomel karena Farhan hanya makan sedikit, benar benar membuat orang yang melihat akan iri kepada mereka berdua. Dan tak sedikit berpikir mereka adalah pengantin baru.