Evan bergegas menemui Raihan begitu selesai berbicara dengan Kirana tadi. Dia tak ingin membuang buang waktu. Bagaimana pun dia mencintai Kirana, dia ingin Kirana bisa tersenyum, walau pun bukan karena dirinya. Raihan, dia sangat mengenal sahabat nya, Kirana wanita yang berubah karena kecewa dan sakit hati, jujur Evan tak mengerti apapun, tapi melihat sikap Kirana, dia ingin baik Raihan maupun Kirana menyelesaikan masalah mereka, ke-dua orang ini memiliki arti yang sama bagi Evan, jadi dia akan melakukan sesuatu.
"haloo," itu suara Evan, menelpon Raihan saat perjalanan didalam mobil nya
"....."
"kamu dimana ?" tanya Evan
"..."
"okeee, aku kesana", ucap Evan. Dan telepon pun terputus.
Evan memacu mobilnya menembus padat nya jalan di Kota Surabaya menuju ke tempat Raihan berada.
~~~~~~`~~~~~
Setelah perdebatan nya tadi dengan Kirana, Raihan memilih ke tempat favorit nya, yaitu Pantai. Raihan terlihat begitu bersinar dibawah matahari yang mulai meninggi, matanya yang berwarna abu abu terlihat tajam, dan gelap, ekspresi nya dingin dan suram, benar benar terlihat memendam sebuah kesedihan dan kebimbangan.
"kini aku tau, kenapa dia begitu membenci pantai" ucap seorang pria yang tiba tiba datang dan berdiri tepat disampingnya. ya , Evan.
Raihan hanya menoleh sebentar, dan kembali menatap ke arah laut lepas dengan ombak yang teratur.
"dia, siapa maksudnya dengan 'dia' " sahut Raihan datar.
"Kirana" sahut Evan lugas
"Kirana, kenapa kau mengungkit nya?" sahut Raihan mencoba menutupi kegelisahan nya.
"dia pernah mencintai seseorang, dan pantai adalah kenangan terindah buat nya, tapi ntah apa masalah nya, hingga kini dia tak pernah menginjakkan kaki nya di pantai." jelas Evan dengan nada yang ambigu.
"kamu sangat mengenalnya" sahut Raihan
"kenapa,, kamu cemburu?" , ucapan Evan ini sebenarnya untuk memancing Raihan.
"lupakan, ada apa kamu mencari ku" ucap Raihan mengalihkan.
"cukup, Rai" ucap Evan tak bisa lagi menahan diri nya. dan kali ini sudah berdiri mengahadap ke Raihan.
"Kirana, adalah cinta SMA mu kan?" ucap Evan lagi to the point.
Tentu Raihan yang mendengar ucapan Evan menjadi sangat terkejut.
"kamu,,,," Raihan belum menyelesaikan ucapannya , dan sudah dipotong oleh Evan
"aku mengetahui semuanya, Rai" ucap Evan lugas
"tapi, yang buat aku nggak ngerti, kenapa, kenapa kamu ngelakuin ini , Rai, kenapa kamu ngebohongin diri kamu sendiri?" lanjut Evan "jika alasannya adalah persahabatan kita, maka sekarang aku bilang, aku melepaskan nya karena dia memang miliki mu" ucap Evan tegas dan lantang.
Raihan mengalikan pandangannya ke Evan menatap tajam sahabatnya itu.
"dengar Rai, aku tau kamu merasa dikhianati oleh Kirana, tapi aku juga tahu kamu masih sangat mencintai nya," ucap Evan kali ini dengan nada yang sendu. "awal nya aku melihat dia sebagai wanita yang anggun, cantik, bersinar, tetapi dingin, angkuh dan kejam, dia sama sekali tak membiarkan seorang pria pun mendekati nya, dan sangat membenci dengan kata cinta, namun semakin mengenal nya, aku dapat melihat dia orang yang hangat, dan hatinya begitu rapuh, ntah apa yang terjadi tapi aku rasa dia memiliki rasa sakit yang begitu dalam" Ucap Evan panjang lebar dengan nada yang pelan dan sendu, Raihan yang mendengar itu memilih diam, pikirannya semakin menjadi bingung apa sebenarnya yang terjadi, "dengar Rai, sebelum aku kesini , aku terlebih dahulu menemui Kirana" ucap Evan, dan akhirnya menceritakan pembicaraan nya dengan Kirana tadi. "Rai,, tidak kah kamu berpikir ada yang salah dengan hubungan kalian? mendengar ucapan Kirana tadi kenapa aku merasa, bahwa kamu juga melakukan kesalahan yang fatal ,yaa ntah disengaja atau tidak atau yang kamu tidak sadari." ucap Evan mengeluarkan pendapat nya mengingat sikap Kirana tadi.
Raihan diam pikiran nya semakin dalam dan jauh, kembali mengingat semua nya, sikap Kirana mulai dari awal pertemuan nya hingga pagi tadi.
Raihan pun akhirnya mengangguk setuju dengan ucapan Evan.
Mendapatkan respon Raihan, Evan kembali berbicara
"saran ku, cari tahu dulu permasalahan apa diantara kalian,," ucapnya bijak. "tapiii,, jangan menyakiti nya, banyak pria yang mengincar nya dan jika kesempatan itu ada aku akan berusaha kembali padanya" ucap Evan serius setengah bercanda diakhir kalimat nya.
"jangan bercanda Van, " sahut Raihan dingin.
Akhirnya Evan melepas Kirana, dan membuat Raihan menyadari ada salah paham antara dia dan Kirana. Keduanya pun kembali menatap Laut dengan pikiran masing-masing.