Evan yang tadinya berniat mendatangi Kirana untuk meminta maaf, di kejutkan dengan keributan yang terjadi didalam ruangan Kirana, saat akan masuk, dia melihat dan mendengar suara Raihan, karena penasaran apa yang terjadi akhirnya Evan memilih untuk mendengarkan dari balik pintu ruangan Kirana, dan akhirnya dia tahu bahwa Cinta SMA Raihan dan yang membuat Raihan menjadi seperti ini adalah Kirana, ya Kirana yang juga dia cintai. Evan mendengar dan akhirnya mengetahui semua pembicaraan mereka. Saat mendengar derap langkah , Evan bergegas meninggalkan ruangan Kirana.
~~~~~`~~~~~
Dan Kini Evan sudah berada di dalam ruangannya, perasaannya sedikit bingung, "kenapa Raihan tak mengatakan apapun kepada ku tentang Kirana,",
"kenapa dia malah menyuruh ku untuk mendapatkan nya", gumam Evan sendiri. Sejujurnya dia tak merasa marah , tetapi lebih ke bingung, dia memutuskan untuk ke Ruangan Kirana karena dia tahu Raihan sudah tidak ada.
~~~~~~~`~~~~~~~
Kirana menangis di ruangannya , dia benar benar lelah dengan semua ini. Masih pagi namun hatinya sudah terasa lelah sekali, dia menopang wajahnya dengan kedua tangannya, menutup wajah nya yang penuh air mata.
'tookkk tokkkk', suara ketukan pintu, menyadarkan nya, dengan sigap dia menyeka air matanya, namun siapapun yang melihatnya akan langsung mengetahui bahwa dia baru menangis.
"apa kamu sibuk" ucap suara yang baru masuk.
"selamat pagi pak Evan" ucap nya langsung menyadari siapa yang datang.
"kamu tidak perlu berdiri, duduk saja, " sahut Evan
"aku kemari bukan sebagai atasan mu" lanjutnya.
Kirana membalakkan matanya, 'apalagi ini' batin nya.
"aku kemari sebagai sahabat Raihan" lanjut Evan melihat Kirana yang masih diam.
"saya tidak ada hubungannya dengan pak Raihan dan anda pak di luar pekerjaan" sahut Kirana cepat.
"jangan menutupi apapun lagi , aku sudah dengar semuanya" sahut Evan , Kirana terkejut mendengar ucapan Evan, "saya tidak mengerti maksud bapak," sahut Kirana dingin. "kamu adalah Cinta nya Raihan, dan Kau adalah wanita yang meninggalkannya untuk menikah dengan orang lain" jelas Evan to the point, yaa begitu lah Fakta yang pihak Raihan rasakan dan ketahui. "kamu tidak bisa mengelak lagi sekarang" lanjut Evan. "terserah, aku lelah sekali pak Evan , anda sudah tau semuanya bukan, aku bukanlah wanita yang baik, kalian berpikir aku lah yang meninggalkan nya, aku tidak akan berusaha meluruskan itu, jadi anda berhenti lah mencintai ku, jangan pedulikan aku" ucap nya dengan suara sinis dan sangat lelah. Setelah menyelesaikan ucapannya dia mengambil tas dan handphone nya, "saya mohon ijin pak untuk hari ini, saya merasa sangat lelah" ucap nya tepat berada dihadapan Evan, dan melangkah keluar ruangannya. "Kirana, berhenti" ucap Evan tegas. Kirana mengehentikan langkahnya bukan karena takut pada Evan, dia yakin ada yang ingin Evan sampai kan. "aku mungkin bisa berhenti mencintai mu, tapi Raihan aku mengenal nya selama 6 tahun ini, dia , dia tak akan melepaskan mu" ucap Evan akhirnya. Kirana menarik nafas panjang, "huuffttt, baik lah, beritahu padanya berhenti menjadikan ku maianannya, dan 'cintaaa' itu bullshit bagiku" ucap Kirana dingin dan sinis, kemudian keluar dari ruangannya.
Evan semakin tak mengerti ada apa sebenarnya dengan Kirana dan sahabat nya itu. "ada apa dengan kalian, sepertinya ada sesuatu yang salah dengan hubungan mereka, yaa, baik lah Raihan aku akan menjadi sahabat yang baik sekarang," gumam Evan sendiri, "kalian menutup jalan satu sama lain, tapi aku akan membuka jalan itu untuk kalian" lanjut nya mantap, dan keluar dari ruangan Kirana.