Chereads / Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 80 - Permintaan Raka

Chapter 80 - Permintaan Raka

Kini Kirana berada didalam kamar Raka untuk menidurkan putra kesayangannya itu. Dia lelah untuk menangis, dia pun memilih bersama putra kesayangannya. Dia menatap dalam ke arah mata Raka yang juga menatapnya, memperhatikan wajah anak nya itu secara seksama. "maa" suara Raka menyadarkan nya. "Hmm, iya sayang" , "mama kalau capek bobo aja, Raka bisa Bobo sendiri" ucap Raka. Kirana tersenyum dan mencium pucuk kepala anak nya. "kamu sekarang tambah pinter yaa" puji Kirana, "Raka anak laki laki maa, jadi harusnya Raka yang jaga dan melindungi mama, itu pesan 'Papa'.." mendengar ucapan Raka Kirana menutup matanya, mendekap erat anak nya,, 'Papa'??? . Dia kembali teringat kejadian tadi siang dengan Raihan. Mungkin Raihan merasa dia lah yang di khianati , namun kenyataannya , Kirana lah yang paling tersiksa, dan laki laki yang memenuhi hatinya dan juga berhasil membekukannya kini sudah kembali, namun nyatanya , dia terlalu egois dan hanya menuntut Kirana., dan dengan status Raihan sekarang, tak mungkin bisa dia gapai.

'maaf kan mama Raka, semua ini demi kebaikan kamu, biar lah Farhan yang menjadi papa mu, 'dia' terlalu jauh untuk kita, semoga kamu bisa memaafkan mama sayang' batinnya , tanpa sadar Kirana meneteskan air matanya. "mama nangis yaa" ucap Raka yang merasakan air jatuh mengenai pipi nya. Raka bangun dari tidurnya dan menghapus air mata Kirana, Kirana menarik Raka kedalam pelukannya dan tak bisa menahan tangisannya, betapa sakit nya dia dengan rasa bersalahnya melihat anaknya itu dan rasa sakit yang diciptakan oleh Pria yang dia cintai ntah lah 'cinta' rasanya Kirana sudah tak memiliki nya. "mama jangan nangis yaa, ada Raka, Raka akan selalu jagain mama" ucap nya polos, "iyaa sayang" sahut Kirana dengan suara tersedu berusaha menghentikan tangisnya. "Raka bobo yaa, besok kan harus sekolah" ucap Kirana menidurkan kembali Raka.

"maa Raka boleh minta sesuatu nggak?" ucap Raka sebelum menutup matanya. "apa sayang" sahut Kirana lembut, "Papa boleh yaa hadir di acara pentas sekolah Raka besok, dan Raka mau mama sama papa harus datang bersama" ucap Raka polos, Kirana diam bingung harus berkata apa. "maaa, Raka mohon, yaa" ucap Raka lagi dengan nada memohon dan hampir menangis. "iya, iyaa, sayang, nanti mama kasih tau papa yaa" ucap Kirana akhirnya. "Makasih maa" ucap Raka , dan menutup matanya untuk tidur dengan senyum bahagia.

Raka sudah tidur dengan wajah Bahagia dan sangat tenang.

'melelahkan sekali' lirih Kirana untuk dirinya sendiri.

Tak sadar dia pun tertidur di kamar anak nya hingga pagi.

-----------^^-----------

"Kii,, Kii, Kirana" ucap ibu nya yang membangun kan Kirana, "hmmm,," ucap nya setengah sadar "kamu kok tidur di kamar Raka?" tanya ibu nya. Kirana pun segera sadar dan melihat sekeliling nya. Ternyata dia ketiduran bersama Raka,, "iyaa udah mending kamu mandi sana siap2 kerja, biar ibu yang urus Raka" sahut ibu nya lagi. "iyaa Bu" jawab Kirana. Dia pun kembali mencium pucuk kepala Raka sebelum meninggalkan kamar anaknya itu.

Kini Kirana telah siap untuk berangkat bekerja pagi ini dia memilih mengenakan kemeja warna putih dipadukan dengan rok berwarna merah maroon yang tak ketat dipadukan dengan jilbab senada rok nya merah maroon ditambah menggunakan sapatu heels berwarna putih, terakhir jam tangan berwarna putih. Benar benar memencarkan aura cantik yang luara biasa. Dia memandang ke arah cermin "semoga yang terjadi kemarin hanya sebuh mimpi" lirih Kirana. Walau sebenarnya dia sadar itu bukan lah mimpi , dia pun menarik nafas panjang dan tersenyum sinis pada dirinya sendiri "jangan konyol Kirana, itu kenyataan, tapi bersikap lah seperti biasa" ucap nya. Mengingat perdebatan nya bersama Raihan.

Seperti biasa akan ada Farhan untuk menjemput Raka, dia mengingat permintaan Raka, dan dia harus memenuhi nya, semua agar Raka bahagia.

Kirana berjalan kearah meja makan tepat nya ke arah Farhan dan Raka, namun Farhan tak menyadari nya, dia sibuk menyuapi Raka. "eheemmmm" deheman nya disengaja untuk menarik perhatian Farhan, "ehh mama," sahut Raka. Kirana hanya melempar senyum ke Raka. "maaf, apa kamu mau menyuapi Raka?" tanya Farhan sedikit gugup menyadari kehadiran Kirana tepat di hadapan nya. "apa aku bisa ikut dengan mu untuk berangkat kekantor?" ucap Kirana tiba tiba, dan membuat semua orang kaget tak percaya, ayah, ibu, Yusuf , bahkan Farhan. Yusuf adik Kirana sampai menjatuhkan sendok yang dia pegang sangking terkejut nya, tak percaya apa yang baru dia dengar, "begini, siang ini , Raka akan ada pertunjukkan tahunan jam 11 , dia ingin mama dan papa nya hadir bersama , jadi ku pikir lebih baik kamu mengantar ku dulu kekantor, dan sebelum jam 11 kamu menjemput ku kembali untuk ke Sekolah Raka,,,, yaa itu kalau kau hari ini tidak sibuk, tapi jika sibuk, aku bisa pergi sendiri" lanjutnya dengan nada dingin menjaga gengsinya.

Farhan sadar ketika mendengar penjelasan Kirana, dia tak peduli dengan nada Kirana. "tentu, tentu saja aku akan hadir di acara Raka, baik lah kita akan pergi" sahut Farhan menahan kegembiraan nya."horeeeee" teriak Raka senang mendengar percakapan Kirana dan Farhan. Kirana hanya tersenyum ke Raka menanggapi reaksi polos anak nya itu.

Kini Kirana sudah berada didalam mobil Farhan dia masih duduk di kursi penumpang. Namun kali ini ntah mengapa melihat senyum Farhan dan Raka Kirana ikut tersenyum , hati nya terasa hangat, bahkan dia bisa melupakan kegundahan dan kesedihan nya untuk sesaat.

Farhan melihat senyuman Kirana melalui spion mobil nya tanpa sepengetahuan Kirana.

'aku akan berusaha mengembalikan senyuman itu untuk selamanya' , batin Farhan.