Aku : May ada waktu? Aku mau nelpon
Mayang : Ada kok. Telpon aja. Kamu seharian ga buka grup sama sekali. Aku penasaran
Aku langsung meneleponnya melalui aplikasi pesan. Aku harus berbicara pada Mayang dan tak mengganggu Denada kali ini hingga tak mengirim pesan di grup Lavender. Aku tak cukup yakin apakah Denada mengenal Astro atau tidak karena mereka jelas tak pernah sekelas sebelumnya.
"Hai anak baru, gimana kabar sekolah hari pertama?" Mayang langsung bertanya penuh semangat.
"Seru kok, tapi aku mau bahas yang lain."
"Boleh. Mau bahas apa? Ada yang nembak di hari pertama?" Mayang tertawa, tapi justru membuatku mengingat Zen dengan pertanyaan pertamanya untukku.
Kurasa aku akan mengabaikan pertanyaannya dan langsung membahas hal yang ingin kubicarakan, "Kamu kenal Astro?"
"Oh ...," suara Mayang berubah menjadi ragu-ragu, "dulu sekelas sih sebelum aku lompat kelas. Kenapa?"
"Kenapa kamu ga ngasih tau aku? Astro bilang kalian sempet papasan di rumah."
"Aku sama Denada ga pernah bahas karena menurut kita ga begitu penting."
"Denada juga kenal?"
"Setauku cuma sebatas tau aja. Kayaknya semua orang kenal Astro deh jaman SD dulu. Kamu sama Astro kenapa? Atau Angel bikin ulah? Setauku Angel satu sekolah sama kalian."
"Yang kamu maksud Princess Angelica Kusumohardjo?" aku bertanya karena mengingat Fani menyebutkan nama itu.
"Kalian udah ketemu?"
"Belum sih. Tadi ada yang nyebut nama dia."
"Kamu inget waku pertama kali ikut oma arisan? Dia Angel yang sama, yang aku sama Denada sebut. Kita ga pernah ikut arisan lagi sejak ketemu kamu jadi kita ga ngerasa dia penting buat dibahas."
"Bisa jelasin ke aku, dia siapa?"
"Sebenernya bukan siapa, tapi kenapa." Mayang terdengar ragu-ragu walau tetap melanjutkan. "Dia terobsesi sama Astro. Kayaknya kalau bukan karena dia, Astro ga bakal dikenal semua orang deh. Walau emang Astro populer sih."
"Mm ... bisa cerita detailnya?"
"Dulu Astro pernah upload foto kamu lagi bikin sketsa di instagram. Angel keliling cari kamu ke kelas-kelas. Malah ada yang pernah bilang katanya dia pernah nyari ke sekolah lain juga, tapi untungnya kamu homeschooling. Aku baru tau kalau anak di foto itu kamu pas kita ketemu. Seingetku malem abis kita ketemu di arisan, foto kamu udah dihapus."
Sepertinya aku benar-benar membutuhkan sesuatu agar pikiranku berfungsi dengan baik. Anak perempuan kelas lima macam apa yang terobsesi dengan anak laki-laki? Saat aku kelas lima, aku sedang merasa hancur sekali karena ditinggal oleh keluargaku pergi selamanya.
"Faza ..." Mayang memecah hening diantara kami. "Aku ga tau hubungan apa yang ada antara kamu sama Astro. Aku ga bisa minta kamu jauh dari dia juga karena aku tau dia banyak bantu kamu. Kalau ada masalah apa aja, kamu bisa sharing di grup."
"Okay."
"Jangan sembunyi lagi. Jangan bikin semua orang khawatir."
Entah bagaimana, ada sesuatu yang hangat terasa mengalir dalam hatiku. Beruntung sekali aku mengenalnya, "Thank you."
"Jadi gimana hari pertama kamu sekolah?" Mayang mengulang pertanyaannya padaku dan entah bagaimana aku bisa membayangkan dia sedang tersenyum.
Setelahnya kami mengundang Denada untuk berbincang bersama. Aku menceritakan semua yang terjadi di sekolah dan mulai membahas Astro bersama mereka. Kami tak pernah membahas Astro sebelum ini karena aku tak tahu mereka juga mengenalnya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Mayang dan Denada. Kurasa aku akan membiarkan semua hal terjadi seperti biasanya saja. Aku tak akan terlalu memikirkan tentang Angel, karena kurasa dia hanya anak perempuan yang sedang mencari perhatian.
***
Kami naik ke lantai tiga dan berhenti di ujung koridor tepat di depan kelasku. Aku mengajak Astro masuk ke dalam, tapi dia menolak. Dia memilih duduk di lantai di ujung lorong dan meminta jatah sarapan paginya.
Masih jam tujuh saat kami menghabiskan sarapan. Hanya ada beberapa guru dan petugas sekolah yang terlihat lalu lalang di halaman di bawah sana.
Aku mengonfirmasi cerita Mayang dan Denada pada Astro tentang fotoku di instagram lima tahun lalu. Astro mengakuinya.
"Jangan pasang fotoku di sosmed lagi." ujarku sambil memberinya tatapan sebal.
"Baik, Nona. Itu kan udah lama banget." ujar Astro dengan santai. "Kamu sama sekali ga tertarik bikin sosmed?"
"Aku punya, tapi khusus buat jualan. Aku kan dapet uang dari sana. Ga buang-buang kuota. Ga buang waktu juga kayak kamu." aku mengatakannya dengan jujur. Semua akun sosial media milikku seperti instagram, facebook, dan youtube, kupakai untuk memperkenalkan hasil kerajinan tangan buatanku pada orang lain. Aku menggunakan nama akun Lavender's Craft tentunya dan memiliki puluhan ribu follower di berbagai akun itu selama lima tahun belakangan ini.
Astro menatapku dengan senyum yang lebar sekali, "Siapa bilang aku buang-buang waktu sama kuota?"
Aku mengangkat bahu. Kelihatannya seperti itu.
"Nanti pulang sekolah kita ke rumahku. Aku tunjukin ke kamu satu hal yang kamu ga tau tentang aku." ujar Astro sambil memberiku senyum menggodanya yang biasa.
Saat ini kami dapat melihat satu-persatu murid memasuki area sekolah. Beberapa murid mulai ke sekolah dengan membawa sepeda mereka hari ini. Kurasa mereka menyadari keberadaan kami dari bawah sana karena sempat mendongakkan kepala ke arah kami dan berbisik sesaat setelahnya. Aku berusaha mengabaikan sikap mereka sambil merapikan kotak bekas sarapan saat Astro menyodorkan satu bar coklat padaku.
"Yang kemarin masih ada." ujarku, membuat tangannya menggantung karena aku tak mengambil coklat darinya.
"Kamu cerewet kalau lagi 'dapet'. Nih, makan coklat biar bahagia. Ga usah mikir aneh-aneh." ujarnya sambil meletakkan coklat di pangkuanku. Dia mengalihkan tatapan dan mulai membenamkan diri dengan handphonenya. Kurasa dia akan mulai bermain game entah apa.
Aku membuka coklat darinya dan mematahkan satu kotak untuk menghilangkan rasa kesal, lalu menyodorkan bar coklat yang tersisa padanya. Entah kenapa walau aku sudah memutuskan akan membiarkan segala hal terjadi seperti biasa, tapi aku masih merasa kesal.
Astro mematahkan satu dan mengunyahnya, lalu kembali membenamkan diri dengan handphonenya seolah tak ada apapun yang terjadi di antara kami. Namun sikapnya justru membuatku penasaran bagaimana dia mengatur waktu untuk belajar. Sepengetahuanku nilai-nilai sekolahnya selalu tinggi.
"Astaga, dua anak ini pagi-pagi udah bikin baper." terdengar suara Reno mengomentari keberadaan kami. Dia berdiri tepat di depan pintu kelas, dengan Zen di sebelahnya sedang menatapku dengan tatapan yang sulit kumengerti.
Astro mendongak dan menatap mereka, "Pagi."
Entah bagaimana, aku melihat jari Astro masih mengetik sesuatu walau tanpa menoleh ke arah handphone. Sesaat kemudian handphonenya dimatikan dan dia melirik ke jam di lengannya. Tepat saat itu, Zen menghampiriku dan menyodorkan sekotak susu coklat tanpa mengatakan apapun.
Aku menerimanya dengan canggung, "Mm ... thank you."
"Sebentar lagi bel masuk." ujar Zen sambil memberi isyarat ke lenganku untuk melihat jam.
"Makasih udah ngingetin." ujar Astro sambil bangkit dari duduknya. Dia melirik susu kotak di tanganku, mengamitnya dan berjalan menjauh. Dia menusukkan sedotan dan menyesap susu sambil menatapku di kejauhan, "Istirahat nanti aku ke sini. Makasih sarapannya. Kimbap bikinan kamu enak banget. Aku suka."
Aku hanya pasrah menatapi Astro yang berjalan menuju kelasnya. Dia meninggalkanku dan Zen yang membeku karena tak tahu harus bersikap bagaimana. Aku merasa tak enak hati hingga menoleh pada Zen, "Sorry ya. Astro emang kadang childish (kekanakan) gitu."
Zen tak mengatakan atau bereaksi apapun. Matanya mengikuti langkah kaki Astro yang semakin menjauh. Namun entah bagaimana, kurasa dia sedang merasa kesal sekali.
=======
Temukan nou di Facebook & Instagram : @NOUVELIEZTE
Untuk baca novel nou yang lain silakan ke : linktr.ee/nouveliezte
Novel ini TIDAK DICETAK.
Novel pertama nou yang berjudul "Penikmat Senja -Twilight Connoisseurs-" ini EKSKLUSIF & TAMAT di aplikasi WEBNOVE.L. Pertama kali dipublish online di WEBNOVE.L tanggal 2 Juli 2019 dan selesai tanggal 29 September 2020.
Kalau kalian baca part berkoin di chapter 74 [PROYEK] & seterusnya selain WEBNOVE.L, maka kalian sedang membaca di aplikasi/website/cetakan BAJAKAN dan nou ga ikhlas kalian baca di sana. Silakan kembali ke LINK RESMI : http://wbnv.in/a/7cfkmzx
Semoga readers sehat, lapang rejeki, selalu menemukan solusi terbaik apapun masalah yang sedang dihadapi dan bahagia bersama keluarga tersayang. Nou sangat menghargai kalian semua yang mendukung novel ini dengan nulis komentar & review, juga gift karena bikin nou semangat.
Terima kasiiiih buat kalian yang SHARE novel ini ke orang lain melalui sosmed yang kalian punya. Luv kalian, readers!
Regards,
-nou-