Nami sekarang berada di pinggir sungai telaga aurora. Dengan meminum seteguk air itu dapat membantu Mana* berkembang.
Mana adalah energi dalam tubuh yang digunakan untuk mengeluarkan skill element.
Namun tempat ini adalah tempat yang rahasia. Hanya segelintir orang dari beberapa kerajaan yang tahu ini termasuk dia walau bukan orang besar.
Ini jauh dari kerajaannya. Namun karena ia sudah beberapa kali ke sini bersama neneknya. Jadi dia bisa menggunakan teleportasi.
Walau dia bisa mudah sampai di sini. Namun di tempat ini memiliki penjagaan yang sangat ketat. Jadi dia hanya mengambil sekantung air, dan tidak berani mengambil buah atau ikan.
Karena mengingat area ini tak mengijinkannya untuk masuk. Jadi dia hanya bisa menahan air liur di sudut bibirnya.
"Tunggu aku makanan lezatku. Ketika aku memiliki ototitas dan kekuasaan. Aku akan melahap kalian dengan nikmat." Ujar Nami berulang kali menyeka sudut bibirnya.
Seolah para tanaman menangis, dan para ikan bersembunyi di balik terumbu karang. Takut dengan mata gelap Nami seolah-olah menunjukkan.
Jika kalian berada di depan mataku, itu adalah hari terakhir kalian menghirup udara dan air.
***
Seseorang berlutut memberi hormat pada kaisar. Dan memberi tahu fenomena terjadi hari ini.
"Salam kepada Paduka Yang Mulia Kaisar!" Hormat salah satu gundiknya, lebih tepat seseorang menteri pertahanan dengan tubuh besar berotot dibaluti armor baja murni, dan ada bekas luka sayatan sudut alis kirinya dalam keadaan miring, dan tidak mengenai matanya sama sekali.
Sang kaisar menatap gundiknya. Tidak seperti biasanya ia datang ke sini. Bahkan dalam kurung waktu beberapa bulan ia tidak melakukan peperangan menyeberang ke kerajaan tetangga atau kerajaan lain menyerang kerajaannya.
"Bangkitlah!" Titah Kaisar sihir menyuruh menteri pertahanan, Rainer, untuk bangkit.
Dia menyanggupi lalu berdiri dalam posisi tegap, "Terima kasih, Yang Mulia."
Kaisar sihir tidak ingin berlama-lama, pasti kedatangan Rainer begitu penting hingga ia berani menginjak kakinya di sini. "Ada gerangan apa Menteri Rainer berkunjung ke sini?" Tanya Kaisar sihir.
"Saya ingin melaporkan bahwa ada seseorang yang menyerang pintu gerbang pembatas, memberi lubang besar pada pintu tak tertembus itu, dan bahkan melukai dua penjaga pintu gerbang yang sekarang masih tidak sadar diri , Yang Mulia." Jelasnya dengan teliti menjabarkan laporan tersebut.
Kaisar sihir tampak tenang, namun kerutan kening, dan alisnya saling bersentuhan membuatnya nampak tertarik dengan laporan ini.
Mengingat sebelumnya tidak ada satu pun dari rakyatnya yang berniat memberontak padanya.
"Lalu?"
"Dari hasil penyelidikan bahwa pelaku tersebut mengusai tiga elemen sihir. lebih tepatnya dia memadupadakan air, tanah, dan api. Terlebih lagi seragan tersebut tak terlihat oleh kasat mata, mungkin hanya berukuran kecil, namun dampak yang diberikannya begitu besar. Kekuatan yang dimiliki elemen ini di tingkat atas kelas II dan di tingkat menengah. Dan dari yang terlihat ia hanya mengeluarkan serangan kecil saja."
Kaisar mendengarkan hal tersebut, ini sangat menarik, benar-benar menarik. Pemberontak ini sangat berani, dan kuat.
Tiga elemen bukanlah jumlah yang sedikit dikuasai oleh seorang penyihir, terlebih ketiga elemen tersebut termasuk yang kuat di banding tingkat bawah.
Dan ya dari lima orang yang terkuat dan mampu menggunakan tiga elemen tersebut adalah dirinya. "Siapa dia?"
Rainer nampak gemetar, dia tidak tahu pelaku tersebut. Ia orang yang sudah sering turun kelapangan langsung dalam berperang.
Hidup dan mati telah ia hadapi. Tapi ketika ia tidak memberi laporan yang memuaskan dan sama sekali tidak mengetahui pelaku tersebut.
Kaisar sihir akan tak senang dengan laporan itu. Mengingat saat mereka berperang merebut kerajaan lain, kaisar sihir langsung menjadi panglima perang dan memberi arahan dalam strategis dan maju di urutan terdepan.
Ia bahkan bisa membantai orang-orang kuat dengan mudah dan sendirian. Bahkan tak ragu menodai armor emasnya itu dengan darah, dan juga menebas kepala, bahkan mengambil jantung orang lain dengan tangannya.
Dia sangat menakutkan saat marah, atau pun ada segala sesuatu yang tidak membuatnya puas.
"Maafkan saya Yang Mulia Kaisar orang yang melakukan pembrontakan tersebut tidak diketahui. Namun saya akan berusaha untuk menemukannya segera mungkin."
Tatapan tajam menusuk sosok Rainel, Ini buruk. Rainel bekeringat dingin. Sang kaisar berdiri dari singgasananya, ia berjalan menuruni beberapa anak tangga.
Dia berjalan ke arah Rainel. Dengan ekspresi dinginnya ia berhenti tepat di depan Rainer.
Tangannya ia julurkan ke depan seolah akan mengeluarkan elemen sihirnya, dan ingin membasminya. Rainer.
Pria bekas luka itu tak tahu harus apa yang dilakukannya menghindar berarti ia melawan otoritas kaisar, tetapi ketika ia menerima tanpa menghindari, dia akan mati dengan mudah.
"Maa--"
Grep!
"Menarik! Sangat menarik! Ku pikir saya akan mati kebosanan. Tanpa peperangan! Kau harus mencarinya, dan bawahlah kepadaku!" Semangat kaisar dengan raut wajah tertahan seolah ia mendapat pencerahan dalam hidup lebih jelasnya ia seorang maniak perang.
Suasana ini sangat cangung tangannya di tarik ke depan dan digenggam erat oleh kaisar sihir. Sejak kapan kaisar sihirnya ini begitu semangat.
Dan kenapa tangannya belum lepas, dan mengapa ia masih mengelus tangan.
Bulu kuduknya merinding. "Tidak perlu khawatir! Anda tak perlu berpikiran sesat terhadap saya ke anda. Saya sangat senang mendapat berita menarik ini." Ujar Kaisar melepaskan tangannya yang menggengam Rainer tadi dan juga ia mampu membaca pikiran orang lain.
Seolah ia mendapat pukulan telak. Apa yang pikrkan. Mengapa ia berpikir yang tidak-tidak terhadap kaisar. Tapi kalau itu benar dia tidak masalah.
Pipinya pun memerah. Dan kaisar yang tahu mengenai perubahan suasana memerah ini.
Ia segera mundur dari tempatnya. Ini bukan siapa lagi yang bisa memutuskan. Kalau ini terus berlanjut ia akan dalam situasi bahaya.
Jika orang melihat, dan memberi tanggapan aneh, itu akan membuatnya tidak tahu harus menyembunyikan wajahnya ke mana lagi.
"Anda bisa kembali sekarang. Dan beritahu saya kalau anda sudah menemukannya!" Perintahnya sambil melambaikan tangan seolah anda bisa meninggalkan tempat tanpa memberi penghormatan apa pun, dan jangan berlama-lama lagi di sini.
Rainer nampak kecewa. Lalu ia pergi dari tempat ini. Sedangkan kaisar sihir berjalan segera keluar dari tempat ini melalui lubang portal teleportasi.
Sangat menarik, dia akan turun langsung ke masyarakat dan mencari keberadaan orang itu sebelum para bawahannya menangkap dia.
***
Seorang gadis nampak memanjat pohon yang menjulang tinggi sepuluh meter dari permukaan tanah. Tujuannya adalah sampai ke puncak. Ia tidak takut dengan resiko di bawah, dan ia tak percaya bahwa ia akan jatuh.
Dan urat-urat malunya terangkat. Dia menampik perkataan orang yang melihatnya untuk turun, dan jangan berbuat gila. Gadis lusuh, dan miskin. Biar pun ia memiliki element sihir ditangannya.
Tak ada keraguan dari orang-orang kekuatannya hanya sedikt pengaruhnya. Dengan penuh kotoran gadis itu mengabaikan mereka. Dan malah asik bersandung ria menyanyikan sebuah lagu ciptaannya sendiri.
"Jika suatu hari aku di beri pilihan...
Uang adalah jalan terbaik yang kumiliki
Tak sedikit keraguanku untuk mendapatkan itu semua
Oh...yeah...
Makanan akan jadi milikku
Air liur mampu menangani semua makanan dalam mulutku
Ayam panggang...
Daging sapi premium...
Kambing guling aku merindukanmu terlalu banyak...
Tidak masalah sebarapa sulitnya hidup...
Kalian akan aman berada di dalam perutku...
Tidak masalah betapa bodohnya orang-orang
Kalian akan datang kepadaku sebaga gantinya Uh...yeah...
Tapi tunggu aku lupakan sesuatu...
Daging griffin mungkin jauh lebih enak...
Atau sup kraken impian gadis miskin akan jadi kenyataan
Kalian bodoh, saya cerdas hahahha....
La...la...la..." Dia adalah Nami gadis yang hidup dalam kehidupan keras. Ia menyakikan lagu ini sampai 10x tanpa bosan dan telah sampai di puncaknya.
Orang-orang yang mengutukinya untuk cepat turun, membubarkan diri. Usaha mereka percuma, gadis gila itu tidak mendengarkan perkataan mereka.
Dan mereka tidak peduli jika ia terjatuh dan menyatuh dengan tanah bersama dengan darahnya, sadis.
Mata Nami membulat saat melihat isi di balik tembok tinggi menjulang itu. Sial air liurnya menetes, bagaimana pasokan makanan itu melewati akalnya. Di sana lebih banyak daging dan uang.
Orang-orang yang berjalan di sana. Bahkan memiliki uang banyak di saku mereka. Apakah mereka tidak takut dirampok. Terlebih uang mereka gunakan untuk membeli beberapa pakaian, alat, dan paling terutama makanan lezat itu.
"Aku tak tahan! Kapan aku bisa masuk ke sana. Dan menjadi ksatria sihir tidak tapi pang--"Belum selesai berkata Nami merasakan hawa kuat seseorang mendekat, tunggu bukankah ini pohon tinggi.
Tapi dia melupakan sesuatu tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini untuk naik ke tempat ia berada. Terlebih lagi orang itu kuat, mungkin dia berada 100x di bawahnya.
Sebelum orang itu berdiri kokoh di atas ranting pohon bersama dengannya.
Nami dengan sigap memberi satu pukulan telak melalui kepalan tinju mungilnya, dan ya dia berhasil menjatuhkan orang itu.
Gletak!
Orang itu tersungkur di tanah dan bunyi Krek! menggema saat ia berhasil menyatuh dengan tanah itu.
Satu kata untuk mencerminkan pikiran Nami, "Lemah!" apakah orang itu mati hanya karena satu pukulan dengan jumlah 10% saja.
Bagaimana orang itu kalah sampai mati hanya pukulan lemah itu. Apakah ia berubah menjadi tranformasi seperti idolanya.
Si kepala botak sa*tama dari anime andalannya on* punc*h M*n , namun ia sebagai versi wanitanya.
Nami harap bisa berjodoh di kehidupan ini, sepertinya itu mustahil mengingat sa*tama dan dirinya memiliki fisik berbeda dia berada pada fisik wanita prima 4D sedangkan dia hanyalah sosok 2D.
Lain kali ia akan protes pada penulis cerita ini agar mengubahnya menjadi 2D, [Peringatan Secret Roman: Jangan menganggap serius perkataan gadis lancang itu. Saya tidak ingin mencampuri kisah cinta pribadinya, jadi abaikan saja. -_-"]
Kembali ke dunia nyata Nami menelan ludah apa yang dia lakukan. Apakah ia dengan mudah membunuh orang lain. Ia segera melompati portal hitam dan membawanya ke bawah tanah dengan mudah, itu adalah teleportasi.
Teleportasi adalah dapat memindahkan penggunanya dari jarak yang dekat sampai jauh tergantung penggunaan Mana dan tujuannya. Namun dalam hal tersebut ada sebuah kekurangannya. Bagi pengguna telerportasi. Hanya bisa di gunakan kala pengguna telah mengunjungi tempat itu sekali.
Ia mendekat ke arah orang itu yang wajahnya menyentuh tanah. Nami memucat. Wajah adalah aset dari seorang pria.
Misalkan kalau dia orang tampan, lalu karena kejadiaan maka masa depannya akan hancur. Akan tetapi, jika, dia sudah jelek dari sononya sebelumnya maka masa depannya akan jauh lebih hancur dan dia akan bertambah dikucilkan oleh masyarakat.
Nami gemetar apa yang dia lakukan. Tak ada pergerakan dari orang itu sedikit pun. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya menggunakan kakinya, mungkin saja ada respon.
Akan tetapi tak ada respon sama sekali. Apa yang terjadi. Jangan bilang...kalau dia sudah melayang-layang di udara dengan lingkaran cincin emas di atas kepalanya.
Nami menelan ludah susah payah. Lalu segera menunduk mencoba memeriksanya menggunakan semua indranya. Ia menutup mata dan menjulurkan tangannya.
"Ini buruk! Pendarahan otak!" Segera Nami membalik orang itu yang masih mencium tanah. Wajahnya nampak kotor. Nami menggunakan elemen air untuk membersihkan wajah orang itu memastikan.
Setelah wajah orang itu bersih tak ada luka atau apa pun, dan ia , mendapati bahwa orang ini terlihat dewasa, namun tunggu ini seperti keindahan yang jarang ia lihat.
Bahkan selama ia di sini lebih dari dua tahun tak ada orang yang setampan dia. Terlebih lagi pakaian yang dipakai sama halnya dengan bangsawan yang ada di balik tembok menjulang tinggi itu.
Apa-apaan dengan keindahan yang bisa menghancurkan kerajaan ini?
"Tampan sekali." Ujar Nami terpesona dan melupakan apa yang ia lakukan.