Chereads / Bayangan Hitam Masa Lalu / Chapter 5 - bahkan dia berencana akan bertanggung jawab

Chapter 5 - bahkan dia berencana akan bertanggung jawab

Juli pun yang melihat hal ini, berdiri terpaku, dia tak menyangka akibatnya akan seperti ini. Sementara Fatih masih tak mau meninggalkan bibir sungai itu, air matanya tak henti mengalir, meskipun bibirnya hanya terdiam.

.........

Laki-laki itu bernama Anjas. kali ini dia telah kembali lagi ke hotel itu, dan segera mencari informasi tentang gadis yang pernah ditiduri itu. Akhirnya dia tau gadis itu bernama Reka dan masih kelas 3 SMA.

"Dimana dia sekarang? " Tanyanya pada salah seorang karyawan hotel itu.

"Semenjak kejadian itu, Reka tak pernah datang lagi, bahkan dia tak mau sekolah dan kembali ke kampung halamannya." jawab teman Reka itu.

Anjas hanya terdiam, sebenarnya saat itu dia ingin segera mengejarnya, bahkan dia berencana akan bertanggung jawab atas perbuatannya itu, tapi saat itu dia menerima panggilan telfon dan harus kembali saat itu juga, dan begitu urusannya selesai, dia segera kembali ke hotel itu berharap gadis itu masih bekerja di sana.

Anjas meminta alamat Reka, setelah mengetahui alamatnya, dia segera menuju desa itu, dia akan menerima amarah yang akan keluar dari mulut gadis itu.

..........

Reka yang terbawa arus sungai, berusaha untuk menyelamatkan diri, saat dia hampir kehabisan tenaga, dia melihat sebatang kayu gelondongan yang tersangkut di antara dua buah batu, dia berusaha meraihnya, dan berhasil, begitu Reka berhasil memeluk kayu itu, Kayu itu malah terlepas dan terbawa arus sungai, Reka hanya berusaha memegang kayu itu sekuat tenaga, agar tak terlepas dari pelukannya, dia tetap memeluk kayu itu dengan tangan dan kakinya, sampai akhirnya Reka merasakan arus sungai itu semakin tenang, namun dia masih memegang batang kayu itu semampunya, untung saja dia berpegang pada batang kayu itu, jika tidak, mungkin tubuhnya akan hancur karena berbenturan dengan batu -batu sungai itu.

Di saat dia hampir pingsan, dia merasakan seseorang menarik tangannya dan menggendong tubuhnya, tapi dia tak sanggup lagi untuk membuka matanya karena tenaganya benar-benar habis.

"Ayo kita bawa anak ini pulang " terdengar suara laki-laki tua

"Baik tuan" jawab orang yang menggendong tubuhnya.

...........

Kembali ke desa.

warga desa tengah menyusuri pinggir sungai itu, mereka berharap akan menemukan Reka, mereka terus mencari meski hari sudah hampir malam. Andai saja mereka punya perahu karet mungkin usaha pencarian mereka tak akan sesulit ini, mereka merasa menyesal setelah mendengarkan hal yang sebenarnya, kenapa mereka mau saja di hasut oleh anak itu. Mereka juga melaporkan Juli ke kantor polisi, tapi karena dia masih di bawah umur, dia tak bisa di tindak seperti orang dewasa, apalagi dia tak bermaksud untuk menghilangkan nyawa Reka.

.......

Reka di bawa ke sebuah rumah, saat dia tersadar, dia melihat seorang dokter sedang memeriksanya, dokter itu menarik nafas lega setelah mengetahui jika Reka baik-baik saja.

Reka memandang sekeliling ruangan, dia tak mengenal tempat ini sama sekali. Dia kaget saat melihat pakaiannya yang sudah di ganti. Melihat dia yang khawatir, laki-laki tua yang berada di sudut ruangan berkata.

"jangan khawatir, yang mengganti pakaianmu seorang wanita " Di saat laki-laki tua itu selesai berkata, seorang wanita paruh baya masuk ke kamar itu sambil membawa semangkuk bubur hangat.

"Nak... makan dulu! " Kata wanita paruh baya itu.

"Terimakasih, Buk! " Katanya berusaha tersenyum. Reka berusaha duduk, karena tidak kuat, perempuan paruh baya itu membantunya dan meletakkan bantal di belakang punggung Reka. Wanita paruh baya itu juga menyuapinya.

.......

Hari ini, Anjas telah berada di depan Rumah Reka, dia merasa heran karena begitu banyak orang di sana, setelah mengetahui penyebab orang-orang itu berkumpul, hatinya semakin sakit, dia tak menyangka kesalahannya itu sangat berakibat fatal. Dia benar-benar sangat menyesal atas tindakannya itu.

.......

Seminggupun berlalu, tapi reka masih juga belum ditemukan. hal itu membuat Fatih menjadi gelisah, dia benar-benar terpukul.

Fatih memutuskan tak akan kembali ke desa itu untuk sementara waktu.

.......

Laki-laki tua itu sangat sedih saat mendengar kisah Reka, jadi dia berencana hendak membawanya ke Jakarta, mereka akan meninggalkan pulau sumatra ini besok sore, Reka juga tak berani kembali ke kampungnya karena takut akan amukan warga, tapi dia juga tak sanggup harus meninggalkan kedua orang tuanya dan kedua adik-adiknya. Tapi dia tak punya pikihan lain, suatu waktu nanti, dia pasti akan kembali ke desa itu menemui keluarga nya di sana.