Bel pulang sekolah sudah berbunyi .
Aku memasukkan beberapa buku yang tercecer dimeja ku , aku biasanya pulang dengan ratna . Tapi hari ini ratna tidak masuk, dia sedang berkunjung kerumah neneknya yang sedang sakit.
Jadilah aku pulang sendirian, rumah dan sekolahku berjarak cukup jauh . Jadi aku memilih naik busway ketimbang naik kendaraan pribadi seperti kak hendrick.
Aku menunggu di halte sebuah bus arah tujuan rumahku dengan tatapan kosong . Siang itu sangat panas, apalagi ditambah aku baru selesai olahraga. Seperti dibakar teriknya sinar matahari .
"Nihh buat lo " sambil menyodorkan sebuah minuman
Sontak aku kaget bukan kepalang dengan kedatangannya yang tak diundang.
Aku langsung saja menengguk tanpa berbasa basi . Wajahku langsung sumringah bak di iklan tv .
"trimakasih kak" ucapku sambil menutup botol minuman.
"itu gak gratis lo" katanya
"berapa kak ?" kurogoh saku rokku memastikan ada tidaknya uang disana
"hahahaha lucu banget sih lo, bayarannya lo harus mau gue anter pulang" pinta nya sambil yg entah kapan motornya sudah ada di sebrang jalan .
Aku mengangguk malu ,tapi percayalah didalam hatiku aku sedang berjingkrak jingkrak kegirangan.
Dipasangkan nya sebuah helm ke kepalaku dengan sangat romantis
"are you ready ica" tanya nya
"ready"jawabku keras
Hari ini seperti nya dewi fortuna bersamaku .
Kak dicky berjalan melajukan sepeda motornya
Aku memegang bahunya perlahan
Tubuhnya yang tegap dan proporsional bak atlet menenggelam kan badanku yang kurus kerempeng.
Angin yang hilir mudik menerbangkan rambutku yang kubiarkan terurai .
"lo ada waktu gak, gue laper nih . Makan yuk" ajaknya
"yaudah kak" aku mengangguk kecil
Tibalah kami di mall yang cukup hitz pada masanya, disana kami memasuki stand makanan yang juga hitz.
Di pojok kiri dekat jendela kami duduk berdua kulihat dibawah kendaraan berlalu lalang menyebabkan polusi udara dan kemacetan . Hawa dingin di mall menyejukkan pandangan mata yang tertuju kebawah menghinggapi lamunan yang sedari tadi memikirkan berbagai macam hal .
"mau makan apa ca" tanyanya sambil memilah milih menu
"terserah kakak aja, aku samaan"ucapku asal mengagetkan ku dari lamunan
"yaelah icott, ngikut aja" sambil mengacak rambutku yang sedikit berantakan
***
Di sudut lorong jalan, ku komandokan supir ganteng itu untuk berhenti
"stop kak, aku turun disini aja" ucapku
"loh kenapa, "tanyanya
"gak apa kak aku ingin beli sesuatu di depan " sambil menunjuk sebuah swalayan tanda mengeles .
Jujur saja, aku malas kalau kak hendrick mencegah ku berhubungan dengan kakak senior tampan itu .
Aku yang disebutnya belum cukup umur terus saja dimata²i walaupun seribu kali kukatakan kalau aku bukan lagi anak kecil.
Aku turun sembari mengucapkan terimakasih karena kak dicky mau mengantar ku dengan selamat sampai tujuan .
"terima kasih kak"
"huss jangan panggil kakak, panggil aja dicky biar lebih akrab" katanya
"i-iya dicky " balasku agak berat.
"yaudah, kamu hati² yah," katanya lagi.
"iya iya kak , eh dicky"
Aku tersenyum dan dibalas juga dengan senyuman hangat .
Hari ini aku sangat sangat bahagia .
Aku suka kamu .
Kakak senior tampanku.